#4 Pantai

317 76 20
                                    

Don't fall in love with people who are still in love with someone else
all they're doing is looking
for pieces of who they want in you





Rakel


Ketimbang jadi anak pantai, jujur gue lebih seneng jadi anak gunung. Apa ya, adrenalin waktu naik ke ketinggian itu lebih menantang ketimbang adrenalin menghadapi air laut. Bukannya sombong juga sih, tapi ya beda aja sensasinya gitu. Tapi, waktu Bian ngajak kita semua untuk pergi ke Nglambor, yang notabene kita bisa naik-naik ke tebing dan menyebrangi antar tebing pakai jembatan gantung, adrenalin gue mulai terpacu. Perjalanan 2 jam dari Yogyakarta ke daerah sini pun terbayar apalagi waktu gue ngeliat mata Rere benar-benar berbinar padahal kita masih jalan menuju pantai. Jangan bayangkan pantai-pantai di sini berhadapan langsung dengan pasir ya. Gila aja, ombak di pantai sekitar sini ganas semua. Bahkan nggak ada bibir pantainya sama sekali. Semua langsung dihadapkan dengan batu-batu karang. Makanya gue yang paling setuju waktu Bian nawarin pergi ke pantai ini. Ya bener-bener menguji adrenalin banget pokoknya.


"Gilaaa, keren banget! Huaaa!!!" Ceye teriak paling kenceng begitu kita udah sampai di dekat pos penjagaan untuk menyebrang.

"Ini kita semua mau pada nyebrang ke sana? Seriusan?" itu pertanyaan keluar dari mulut Ica. Gue tau banget, dia masih jadi si penakut sampai detik ini. Kalau nggak inget kita udah putus dan Ica berpaling ke Juna, gue pasti udah jadi orang pertama yang merangkul dia untuk menenangkan.

"Iya, ayo Ca. lo ikut kan?" Rere menjawab dengan mata yang masih berbinar-binar. Sebahagia itu dia nemuin pantai.

"Gue boleh nunggu sini aja nggak?"

"Kan ada Juna. Nggak usah takut Ca." gue ikut menimpali padahal dalam hati gue gondok banget.

Ica noleh ke gue yang langsung disetujui Juna. Seolah dia nggak kasih kesempatan Ica buat natap gue meskipun hanya sebentar. Bangke.

"Iya Ay, kan kita bareng-bareng. Nggak usah takut."


Gue dan yang lain masih menatap Ica, menunggu keputusan dia. Tapi, dari sorot matanya gue tau kalau Ica nggak bisa dibantah. Gue yakin kalau dalam hati dia nggak mau ikut. Gue tau banget, pacaran sama dia kan nggak cuma satu dua hari doang.

"Ya udah, kalian berdua nggak usah ikut. Kita aja yang naik ke atas." Ucap gue final, ngerti banget sorot mata Ica yang seolah memohon nggak mau ikut.

"Oke let's go!" Bian mengikuti saran gue dan mulai mengajak kita semua bergegas pergi.



Ceye dan Wiwin udah jalan paling depan tepat di belakang si guide. Ada tiga guide yang akan membimbing kita untuk naik ke tebing karena kondisi yang memang curam di tebing sebrang. Sambil menyusuri tangga kayu turun, gue nggak berani buat ngelepas tangan Rere dan untungnya cewek itu juga nggak banyak protes. Kita berdua jalan paling belakang dan dibimbing sama satu orang guide.

"Lo seneng banget sih Re? Nggak takut apa ombaknya tuh gede banget." Kata gue memulai pembicaraan ke dia.

"Sama sekali enggak. Ini indah banget, Kel. Gue beneran udah kangen pantai, dan begitu Bian ajak ke Nglambor, gue langsung setuju karena gue tau di sini pantainya indah."

"Gue pikir lo suka pantai yang pasir cantik gitu biar difotonya bagus."

"Ngeremehin lo." Katanya santai. Gue yang jalan di belakang dia cuma senyum-senyum aja nanggepin dia.

Renata & Rakel [OSH]Where stories live. Discover now