EOS 10 : TERBONGKAR

2.2K 116 2
                                    

Mungkin dia kecewa kepada mu. Tapi, bukan berarti cintanya akan hilang begitu saja.

-David Wijaya Kusuma

10. TERBONGKAR

Keluarga besar Kusuma telah berkumpul diruang tamu di kediaman pak Kusuma, hanya dengan tambahan Gana yang ikut serta.

“Kamu tahu tentang keberadaan Devi selama ini David?” tanya Rian.

David menatap pak Kusuma. Dan pak Kusuma mengangguk. Seolah menyuruh David untuk jujur. “Iya pah,”

Brak!

Rian memukul meja yang ada dihadapannya keras. “Jika kamu tahu keberadaan Devi selama ini. Lalu, mengapa kamu menyembunyikan ini dari kami?! Kamu tahu, kan, bahwa kami selama ini menyesal kehilangan Devi! Apa mau mu?!” emosi Rian sudah tidak dapat di kontrol.

“Memberi kalian pelajaran,” jawab David santai.

“Pah, tenang,” Rani menenangkan suaminya, dan menyuruh suaminya untuk meredam emosinya.

“Pelajaran? Pelajaran apa? Kamu pikir ini semua lucu? Tidak!” jawab Rian heran.

“Kak, kakak tahu, kan, kalau selama ini kita udah bener-bener menyesal atas perlakuan kita ke Devi dulu. Kita juga udah minta maaf, tapi kenapa kakak tega-teganya nyembunyiin hal sebesar ini?” Diva ikut bertanya.

“Sudahlah. Saya juga dalang dari semua ini.” kata pak Kusuma membuat semua mata menatapnya penuh tanya, kecuali David yang memang sudah mengetahuinya.

“Maksud ayah?” tanya Rian tak mengerti.

“Ayah yang merencanakan semua ini. Devi dan David hanya pemerannya saja.” lanjut pak Kusuma.

“Bagaimana ayah tega melakukan ini? Disaat kami sudah menyadari kesalahan kami akan Devi?”

“Ayah muak melihat kalian yang terus menerus menyakiti Devi tanpa rasa kasihan. Kalian pikir Devi seorang boneka yang tidak mempunya perasaan? Tentu saja bukan.” pak Kusuma menghela nafas. “Disaat Devi kecelakaan. Disitulah ide ayah muncul untuk membohongi kalian bertiga.” pak Kusuma menatap Rian, Rani, dan Diva.

“Semua itu palsu. Kematian Devi. Pemakaman Devi. Semua itu palsu. Pemakaman itu hanya gundukan tanah yang tidak ada isinya.” pak Kusuma berusaha membongkar semua kejadian bertahun-tahun lamanya. “Disaat Devi sedang diambang kematiaannya. Dokter memutuskan untuk Devi dibawa kerumah sakit yang ada diluar negeri. Rumah sakit diluar negeri memiliki alat-alat yang bisa membantu Devi untuk bertahan hidup. Dan sembuh total. Kebetulan, David akan berangkat ke London untuk pekerjaannya, disitu ayah menyuruh David untuk membawa Devi ikut dengannya. Untuk pengobatan Devi dan juga untuk pendidikan Devi.” jelas pak Kusuma.

“Kakek tega! Kakek menyiksa kami dengan cara seperti itu.” Diva menangis setelah mendengar pernyataan kakeknya itu.

“Jika boleh mengingat kemasa lalu. Silahkan kalian lihat diri kalian dimasa itu. Bagaimana perlakuan kalian terhadap Devi? Rencana ini belum seberapa, dibanding rasa sakit yang Devi rasakan.” tegas pak Kusuma.

Rani sudah menangis di pelukan suaminya. Begitupun dengan Rian, dia benar-benar tidak menyangka bahwa ayahnya merencanakan semua ini hanya untuk dirinya dan keluarga kecilnya ini. Dia rasa ayahnya mengambil jalan yang tepat untuk memberikan pelajaran kepada dirinya.

“Lo!” Diva menunjuk Gana yang sedari tadi hanya menyimak. “Jangan bilang lo juga salah satunya?!”

“Gue juga korban disini.” jawab Gana.

END OF STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang