Budayakan Vote dan Comment!
Happy Reading. Enjoy ^_^
🍓🍓🍓🍓
Keynal menoleh ke kiri dan ke kanan, ia tersenyum puas menatap sekelilingnya. Sejauh mata memandang, Keynal berhadapan dengan hamparan luas gelungan ombak yang menyapa kemilau pasir pantai. Hangatnya sinar mentari membilas wajah tampannya.
Ditemani semilir angin sejuk yang bertiup di antara sela jemari. Di ujung pandang, mercusuar megah berdiri kokoh. Berkilauan bermandikan sinar matahari. Seakan merayunya untuk mendekat. Keynal merasa sentuhan lembut di punggung, sehingga mengalihkan antensinya.
Seseorang yang akrab berbisik di gendang telinganya. Tangan yang sama tadi menyentuhnya kini membelai rambut Keynal, penuh kasih sayang. Tangan wanita itu bertautan dengan jari-jemarinya dan menggenggamnya erat.
Sosok itu memandu Keynal untuk berjalan, melalui lorong setapak yang dipenuhi oleh bunga-bunga bermekaran. Bunga-bunga yang tadinya indah itu, kini berubah menjadi akar menjalar. Melilit Keynal, menyesakkan dada dan mebungkam bicara.
Keynal menggeliat berusaha lepas, namun ia lemas tak berdaya. Di pojok mata, Keynal melihat seseorang wanita berparas ayu. Satu langkah, Keynal yakin sosok itu akan menyelamatkannya. Dua-tiga-empat langkah semakin cepat. Kini Keynal dapat melihat dengan sangat jelas.
Tubuh wanita cantik itu sudah membusuk di berbagai area wajah, tangan hingga mata kaki. Baju compang-camping, wanita itu mati. Mayat hidup yang haus darah, berlarian menuju ke arahnya.
Keynal kembali merasa sentuhan lembut di bahu. Susah payah, ia menoleh. Berharap bantuan datang. Sosok itu, suara familiar itu, sang pujaan hati, sehidup semati.
Wajahnya membusuk di sana sini. Mulutnya menganga lebar, gigi tanggal, bau daging busuk menyengat semerbak dari mulutnya. Sosok itu perlahan mulai mendekat. Lima centimeter dari wajahnya. Sedikit lagi...
“TIDAAKKKKK!!!”
“Hah hah hah~”
Keynal bangun dengan jantung berdebar-debar. Rambutnya menjadi kusut, keringat dingin mengalir deras di lehernya dan bahkan dibarengi dengan teriakan. Di dalam otaknya hanya bergantian suara, detak jarum jam dinding dan ritme detak jantungnya yang tidak beraturan.
Jam di dinding menunjukkan waktu 3 pagi. Rasa cemas, kehilangan orang terkasih di masa lalu, reaksi negatif pada obat-obatan membuat Keynal mengalami mimpi buruk hampir setiap hari, sepanjang malam.
🍓🍓🍓🍓
Keynal membuka netranya dan berjalan gontai menuju kamar mandi. Ia membuka kran wastafel. Keynal mencuci mukanya dengan membasuh air sebanyak-banyaknya. Sensasi air dingin yang menyentuh wajahnya, membuat kesegarannya kembali. Dipandangi fitur wajahnya di pantulan cermin kamar mandi.
Hatinya menjerit kepada bayangan dirinya dalam cermin. Ia menatap sengit pantulan dirinya sendiri. Keynal meninju kencang-kencang cermin yang tergantung di tembok itu hingga retak.
“Seharusnya aku tidak melakukan itu, bodoh! Dasar bodoh! umpatnya ... Bagaimana bisa aku menyakitinya?” Dia memaki dirinya sendiri.
Keynal kembali meninju cermin di depannya. Kaca kamar mandi itu pecah, dengan darah segar mengalir di kepalan tangan. Keynal meninju wajahnya yang ada di cermin berkali-kali tanpa ampun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Scenario [END-COMPLETE]
Teen FictionDEWASA MUDA 21++ SEBAGIAN CERITA DIPRIVASI FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA! Sinopsis: Keynal psikopat yang bucin banget sama gadis bernama Jessica Veranda. Awalnya hubungan mereka hanya sebatas putri majikan dan putra seorang pembantu. Tapi siapa sangka...