"Buat dia jatuh cinta sama lo, lalu bunuh."
Iqbaal menatap Bella, ia masih tak yakin bisa membunuh Salsha. Karena Iqbaal juga sudah benar-benar jatuh cinta dengan gadis itu. Tapi ia juga tak punya pilihan karena ancaman Bella.
"Jika gue jatuh cinta juga? Gue enggak akan sanggup bunuh dia."
Bella tertawa, ia memberika pisau pada Iqbaal. Iqbaal masih tak mengerti apa maksud Bella memberikan pisau itu padanya.
"Gunakan pisau itu untuk mebunuhnya, jika lo suka lo boleh kok perkosa dia dulu. Sebelum lo bunuh dia, biar dia ngerasain nikmatnya bercinta."
Iqbaal mengninggalkan Bella, lama-lama ia bisa gila jika terus dekat dengan Bella. Gadis biadap, yang sebernarnya berusia ratusan tahun. Ia memiliki perjajian dengan setan untuk sebuah keabadiaan.
Katya menjemput Salsha, karena keadaan Salsha sudah membaik. Salsha diperbolehkan pulang. Namun tak di izinkan untuk sekolah dulu. Dan Salsha disarankan untuk homescholling saja dirumahnya.
"Lo udah sehat kan? Enggak apa-apa kalo gue tinggal. Nyokap sama bokap lo ntar malem pulangnya."
Salsha mengangguk, Katya pamit pulang karena ia juga harus latian bela diri.
Iqbaal memata-mati Salsha dari kejauhan, Iqbaal juga membawakan bunga untuk Salsha. Rencana membuat Salsha jatuh cinta padanya kini sudah dimulai.
"Bukan elo yang bakal jatuh cinta sama gue Sha, tapi gue yangv udah jatuh cinta sama lo. Gue janji bakalan lindungi lo dari Bella." Batin Iqbaal.
Iqbaal mengetuk pintu rumah Salsha, dan Salsha membuka pintu rumahnya. Iqbaal datang dengan membawa buket bunga.
"Fahri?"
Iqbaal hanya tersenyum saja, Salsha menyuruh Iqbaal masuk. Dan Iqbaal pun masuk. Diam-diam Bella mengikuti Iqbaal. Karena hari ini adalah tugas Iqbaal untuk mengabisi Salsha.
"Darimana elo tahu ini rumah gue?"
"Guekan stalker, jadi bisa tau lah."
Iqbaal membawa pisau disakunya, pisau pemberiaan Bella yang harus Iqbaal gunakan untuk membunuh Salsha.
Bella langsung masuk, kerena Iqbaal lama sekali di dalam rumah Salsha. Salsha terkejut dan hiteris melihat kedatangan Bella.
"Elo mau apa? Elo mau apa? Jadi elo itu Iqbaal bukan Fahri."
Iqbaal mengeluarkan pisau dari sakunya itu sesuai intruksi dari Bella.
"Baal sadar ini gue Salsha, lo tega sama gue."
Iqbaal mengarahkan pisau itu ke arah Salsha, Salsha terpojokan. Iqbaal nampak memepet Salsha.
Bella memperhatikan Salsha yang ketakutan itu, Salsha terus berteriak. Namun Iqbaal sudah menggores leher Salsha.
"Auu.. Sakit perihh, sadar Baal sadar. Gue mohon sadar."
Bella tertawa lebar, Iqbaal berbalik memojokan Bella kini Bella yang terpojok.
"Elo yang akak mati, gue enggak mungkin bisa sakiti Salsha."
"Jleppp..."
Pisau itu mengenai perut Bella, namun Bella tak apa-apa meski darah segar keluar dari tubuh Bella. Bella menjabut pisau itu. Dan kali ini Salsha yang dipojokan oleh Bella. Tak tanggung-tanggu Bella kini menusuk perut Bella. Sebagai pembalasan atas tusukan Iqbaal.
Salsha kesakitan, Salsha jatuh pingsan.
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath(Selesai) Psychopath 2 (On Going)
FanfictionSengaja enggak bikin deskripsi yang tertarik baca aja. kalau bisa bacanya pas malem hari, tengah malam.