Renata & Rakel [OSH]

#13 Afraid

Gue pernah takut karena kehilangan

Bahkan hingga detik ini

Dan gue pikir rasa itu akan hilang

 Tapi nyatanya

Gue malah semakin takut kehilangan

Rere

Udah cukup jauh kita jalan dari kampus, tapi Rakel belum juga membuka suara. Suasana di mobil cuma diramaikan sama suara musik Daughtry yang Rakel setel keras-keras. Gue paling nggak bisa dengerin jenis lagu modelan begini. Bikin sakit telinga, tau nggak? Tapi, nggak tau kenapa kalau ini berhubungan sama Rakel, gue bahkan bisa menoleri itu. Kayak, ya udah lah. Rakel ini.

"Acara birthday party idol lo kapan?"

Akhirnya dia ngomong juga. Karena gue udah janji kalau sampai rumah dia nggak ngomong, gue bakalan nggak mau ngomong sampai dia yang mulai. Hehe. Childish emang.

"Dua minggu lagi."

"Jadi minta bantu gue nggak?"

"Iya lah. Gue udah ke kosan lo, enak aja lo kabur gitu aja."

"Dih, bilang aja kangen." Katanya datar dengan tatapan yang masih fokus ke jalanan.

Satu,

Dua,

Tiga,

"Hehe, bohong deng. Gue basa basi doang."

Kan, Rakel si the super cheesiest man on earth.

Gue cuma bisa memijat kening dengan tangan kiri, sementara tangan kanan mulai ngambil HP yang tadi gue simpan di dekat persneling. Belum sempat gue buka kunci layarnya, Rakel malah lebih dulu narik HP gue untuk dia simpan di atas spidometer mobilnya.

"Kel, jangan diambil dong."

"Tega deh masa lo cuekin gue. Padahal gue lagi nyetir, nanti kalau nyasar gimana? Gue kan nggak hapal jalan."

"Ngeles mulu lo kayak bajaj." Gue membalas sambil berusaha menyambar HP yang gue. Berhasil. Ternyata tangan gue lumayan gercep juga kalau urusan rebut-merebut. Rakel cuma ketawa aja. Seneng banget soalnya dia ngetawain gue.

"Btw Re,"

"Hm?"

"Si Kai apa kabar? Baik-baik aja dia? Tumben lo nggak ceritain dia mulu belakangan ini. Dia dating ya?"