" Eh bukan yang itu!!" Pekik Habib yang membuat Kina kaget.
Kina menatap Habib penuh tanya. " Kenapa?" Tanyanya datar. Habib mengambil kapas yang dipegang Kina. " Ini obat maag cair" ucapnya lalu geleng geleng kapala.
" ya gue kan nggak tau!!" Kesal Kina. Ia meletakkan kotak itu disampingnya lalu menatap lurus kedanau.
" kamu ngambeg?, saya minta maaf ya. Sini saya obatin" ucap Habib lembut lalu menempelkan kapas yang baru didahi Kina. Empunya cuma diem aja kek patung.
" Makasih ya" ucap Kina lirih. Habib hanya tersenyum." pulang yuk!!. Udah mau hujan!!" Ucap Husein. Awan hitam mulai menggerombol diatas kepala mereka. Suara gemuruh mulai menggetarkan gendang telinga.
" Kin, ayo pulang!" Ajak Habib. Kina masih setia duduk dibangku itu. Tatapannya kosong. Wajahnya pucat.
Brukk
Kina jatuh terbaring ditanah. Dia pingsan. Tanpa pikir panjang dan dalam keadaan terdesak Habib langsung membopong Kina untuk dibawa ke rumah sakit bersama Husein.
Setelah mencari pertolongan dipinggir jalan, ada sebuah mobil berhenti dan menolong Habib. Kina terbaring dipangkuan Habib. Dengan cepat orang yang menolongnya melajukan mobilnya ke rumah sakit Kasih Bunda terdekat.
" Itu kenapa mas?" Tanya penolong pada Habib.
" Pingsan pak" jawab Habib singkat.
" istrinya ya mas?" Tanyanya lagi.
" E e iiya pak" jawab Habib asal. Soalnya yang nolongin mereka kaya ustadz. Nanti kalo dijawab apa, malah disangka apa. Iya in aja3.
" ini anaknya ya mas?, udah gede" ucapnya lagi.
" Iya pak" jawabnya lirih.
" nikah umur berapa e mas?, masih muda banget anaknya udah gede" tanyanya lagi. " kepo banget si, keadaan darurat masih aja nanya nanya -_-" batin Habib.
" pak berhenti didepan situ aja" ucap Habib mengalihkan pembicaraan saat sampai dihalaman rs.
Dengan sigap petugas rumah sakit langsung membawa Kina ke UGD. Habib dan Husein berjalan mengekori mereka. " Anda tunggu diluar saja ya!" Ucap suster .
Habib dan Husein duduk dikursi depan ruang UGD. Pikirannya buyar campur aduk. Tubuhnya lemas.
Habib pov
Aku bingung banget sekarang. Apa yang harus aku lakuin. Aku nggak tau keluarganya Kina. Tapi disini Aku harus bisa tenangin diri Aku dulu. Kasian Husein, lebih baik Aku antar pulang dulu. Diluar hujan deras sekali.
" Mobil Kakak dimana ya ?" Aku udah muter muter parkiran tapi nggak ketemu ketemu juga. " Kakak kan tadi nggak bawa mobil" ucap Husein. Tepuk jidat.
" O iya. Kakak lupa. Kita naik taxi aja ya?" Tanyaku ke Husein. Dia nampak lelah sekali. " iya" jawabnya lirih.
Setelah itu Aku sama Husein keluar dari parkiran bawah tanah menuju gerbang depan. Beruntung langsung ada taxi lewat. " Kak, aku laper" ucap Husein. Matanya udah berkaca kaca.
" Iya dek. Sabar ya, sebentar lagi juga sampe rumah. Apa mau dimakan aja permennya?" Tanyaku. Husein masih saja mendekap permen kapas dari Kina tadi.
" Nggak mau!!, ini mau aku makan sama kakak yang cantik tadi!!" Ucapnya. Aku membuang napas panjang, sesak rasanya dada ini.
" e...." Aku kehabisan kata kata, Gimana jelasinnya sama Husein. " Em Kakak yang tadi itu sekarang lagi sakit, jadi nggak boleh makan permen kapas. Mendingan Husein aja yang makan ya?" Terang Habib.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Found a Love for me
Genç Kurgu" Tak ingin menjadi yang orang bilang karena ini, adalah diriku. Saya bebas mengekspresikan diri saya selama itu tidak melanggar peraturan. Belum tentu yang dibilang orang itu dapat memberikan kebaikan untuk Saya. " - Kina Shyafira - Hidayah yang se...