EMPAT LIMA: Love and Relationship

4.9K 255 67
                                    

“Apa kabar hari ini?”

Lihatlah tanda tanya itu, jurang antara kebodohan dan keinginanku memilikimu sekali lagi. -D.K.P

💜💜💜💜

Jam masih menunjukkan pukul 04:00 WIB. Tampak seonggok anak adam yang masih bergelut mesra dengan selimutnya, sesekali ia menepuk tangan dan pipinya.

“Ihhh... dasar sialan. Jam segini udah ganggu. Please pergi gue mau tidur! Masih ngantuk nihhh ahhh!” gerutunya entah kepada siapa?

Nyamuk mungkin, tapi dilihat-lihat nyamuk tersebut malah asik terus menciumi pipi laki-laki manis itu.

“Ihhhh.”

Akhirnya sang pemuda bangun dengan malas. Menggaruk kepalanya walau tidak gatal, itu lah kebiasaannnya setelah bangun pagi.

Dia mengerjabkan matanya berulang-ulang masih ngantuk serupanya. Semalaman bergadang, menonton anime, bermain dota hanya untuk melepaskan kejenuhan dan stress.

Otak yang harus terus bekerja tanpa kenal waktu. Dia selalu memikirkan banyak hal dalam hidup, suka berfantasi dan berkelana dalam imajinasi. Indah bagai dunia khayalan.

Terlihat nyamuk masih mengelilingi tubuh Keynal seakan memeriksa keadaannya. Keynal terus memburu nyamuk yang tadi mengacaukan tidurnya. Dengan geram dia menepuk tanganya kearah serangga pembawa petaka itu.

Berulang kali tidak kena-kena ia mengerang frustrasi. Nyamuk itu tersenyum penuh kemenangan, Keynal terlalu sebab alhasil membiarkan nyamuk tersebut mendekat kearahnya.

Sepertinya nyamuk tersebut sangat suka berada di wajah Keynal lalu hinggap di pipinya, Keynal masih membiarkan nyamuk itu menghisap darahnya sampai perut si nyamuk buncit dan sebentar lagi hendak meletus.

1 detik

2 detik

3 detik

Dannn

Plaakk !

Keynal menampar pipinya sendiri. “Uhhh perih...” dia melihat telapak tanganya dan yesss berhasil!

Walaupun ada tanda 5 jari di pipi putihnya, tidak apalah. Toh dia sudah membinasakan satu nyamuk itu, dan semoga kawan-kawannya tidak datang untuk balas dendam.

Keynal was-was satu nyamuk saja sudah merepotkan dirinya, bagaimana jika segerombolan nyamuk yang akan menyerangnya. Tamatlah. riwayatnya. “Ihhh!” Dia bergidik ngeri.

“Ntar gue beli raket nyamuk biar gak di ciumi nyamuk mulu. Bisa bisa wajah tampan gue ini melar geraga bentol bentol!” keluhnya sambil menengok kanan kiri, memastikan tidak ada nyamuk-nyamuk yang datang menyerangnya.

Saat dia akan beranjak dari tempat tidurnya. Naas selimutnya terinjak dan berbelit di kakinya.

Dannn...

Bughhh !

Keynal terguling di lantai kamarnya, pantas saja Veranda menyebutnya cowok idiot! Untung ada karpet tebal yang menghalangi tubuhnya, hingga Keynal sedikit merasakan sakit tapi tetep sih nyeri. Sudah jatuh tertimpa tangga pula, malang niang nasibnya.

“Huhh. Pagi yang sial, udah perang sama nyamuk terus dilanjut lagi dengan jatuh dari tempat tidur! Haahhh semoga saja siang nanti tidak ada kata, *Sial* untuk gue,” runtuk kesalnya sembari berdiri berjalan menuju kamar mandi.

Love Scenario [END-COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang