"Ehh tunggu, gue jatohh.." ucap Aldi
Padahal Salsha dan Iqbaal masih sebelang mereka berlari dengan santai sambil mengikuti yang lainnya. Salsha membantu Aldi bangun, namun kaki Aldi terluka, luka seperti terkena pisau dan bukan tergores oleh akar atau benda hutan.
"Sakit.." Aldi meringis kesakitan, menahan air mata karena malu dengan Salsha.
"Luka Lo kok aneh gini? Gue rasa ada yang aneh. Atau semua ini ulah Katya gue pernah lihat di tas Katya banyak pisau."
"Ngaco Lo Sha, Katya itu emang bawa begituan buat jaga-jaga di hutan."
Iqbaal membantu memapah Aldi meski awalnya Aldi menolak. Namun akhirnya mau menerima bantuan Iqbaal. Pak Budi dan Bu Mimi sudah lari duluan bersama dengan yang lain. Aldi, Salsha dan juga Iqbaal masih tertinggal dibelakang.
"Siapa itu?" Ucap Iqbaal.
"Eh cupu, Lo lihat apa sih?"
"Di belakang pohon ada orang baju hitam."
"Udahlah ayo kita jalan, seharusnya gue dengerin Katya kalo hutan ini angker."
Orang yang dilihat Iqbaal tadi tiba-tiba saja memanah kearah Salsha dan panah itu menggores sedikit lengan Salsha. Lengan Salsha berdarah, Salsha sedikit mengeluarkan air matanya. Aldi mengelap air mata Salsha, sedangkan Iqbaal merobek lengan bajunya yang ia kini gunakan untuk membalut luka Salsha.
"Kita istirahat sebentar disini."
"Iya benar kata Iqbaal.
"Tapi sama aja kita dalam bahaya."
"Tenang kita akan disini."
Aldi juga merobek lengan bajunya sendiri untuk membalut luka di kakinya itu. Mereka terlihat komat-kamit membaca ayat kursi. Jika yang mereka lihat tadi adalah hantu.
"Brukkk..."
Tiba-tiba ada orang yang jatuh tersungkur di depan mereka. Sontak mereka bertiga berteriak.
"Katya?"
"Bukan, dia bukan Katya."
"Tapi itu baju Katya."
"Hanya bajunya."
"Ayo kita jalan lagi."
Semuanya telah berhasil kembali ke tenda, kecuali Iqbaal, Salsha , Aldi dan juga Rangga. Dan juga Carissa, sementara Katya berhasil kembali, namun Katya terlihat diam saja dan nampak aneh di dalam tenda. Baju Katya juga berlumuran darah. Namun Katya segera menyembunyikan bajunya dan berganti dengan yang baru.
"Lu pikir itu jari Carissa beneran? Gue tadi sempet potoin. Kayaknya cuma jari mainan." Ucap Aldi.
"Udahlah, kita jalan aja. Jangan mikir macem-macem yang penting kita sampai di tenda dengan selamat."
Iqbaal nampak melihat kearah kaki Aldi yang terluka. Dan kemudian memandang wajah Salsha. Salsha yang nampaknya tengah menhan sakit. Begitu pula dengan Aldi juga juga menahan rasa sakit kakinya.
"Kat.. keadaan Lo gimana? Kenapa kaki Lo penuh dengan darah dan seperti dicakar."
"Gue dikejar anjing hutan."
"Terus Carissa gimana?"
"Carissa? Gue enggak sama dia. Gue pergi ke dalam hutan ketika gue lihat sosok berbaju hitam. Terus gue tersesat dan dikejar anjing hutan."
"Udah minum dulu," ucap Nayla.
Di tenda semua tampak risau 5 diantara mereka ditugaskan untuk pulang dan memberi tahu kepada polisi. Sedangkan yang lain masih mencari, Salsha, Aldi, Iqbaal, Carissa dan juga Rangga yang belum juga sampai di tenda. Hari mulai malam dan mereka masuk ke dalam tenda sedangkan beberapa dari mereka masih diluar. Menyalakan api unggun agar Iqbaal dan yang lainnya dapat melihat Asap yang ditimbulkan oleh api unggun tersebut.
"Bim, temenin gue pup yok."
"Sendiri aja napa? Takut Lo?"
"Iyalah gue takut, serem gini ni tempat."
Bima akhirnya mengantarkan Mike, BAB di sungai dekat mereka camping. Nathan juga ikut dengan mereka, neraka berjalan bertiga menggunakan senter. Namun ditengah perjalanan tiba-tiba saja senter mereka bertiga mati secara bersamaan.
"Ihh kenapa ini? Balik aja yuk gue takut." Ucap Nathan.
"Tapi gue kebelet,"
"Udah BAB disini aja, gue gak mau ambil resiko."
Tiba-tiba saja ada orang yang menarik kaki Mike saat Mike sedang BAB.
"Bima tolongin gue, Bim, Tan tolong."
Namun orang itu malah menarik kaki Bima, dan akhirnya Bima jatuh ke jurang bersama dengan orang yang menarik kaki Bima.
"Bima..bimmm."
Nathan dan Mike akhirnya lari menuju tenda untuk memberi tahu yang lainn.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath(Selesai) Psychopath 2 (On Going)
FanfictionSengaja enggak bikin deskripsi yang tertarik baca aja. kalau bisa bacanya pas malem hari, tengah malam.