"plok-plok-plok." Suara tepuk tangan orang bertudung hitam itu.
"Hey, selamat datang. Ini bukan acara ulang tahun ya. Ini acara pesta darah, merah kayanya berani." Ucap orang bertundung hitam itu dan mereka tahu jika dibalik topeng dan juga tudung itu adalah seorang perempuan.
Pukul 04:00 pagi, Katya, Reva, Gilang dan Nayla masih mencari teman-teman mereka yang hilang. Hutan masih gelap, dan sepertinya baterai senter mereka juga sudah mau habis.
"Rev, Lo apaan sih tarik-tarik rambut gue." Ucap Nayla
"Ahh..enggak orang tangan gue disini."
"Udah deh jangan bercanda, Lo kan?"
"Bukan, tapi hantu. Lo nginjek rumahnya. Minggir dari situ." Ucap Katya
Nayla akhirnya menengok kebelakang, dikuti dengan Reva dan juga Gilang. Sosok hantu tanpa kepala berada di samping Nayla. Nayla, Revan dan juga Gilang berlari. Tapi tidak dengan Katya yang terus saja diam disana. Sepertinya Katya menganalia sosok hantu itu.
"Rangga?" Ucap Katya.
Hantu itu pergi, dan Katya mencoba mengejat hantu itu. Karena ia tahu hantu itu adalah hantu penasaran Rangga. Rangga yang di bunuh oleh sosok misterius itu.
Nayla dan Reva tertangkap oleh sosok hitam berjubah itu. Entah diberi apa, karena setelah 3 menit Nayla dan Reva jatuh pingsan. Sementara Gilang berhasil meloloskan diri. Hari sudah mulai pagi, namun sang fajar belum juga muncul. Di tambah guruyuran hujan yang datang begitu derasnya. Nayla dan Reva diseret dalam keadaan basah kuyup.
"Apa yang kamu inginkan?" Ucap Aldi.
"Kamatian, kesakitan , teriakan, darah yang mengalir."
"Apa salah kita?" Ucap Nathan.
"Salah Lo? Pernah ngebantu Rangga perkosa seorang gadis cupu dirumahnya."
Nathan mencoba mengingat ingat, dan ia ingat jika Rangga dan dirinya dan juga Mike pernah memperkosa Bella. Namun hanya Rangga yang melakukan. Mike dan Nathan hanya membantu saja. Di tambah Bima yang merekam ke jadian tersebut.
Bella membuka tudungnya dan terlihat jelas jika selama ini adalah Bella pelakunya. Tiba-tiba datang lagu orang berjubah hitam dengan menyeret Nayla dan Reva dalam keadaan pingsan dan juga basah kuyup. Semua terlihat kaget saat tahu pelukanya adalah Bella. Bahkan banyak yang menduga jika Katya pelukanya.
"Sekarang giliranmu Nathan."
Nathan nampak ketakutan, namun ia malah melihat kearah Nayla yang terlihat kedinginan. Nayla adalah mantan kekasih Nathan.
"Ouhh.. apa kamu mau main-main dulu sama Nayla."
Bella membuka kancing baju Nayla, dan terlihat payudara besar Nayla dibalik bra yang dikenakan Nayla.
"Tutup.." ucap Nathan.
"Bukanya kamu suka?"
"Hentikan."
"Iqbaal, seharusnya Lo enggak ada disini. Seharusnya Lo di rumah. Tapi karena Lo udah disini Lo juga akan menerima giliran."
"Prakkk..." Bella menampar Iqbaal.
Sakit, namun Iqbaal hanya dapat menelan ludah saja. Pipinya nampak merah merona seperti mengenakan blush on saja.
Bella mendekat kearah Nathan, ia mengecup bibir Nathan. Nathan tak membalas kecupan Bella. Antara takut jijik atau apa. Nathan memejamkan matanya, namun Bella mengigit bibir Nathan sehingga Nathan membuka mulutnya. Tak lupakan Bella juga mengelus kemaluan Nathan. Hingga membuat Nathan tegang.
Belle ngambil pisau dan perlahan ia nengoreskan pisau itu ke kamaluan Nathan. Nathan merintih kesakitan, air matanya jatuh dan putuslah kemaluannya ditanggan Bella.
Iqbaal, Salsha , Aldi dan juga Mike rasanya ingin mutah. Seperti diaduk-aduk perut mereka.
-Tbc-
Hati-hati dalam menyankiti orang lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath(Selesai) Psychopath 2 (On Going)
FanfictionSengaja enggak bikin deskripsi yang tertarik baca aja. kalau bisa bacanya pas malem hari, tengah malam.