EOS 06 : MAMAH

2.1K 119 1
                                    

Aku ingin bertemu dengan kalian. Tapi, tak tahu kenapa, diriku seperti melarangnya.

-Devi Cahya Kusuma

06. MAMAH

Devi Cahya Kusuma : Ka, gue udah ada dirumah.

Kurang lebih itulah pesan yang dikirimkan Devi kepada David. Untuk sekedar memberi tahu kakaknya bahwa dirinya sudah berada dirumah.

Ntahlah kakaknya akan membalas pesannya, atau sekedar membacanya. Devi tak mau ambil pusing. Dia langsung mematikan handphonenya dan menaruhnya dinakas.

Dia duduk diatas kasur, bersama Azkia. Ya, azkia sedang makan sekarang, seperti apa yang tadi dia katakan. Lapar.

“Pelan-pelan napa makannya. Ish.” Devi bergidik jijik ketika dirinya melihat cara Azkia makan. Seperti seorang yang baru menemukan makanan.

“Bodo lapar.” jawabnya, dan mulutnya masih penuh dengan makanan. “Lo gak makan? Enak tau!” lanjutnya, ketika sudah menelan makanannya.

Devi menggeleng. “Gue udah kenyang lihat Lo makan,” cara makan Azkia benar-benar membuat perutnya kenyang. Bisa kalian bayangkan bukan, bagaimana cara makan Azkia membuat Devi yang belum sama sekali makan sudah merasa kenyang, hanya karena melihat cara makan Azkia.

“Ah payah!” Azkia menaruh piringnya di sebelah televisi yang ada dikamar Devi, dan minum dengan air yang sudah dia bawa dari dapur. Dia sudah selesai makan.

“Lo tadi kenapa sih? Segala ada adegan jatoh lagi ditangga. Udah gitu ditangkep lagi sama Gana. Kebetulan banget.” Azkia membayangkan kejadian tadi pagi yang menimpa Devi.

“Emang gue tahu kalo tuh tangga licin,” Devi memang tidak tahu jika tangga yang dia lewati licin. Dia melihat ke depan bukan ke bawah. Dan terburu-buru.

“Abisnya buru-buru amat tadi, mau kemana sih emang?”

“Mau ngehindar dari mereka lah. Termasuk Gana.” Azkia mengerti siapa yang dimaksud Devi.

“Tapi apa buktinya? Tetep ketemu juga kan!” kesal Azkia. “Salah lo sih!”

“Gue?” beo Devi. Apa salahnya? Apa salah Dan dosaku tuhan~ batinnya sambil bernyanyi. Azkia mengangguk.

“Tadi tuh pas gue lagi dikamar kak David, dia bilang ke gue, kalo mereka bakal datang 15 menit lagi. Ya, kita gak salah dong berangkat kurang dari 15 menit itu. Terus siapa yang salah? Hah?” klarifikasi Devi.

Azkia berusaha meresapi apa yang Devi katakan dengan otak dangkalnya itu. Sampai akhirnya dia benar-benar mengerti. “Salah kak David dong. Dia salah ngasih info.”

“Salah Gana lah! Suru siapa dia dateng duluan?”

“Au ah pusing!”

“Udah dah Ki, jangan kayak orang beloon kita, ngebahas yang udah-udah.”

Di sela-sela obrolan keduanya, mereka mendengar suara beberapa langkah kaki yang menaiki tangga. Dan suara mesin mobil yang sudah terparkir di kediaman rumah pak Kusuma. Mereka berdua melempar tatapan.

END OF STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang