EOS 13 : SENJA SAKSINYA

1.8K 100 5
                                    

Cinta aku cuma satu, yaitu kamu Devi Cahya kusuma. Tidak akan pernah ada yang lain. Apa mungkin cinta yang aku miliki ini bisa disebut dengan cinta abadi?

-Gana Saputra.

13. SENJA SAKSINYA

Sore ini, seperti apa yang Gana janjikan. Dia mengajak seorang perempuan untuk bertemu dengan dirinya. Hanya untuk mengungkapkan suatu perasaan.

Kalian tahu siapa perempuan itu? Yang pasti bukan Devi. Tapi perempuan yang sudah mengincar Gana semenjak Gana berkuliah.

Dia terus mengejar Gana seakan tidak kenal lelah. Dia tidak tahu bahwa Gana sudah memiliki pacar. Pasalnya yang tahu semua tentang Gana dan Devi hanya teman-teman Gana dan teman-teman Devi. Anak kampus Gana tidak ada yang tahu tentang itu semua.

"Hai Gana!" dengan wajah yang bahagia, perempuan itu duduk disebelah Gana. Di kursi taman.

Tanpa perempuan itu sadari, ternyata banyak yang mengintip mereka, dari setiap pohon yang berbeda. Yang ada di taman itu.

Perempuan itu sudah senyam-senyum tidak jelas. Dia berangan bahwa Gana akan menerima cintanya kali ini. Dan akan langsung menembak dirinya. Dia yakin itu.

"Gana ayok dong! Cepet ngomong! Katanya tadi mau ngomong! Aku udah ngebelain buat ngebatalin kumpul sama temen-temen, cuma buat ketemu kamu disini," kata cewek itu.

Nggak ada urusan sama gue.

"Lo mau tahu kan apa yang akan gue omongin?" tanya Gana dingin. Cowok itu masih dengan pendiriannya. Dingin akan kesemua orang, terkecuali orang-orang yang sudah kenal dia dengan baik.

Jasmine mengangguk. Dia tidak sakit hati dengan nada bicara Gana yang dingin. Gana memang seperti itu. Dia sudah kebal. Tapi, dia tetap cinta!!

"Diri." titah Gana. Dan dia langsung berdiri dari duduknya.

"Kamu nggak romantis banget sih, Gan! Kamu tuh harusnya tadi narik tangan aku, suruh aku diri." sebal Jasmine. Tapi perempuan itu terlalu percaya diri.

"Masih kurang jelas perintah gue yang tadi?" Gana menaikkan sebelah alisnya.

Jasmine yang mendengar itu langsung berdiri.

Kini mereka berhadapan, tidak terasa hari mulai petang, ada senja yang menghiasi mereka kali ini. "Senja, kamu akan menjadi saksi aku. Saksi dimana aku bisa mendapatkan Gana." batin Jasmine dan dia tersenyum ke arah Gana. Sembari membayangkan tentang bahagia dirinya jika setiap saat ada di dekat Gana.

Gila!

"Gue mau jujur akan semuanya." Gana memulai pembicaraan. "Lo mau tahu bukan? Perasaan gue ke lo itu gimana?" tidak ada jawaban dari Jasmine. Jasmine memilih menunggu, tanpa menyela ucapan Gana. "Gue rasa ini waktunya."

"Lo bukan? Yang minta biar senja jadi saksi semuanya? Semua tentang perasaan gue?" Jasmine mengangguk. Memang itu yang dia inginkan.

Di balik pohon, ada Devi yang bersama David. Devi menggenggam erat tangan David. Dan menatap David lekat, dengan mata dia yang berkaca-kaca. "Gue takut ini semua akan menjadi akhir dari kisah gue, ka."

David tersenyum. "Kita liat aja,"

"Oke, gue nggak mau bertele-tele." tegas Gana.

Gana menarik nafas dalam. Dia sudah menyiapkan semua kata-kata ini untuk jasmine. "Gue benci sama lo. Itu perasaan gue ke lo."

Sontak, Jasmine melotot dibuatnya. Apa ini? Ini bukan yang dia mau? Ekspetasi dia bukan seperti ini! Mungkin dia menginginkan Gana untuk jujur akan perasaannya. Tapi bukan jujur akan kebencian, tapi jujur akan cinta.

END OF STORY [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang