Love Scenario [END-COMPLETE]

DUA BELAS: G a m e O v e r

“Surga pasti kehilangan salah satu bidadarinya sebab kamu disini bersamaku.”

🍓🍓🍓🍓

“Ini minumlah supaya perasaanmu menjadi lebih tenang.” Keynal memberikan orange juice buatannya.

Tadi saat Keynal mulai membuka pakaiannya. Veranda berdalih dengan cara meminta untuk dibuatkan orange juice. Mau tak mau, Keynal harus menahan diri.

“A-aku,” Veranda sedikit gugup dan menaruh rasa curiga. Ia menghirup aroma juice tersebut 100% wangi buah.

Kenapa kau curiga aku menambah sesuatu di dalamnya. Tenang itu hanya juice biasa.” Veranda mengesap minumannya dengan perasaan berdebar-debar.

Bagaimana rasanya manis bukan?”
Veranda mengangguk.

“Mau kamu?”

Veranda menyodorkan gelas itu ke wajah Keynal.

“Tidak, tidak. Aku alergi jeruk.”
Jawab Keynal memang benar dia alergi buah jeruk.

“Sekarang kita mulai hukumannya!”

Keynal merebut Orange Juice dari tangan Veranda. Lalu meletakkan gelas tersebut di atas nakas. Dengan segera Keynal menuntun Veranda untuk berbaring lalu menindihnya.

Posisi Keynal setengah menindih Veranda. Ia membungkuk, menarik dagu gadisnya menatap lekat iris kecokelatan Veranda lalu perlahan mencium bibir Veranda mesra dan lembut.

Veranda terdiam sesaat, namun kemudian dia membuka bibirnya. foreplay merupakan tindakan saling memagut bibir bawah dan atas ciuman yang lembut sekaligus penuh hasrat.

Keynal mencondongkan tubuhnya untuk mencium bibir Veranda, Keynal menahan bibirnya agar tetap menyentuh bibir Veranda. Selama satu detik, lalu menjauh kembali sambil tetap mempertahankan kontak mata mereka.

cup~

Mencium bibir Veranda lagi yang menjadi candu untuknya. Gerakkan lidah Keynal perlahan-lahan memasuki mulut Veranda lagi. Keduanya melakukan hal yang sama. Kemudian, gerakkan lidah Keynal secara memutar dan lambat di dalam mulut Veranda.

Keynal menggerakkan lidah naik-turun dengan lembut pada posisi menempel di atas lidah Veranda. Ia mencium leher, telinga, atau bahkan sisi-sisi rahang Veranda. Mencium setiap inci wajah perempuan remaja 16 tahun itu.

Ini akan menjadi sentuhan tambahan yang baru, yang mengubah irama permainan ciuman mereka, dan membuat Veranda ingin menciumnya, lagi dan lagi. Veranda melingkarkan lengannya di sekeliling leher Keynal. Memainkan helai demi helai rambut pendeknya. Veranda meletakkan sebelah tangannya di dada Keynal.

Kemudian ia duduk di pangkuan Keynal. Lalu tangannya berpindah menyentuh bahu cowok itu sambil terus berciuman. Keynal mengambil es batu dalam gelas. Ia memasukkan es batu berbentuk kristal kecil ke dalam mulutnya, kemudian “dipindahkan” ke mulut Veranda.

Mereka menikmati es batu dengan sedikit panas bergairah. Keynal melingkarkan kedua tangan di pinggang Veranda.

“Yuk, kita mulai hukumnya sekarang,” bisiknya seraya menggigit kecil daun telinga Veranda.

Keynal mulai menanggalkan satu-persatu benang di tubuh Veranda. Segera Keynal membalikkan tubuh Veranda menjadi telungkup. Tak ada yang lebih seksi, dibanding mencium punggung Veranda yang telanjang. Ia menciumi setiap jengkal kulit Veranda.
Memberi sesedikit mungkin kesan, bahwa ia sangat ingin mencium gadis itu lagi, Keynal membelai rambut Veranda yang sehalus sutra. Ia menjelajahi setiap jengkal tubuh Veranda yang indah.