Rere
The worst feeling in the world is when you know that you both love each other, but still, you just can't be together.
Sore ini gue termanung di rooftop tempat biasa Mama menjemur baju. Sayup-sayup terdengar suara pengajian dari masjid di sekitar cluster rumah. Karena rooftop rumah terbilang cukup tinggi ada di lantai 3, jadi gue bisa melihat jelas matahari mulai menenggelamkan dirinya ke tempat peristirahatan. Awalnya dia bersembunyi di balik awan-awan putih. Lama-kelamaan dia mulai tenggelam dan menyisakan warna jingga keemasan yang dipadu dengan warna langit yang mulai gelap.
Setelah lelah berbaring, gue memutuskan duduk sambil memandangi sekitar. Di sebelah gue ada sebungkus rokok yang gue lupa bisa gue dapat dari mana. Tapi satu yang gue ingat, bungkus rokok beserta lighter-nya sudah ada di mobil sejak beberapa hari lalu. Sejujurnya, gue belum pernah menyentuh rokok sekali pun. Ini kali pertama gue menyalakan lighter dan mengarahkan apinya ke ujung batang rokok. Gue biarkan rokok itu menyala tanpa berniat untuk menghisapnya. Gue biarkan batang rokok itu menempel di bibir hanya beberapa detik.
Masih memandangi langit yang semakin gelap, perlahan rokok yang menempel di bibir gue semakin berkurang karena terbakar. Asapnya menguar ke udara, terbawa angin petang yang mulai terasa dingin.
Gue menghela napas berat. Tanpa sadar, air mata menetes gitu aja hingga ke dagu. Sekelibat bayangan Rakel yang memeluk Ica di bar beberapa hari lalu terlintas gitu aja di benak gue. Gegas gue tepis kuat-kuat. Kayaknya gue mulai aneh deh. Untuk apa coba, gue membayangkan Rakel yang bahkan gue sendiri nggak tau cowok itu ada di mana sekarang. Mungkin aja cowok itu lagi haha-hihi bersama anak-anak tongkrongannya. Ah, bahkan bisa jadi ada Ica di sana. Pasti Rakel senang, kan?
Tanpa sadar, gue mendengar sayup-sayup adzan magrib dan memutuskan untuk turun. Meski sejujurnya gue masih betah di sini, tapi gue sadar gue harus sembahyang.
***
Rakel Bimantara: lo belum masa period ya?
Gue mengernyit memandangi layar smartphone yang menampilkan ruang obrolan gue dengan Rakel. Kenapa dia tiba-tiba tanya gitu?
Renata Claris: kenapa memang?
Rakel Bimantara: gue pikir lo masuk gua karena mau period, tapi tadi nyokap lo bilang lo lagi sembahyang :)
YOU ARE READING
Renata & Rakel [OSH]
Ficção GeralRakel; penikmat pagi, pecinta kopi, penggemar BBQ, black forest cake dan spaghetti, penyuka puisi, gunung, dan musik pop-rock, serta rapi dan rajin. Renata; penikmat senja, pecinta thai tea, penggemar junkfood, Red Velvet cake dan fusilli, penyuka n...