HAI READERSSS 👋👋
Apa kabar?? Semoga sehat selalu, Amin. Maaf kalau aku up nya luaaamaaa banget, karena lupa sandi nya😭 asli kesel banget Sampek udah nyerah tapi masih ada cerita yg belum usai,, 😭 biarpun nggak ada yg nunggu it's okey lah yg penting up😂😭
Jangan lupa Vote dan Komen ya, terimakash 🎉HAPPY READING
~
✨
✨
~Rahma mencatat semua keperluan yang akan dibutuhkan saat aqiqah nanti, dan Sindi memperhatikan Rahma yang sedang berfikir keras, seperti akan ujian.
Bi Nangsih yang membersihkan kamar tamu karena kedua keluarga Rahma akan datang sore nanti.
"Apalagi yahh,," Gumam nya pelan.
"Udah itu aja dulu, nanti kalau kurang balik lagi nggak papa kok, lagian kita free seharian mau Lo suruh kemana aja gua sanggup." Ujar Sindi.
"Jadi kalau gue bawa ke pelaminan mau." Ck celetus Rendo yang langsung mendapat tatapan tajam dari singa betinanya.
Rahma terkekeh melihat tingkah mereka, "Yaudah nih uangnya, kalau kurang pake uang Lo dulu, nanti minta notanya sekalian." Pinta Rahma.
"Yaelah ini acara aqiqah apa acara organisasi, minta nota segala, emang mau bikin LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban)."
Rendo dan Sindi keluar untuk belanja semua keperluan, Rahma kembali ke kamar untuk melihat Afnan apakah buah hatinya sudah bangun atau belum.
Afnan menggeliat matanya berbinar, bola mata coklat gelap sangat menenangkan.
Rahma mengambil Afnan dari tempat tidurnya,membawanya kegendongannya lalu ke ruang depan.
"Nanti sore nenek Dateng, jadi Afnan nggak kesepian deh." Ujar Rahma senang.
Drttttttt Drttttt
Ponsel Rahma berdering, "mas Fandy." Gumamnya
"Assalamualaikum mas."
~~
~~
Setelah menutup telfonnya Rahma memanggil Bi Nangsih, menyuruhnya untuk menyiapkan makanan, karena keluarga dari Fandy sudah hampir tiba."Bi maaf ya nggak bisa bantu, Afnannya baru bangun." Ujar Rahma
"Nggak papa mbak, Bibi bisa kok."
Tak lama kemudian, pintu terbuka, terlihat Fandy yang membawa tas besar, bukan miliknya tapi milik ibunya.
"Assalamualaikum." Ujar mereka serentak.
Rahma pun menghampiri mereka sambil mencium tangan mereka satu persatu. Mulai dari ibunya, bapaknya lalu Fandy.
(Ingat ini keluarga dari Fandy)."Mana cucu nenek yang mau aqiqah, uhhhh udah kelihatan gantengnya." Linda menganbil Afnan dari Gendongan Rahma.
Rahma menuju dapur untuk membantu Bi Nangsih yang masih sibuk menyiapkan makanan.
"nggak usah mbak, mbak Rahma duduk aja tinggal dikit kok mbak." pinta Bi Nangsih
Tapi Rahma hanya tersenyum, dia masih tetap membantu, karena ini Rumahnya jadi dia berhak untuk ikut masak.
Linda dan Azis sibuk dengan cucu mereka, Fandy ke kamar untuk membersihkan badannya.
Sebelum ke kamar Fandy membawa barang bawaan ibu da bapaknya ke kamar tamu.
***
Sindi bingung harus memilih sayuran yang benar benar segar seperti yang Rahma katakan.
Karena penglihatannya Sindi snagat buruk kalau masalah seperti ini.
"Kita udah sejam lebih lho di toko sayur, milihnya yang gimana sih." Rendo sudah tidak betah berdiri dengan membawa barang banyak.
"Ahhh stress gue, pak,,,pak," panggil Sindi.
Penjualnya pun datang, "Iya mbak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cinta Karena Allah
RomantizmRahma Auliya Putri, akrab dipanggil Rahma, gadis yang judes, galak, pemberani tapi cengeng dan manja. Ahmad Fandy Mubarok, nama yang sederhana, akrab dipanggil Fandy, pria yang tampan, sederhana, tapi kaku seperti robot, banyak wanita yang terpeson...