EOS 01 : INDONESIA

2.6K 149 4
                                    

Aku rindu dengan semua cerita yang pernah aku alami di negara ini. Meskipun semua cerita itu lebih dominan kesedihan yang aku rasa. Tapi, itu tetap cerita hidupku yang tidak pernah bisa aku lupakan.

-Devi Cahya Kusuma

01. INDONESIA

“KAKEK!!!” teriak gadis itu dari arah yang lumayan jauh ketika dia melihat sosok Kakeknya di salah satu bandara yang ada di Jakarta.

Dia dan Kakaknya sudah sampai di tujuan mereka, yaitu sampai di Indonesia, negara mereka sendiri.

Gadis itu langsung berhambur kepelukan Kakeknya yang sudah terlihat sepuh. Sebelum dia pergi dari negara ini, Kakeknya masih terlihat gagah. Tapi sekarang apa? Terlihat sangat rapuh.

Gadis itu menangis tanpa suara di pelukan Kakeknya. Tangisan bahagia tentunya. Hampir 6 tahun dia tidak bertemu dengan Kakeknya membuat dia sangat merindukan Kakeknya ini.

Kakek itu yang tak lain dan tak bukan adalah Pak Kusuma melonggarkan pelukan cucu kesayangannya. “Kamu baik-baik saja, kan, Nak?” tanya Pak Kusuma diangguki oleh cucunya.

“Devi baik-baik aja, Kek. Sperti yang Kakek lihat hari ini.” jawab cucunya yang merupakan seorang gadis bernama Devi Cahya Kusuma. Dia kembali setelah 6 tahun dikabarkan meninggal. Banyak rahasia yang dia sembunyikan selama 6 tahun kepergiannya ini.

“Alhamdulillah,” lega Pak Kusuma. Pak Kusuma beralih menatap cucu laki-lakinya yang kebetulan adalah David. “Bagaimana dengan kamu, David?”

“Eh kek, santuy.” jawab David agak nyeleneh. “David baik seperti yang Kakek lihat sekarang.” David menunjuk dirinya dari atas sampai bawah.

“Baik tanpa goresan luka sedikitpun. Tapi, kalo goresan luka di hati mah ada sih, Kek..” oceh David panjang lebar.

Pak Kusuma menggelengkan kepalanya heran melihat kelakuan cucunya satu ini. Tidak pernah berubah. Masih sama. Sama sarapnya. “Kamu ini, David! Tidak pernah berubah dari dulu,”

“Iya lah, Kek, David kan bukan iron man,” jawab David PD.

Bodo amat lah.” ujar gadis yang ada dihadapan David. Gadis itu adalah Azkia. Gadis ceria itu, ikut dengan Pak Kusuma untuk menjemput Devi dan David di bandara. Azkia memang sempat terjebak ke dalam permainan Devi, sampai dia mogok bicara dengan Devi sewaktu itu. Tapi, setelah Devi bujuk akhirnya gadis itu kembali mengerti apa yang dilakukan oleh Devi, bukanlah suatu hal yang salah.

Devi menghampiri Azkia dan menatap Azkia dengan tatapan rindunya. Dia rindu sahabat seperti Azkia, yang selalu ada untuknya. Dia rindu segala sesuatu yang ada di diri Azkia. “Gue kangen lo, nggak salah kan, Ki?”

Azkia menggeleng kuat. “No! I miss you!” mereka langsung berpelukan dan langsung saling menumpahkan air mata rindunya.

“Hah? Apa? Amis? Siapa yang bau amis, Ki? Lo kali, Ki, bau amis belom mandi. Jorok!” celoteh David mengganggu suasana kedua gadis itu.

Mendengar celotehan David yang membuat mereka kehilangan suasana untuk bersedih, membuat mereka langsung melepaskan pelukan diantara mereka.

“Berisik elah! Ganggu mulu lo!” omel Devi kepada David sembari menghapus air matanya.

“Abisnya dramatis banget lo pada! Jijik gue.” David bergidik geli. “Kayak lesbi...” lanjut David yang langsung mendapat pelototan dari kedua gadis itu.

END OF STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang