《20》

22 3 0
                                    

Suasana lapangan SMA 1 Jaya Sakti begitu padat dan sesak dipenuhi oleh para tamu undangan pelepasan siswa siswi. Seorang gadis yang memakai gaun warna navy dengan rambut panjang terurai tengah melamun duduk di kursi tepi lapangan.

" Kina!" Panggil 2 sahabatnya.

Kina hanya menoleh ke sumber suara tanpa menjawab. Anisa dan Aisyah datang menghampirinya. " Lo kenapa kok murung aja dari tadi?"

" Gue bingung Sa" Kina membuang napas panjang sambil memandangi orang orang yang lalu lalang didepannya.

" Lho.. bingung kenapa?, nilai kamu kan bagus " Aisyah angkat suara.

" Gue bingung, sama perasaan gue... udah 2 tahun ini gue jalani hidup flat flat aja.., nggak ada kembang kempis naik turunnya. Gue tu ngerasa... selama 2 tahun belakangan ini tu nggak pernah ngerasain over bahagia ataupun sedih.."

2 sahabatnya itu hanya saling pandang. Anisa mencari akal untuk menghibur Kina. " Em.. gimana kalo nanti kita nonton ke bioskop?, ada film terbaru lho!"

Kina tersenyum lalu bangkit dari duduknya. " Sorry ya gue nanti mau ke toko buku, ya udah ya gue cabut dulu. Bokap gue juga udah pulang dari tadi"

Setelah Kina pergi ke halte bis dekat sekolahnya.  Ada seseorang duduk di sebelahnya, namun Kina tak menggubrisnya. " Kin?" Panggil orang itu.

Kina yang tadinya tertunduk lalu menoleh, " Lahh.. Zio?, sejak kapan lo duduk disini?" Ucapnya sambil menyingkirkan rambutnya yang menutupi wajah karena terkena angin.

Aroma shampo Kina tercium oleh Zio, aroma bunga tentu saja. " udah dari tadi kok. Kamu mau kemana?"

" Aku mau beli buku."

" kalau Aku temenin, boleh nggak?" Ucapnya lalu mengambil sesuatu didalam saku jas hitamnya.
" Aku juga punya dua tiket nih, kita nonton bareng ya. Udah lama kan Kita nggak jalan bareng" Zio tersenyum tipis.

Belum sempat Kina menjawab perkataannya, dengan cepat Zio menggandeng tangan Kina lalu segera masuk ke bis.

Didalam bis itu penuh dengan insan insan yang berdesakan. Kina dan Zio hanya berdiri sambil berpegangan didalam bis.

Kina berdiri menghadap belakang, setelah beberapa menit Ia merasa mual. Ia tak biasa naik bus berdiri ngadep belakang kayak gini apalagi harus berdiri di depan Zio. Untungnya tinggi badannya hanya sebatas leher Zio. Jadi saat kina merasa mual, Zio tidak melihatnya.

Tubuh kina mulai terasa panas dingin dan gemetar. Masa iya, ginian aja mabuk. Tangan kirinya menutup mulut dan hidungnya. Wajah kina mulai terlihat pucat. Mana masih jauh lagi toko bukunya.

Perlahan kina memutar badannya untuk menghadap ke depan. " Kina, kamu kenapa?" Zio berbisik ditelinganya. Kina menggeleng.

" hugh.."

Zio mendengar suara itu. Ia mulai khawatir. Kina merasakan pusing dan lemas sekarang, sesekali tubuhnya condong kebelakang dengan sendirinya hingga kepalanya menyentuh dagunya Zio. Mungkin karena dari pagi dia belum makan.

Perlahan Zio mengaitkan tangannya diperut Kina agar dia tidak jatuh. Kina terbelalak kaget lalu menunduk melihat tangan kiri Zio di perutnya. Nambah nambahin beban perasaan kina nih orang.

Kina berusaha melepaskan tangan Zio diperutnya dengan perlahan. Tapi malah makin kenceng aja. Terserah deh.

Akhirnya mereka tiba ditempat tujuan. Kina langsung duduk di bawah pohon depan toko buku. Wajahnya basah bercucuran keringat dingin. " cemen banget sih..." ledek Zio sambil mentertawainya.

Kina menatap Zio dengan kesal, lalu mengalihkan pandangannya ke jalan raya. Ia melihat seorang anak kecil perempuan yang hendak menyebrang jalan. Kina langsung berlari untuk menyelamatkan anak itu karena ada sepeda motor melaju kencang ke arah anak kecil itu.

I Found a Love for me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang