《1》

86 10 4
                                    

Prannkkk!!!!

Terdengar suara seperti gelas pecah di dapur. Kina yang sedang berada di lantai 2 langsung turun untuk memeriksa apa yang terjadi.

" Ma! Jangan pergi Ma! Papa akan berusaha buat cari uang yang lebih banyak!! Tolong jangan pergi. Demi anak kita satu satunya Ma!" Ucap Harun dengan suara yang bergetar.

" Nggak!! Pokoknya Aku mau pergi!. Surat cerai biar Aku yang urus. Kamu yang ngurus Kina!!!" Ucap Maria lalu pergi sambil membawa koper.

" Mama!!!!" Teriak Kina sambil berlari dari tangga.

Maria menoleh sekilas dan tak menghiraukan panggilan anaknya. " Ma!! Mama jangan tinggalin Aku." Ucap Kina bergetar sambil memeluk kaki Maria.

" Ih sana!!. Mama mau kerja cari uang yang banyak!!" Ucapnya sambil melepaskan pelukan Kina.

Sebelum Maria masuk ke mobil, tiba tiba Kina memegang erat tangan Maria dan menariknya untuk kembali kerumah, namun saat sampai di teras Maria meronta. Maria menatap kasar mata anaknya itu.

" Ma!, kenapa selama ini mama nggak pernah baik sama Kina?, Kina salah apa ma?. Dari kecil Kina belum pernah ngerasain dipeluk sama Mama. Mama nyentuh Kina aja jarang, apa Mama nggak sayang sama Kina?" Ucap Kina sambil menangis.

Maria memutar bola matanya kesal. " Kamu tu nggak ada untungnya buat Mama!!. Kamu selalu nyusahin Mama!! Kalau aja kakek kamu nggak maksa minta cucu, mungkin kamu nggak bakalan ada!!!." Ucap Maria sambil menunjuk Kina.

" Mama capek hidup sama papa kamu yang nggak becus cari uang. Kalau bukan karena perjodohan sialan itu, hidup mama nggak akan menderita!!. Mama tau kamu paham yang mama maksud. Sekarang kakek kamu udah meninggal. Jadi terserah mama dong mau ngapain aja!!. Udah sana kamu urusin hidup kamu sendiri!!!" Ucap Maria lalu pergi.

Harun yang menyaksikan dibelakang segera berlari memeluk Kina

Begitu dramatis keluarga ini yah. Sejak kejadian malam itu Kina berubah menjadi anak yang nakal. Sekarang Papanya bekerja menjadi seorang kurir. Kina dan Papa nya pindah ke sebuah rumah sederhana dekat pasar dan tempat Harun Bekerja.

Saat ini Kina baru saja lulus SMP. Namun prestasinya menurun drastis dan hanya memberi sedikit kemungkinan untuk bisa masuk di sekolah favorit.

Kebetulan tak jauh dari rumahnya ada Sma yang bisa dibilang favorit sih, soalnya banyak banget yang daftar disana. Kina berencana untuk mendaftar disana.

" Kina, ternyata kamu di sini" ucap Papanya sambil duduk disamping Kina yang sedang melihat bintang di kursi teras.

" Iya Pa" ucap Kina sambil tersenyum tipis. " Pa, Kina mau daftar di SMA 1 JAYA SAKTI ya?" Ucapnya sambil menatap dalam mata Papanya.

" Tapi biaya untuk sekolah disana mahal Kina" jawabnya lembut.

" Ya Papa usahain dong, kan sekarang papa punya pekerjaan tetap" ucap Kina kesal.

" Gaji Papa itu nggak seberapa nak. Lebih baik Kamu daftar di Madrasah aja ya?" Tanya Harun lembut.

Kina melotot lalu menoleh ke Papanya. " Ha! Madrasah? Nggak salah Pa? Nggak!! Aku nggak mau!!" Jawab Kina dengan ekspresi kesal.

" Kenapa nggak mau?, disana kamu bisa belajar Agama lebih baik dan biayanya juga lebih murah nak"

" Nggak mau!!, pokoknya Besok Kina mau daftar disana!!" Ucap Kina lalu masuk kerumah. Harun menggeleng pelan. " Susah sekali anak itu dibilangin. Persis sama Mamanya" gumamnya.

" Dasar Papa, masa apa apa mau yang murah" ucap Kina kesal. Jam menunjukkan pukul sembilan malam, Kina mencoba untuk tidur, namun susah sekali rasanya mata untuk terpejam.

I Found a Love for me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang