Rimba membawa Salsha lari ke kota, Salsha sedikit tercengang karena Rimba bisa lari secepat itu. Dan akhirnya mereka berhenti di tepi jalan raya.
"Elo itu manusia apa bukan?"
"Gue kan udah bilang, nama gue Rimba. Gue tarsan di hutan ini."
"Tapi pakaian lo, gaya lo bicara, enggak seperti tarsan."
Belum selesai bicara tiba-tiba saja Rimba sudah menghilang entah kemana. Salsha nampak bingung, dan ia memilih untuk pulang lari menuju rumahnya.
Rimba menemui Iqbaal dan mengatakan pada Iqbaa jik ia telah melaksanakan tugasnya. Menyelamatkan Salsha itu adalah tugas yang diberikan Iqbaal untuk Rimba. Rimba dan Iqbaal bersahabat sejak mereka bertemu di hutan ketikan Iqbaal datang.
"Gadis itu cantik, dia pacar lo?"
"Bukan, hanya teman biasa. Gue yang suka sama dia. Tapi dengan kondisi gue yang sekarang bisa-bisa gue menyakitinya. Makanya gue pergi."
"Hampir sama kaya gue, 120 tahun yang lalu gue juga ninggalin Sabila kekasih gue. Karena alasan yang sama. Dan Sabila juga udah enggak ada."
"Gue kira manusia srigala itu enggak ada."
"Semua mahkluk di dunia ini ada, siluman juga ada, vampir, hantu yang lainnya semuanya ada. Hanya saja lo belum ketemu. Dan Salsha itu mirip dengan Sabila matanya."
Salsha sampai rumah dalam keadaan ngos-ngosan. Ia langsung mengunci pintu dan juga jendela rumahnya.
Katya datang ke rumah Salsha, ia mengetuk pintu rumah Salsha namun tak ada jawaban. Katya berfikir jika Salsha sudah tidur atau tidak di rumah.
"Gue ketemu sama lo, tapi hanya sebatas dalam mimpi. Gue sayang sama lo, tapi gue enggak ingin lo terluka." Batin Iqbaal.
Iqbaal berada di depan rumah Salsha, lengkap dengan jubah hitam yang ia kenakan. Ia mengirimi Salsha bunga aster kesukaan Salsha. Lalu ia pergi begitu saja, meninggalkan bunga itu di depan pintu.
"Siapa Rimba? Apa rimba tau Iqbaal dimana? Gue ingin sekali lupa, tapi gue enggak bisa lupain elo Bal." Batin Salsha sambil berderai air mata.
Sosok Aldi, muncul lagi dihadapan Katya. Katya dan Aldi hanya saling pandang, Aldi nampaknya lupa jika dunia mereka sudah berbeda.
"Al, gue harap lo enggak nyiksa gue dan hati lo sendiri. Kita ini beda dunia."
"Gue tahun Kat, ini udah 40 hari lebih tapi kenapa gue masih tetap disini."
Pagi telah menyapa, Salsha melihat ada bunga aster di depan pintu. Salsha memungut bunga itu dan terdapan sebuah puisi.
"Bunga ini cantik,
sama sepertimu.
Tetaplah tersenyum.
Jangan takut,
Apapun itu."Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Psychopath(Selesai) Psychopath 2 (On Going)
FanfictionSengaja enggak bikin deskripsi yang tertarik baca aja. kalau bisa bacanya pas malem hari, tengah malam.