Abil bisa jadi orang yang paling rempong, berisik, heboh, ribut dan yang pasti perusak ketentraman hidup Luky yang sebelumnya dipenuhi kedamaian. Bukan maksud mengeluh atau menyesal menerima Abil jadi chairmate, hanya saja Abil itu kalo lagi cerewet tuh ya cerewet banget."Kok Lu gak ini, sih!","Kok lu gak itu, sih!". Banyak komentar.
Contohnya aja hari ini, pas banget hari senin. Nah, sudah menjadi kebiasaan setiap sekolah mengadakan upacara bendera sebagai penghormatan jasa para pahlawan yang sudah bersusah payah dan berjuang, demi menegakkan sang saka merah putih berkibar di udara, kali ini Luky lagi gak mau membahas bagaimana kronologi perjuangan para pahlawan. Melainkan peraturan upacara yang harus ini lah, itu lah, beginilah, begitulah.
Misalnya aja, setiap upacara bendera, setiap siswa diharuskan berseragam lengkap dengan bet, memakai atribut sekolah seperti topi, dasi dan sabuk, memakai sepatu hitam putih blablablabla.....
Perlu diketahui, Luky bukanlah orang yang terlalu rapih dalam berseragam, seperti minus dasi, minus topi, minus sabuk dan lebih sering baju dikeluarin. Jelas ini melanggar peraturan, gak heran kalau setiap ada razia upacara bendera, Luky acapkali berdiri bersama beberapa murid pelanggar lain untuk berdiri disamping tiang bendera, sebagai hukuman. Menghadap langsung peserta dari kelas X, XI, XII dari A sampai D pasti rasanya malu banget. Tapi Luky sudah menjadi langganan berdiri didekat tiang setiap hari senin, bukan, bukan karna Luky tak punya malu-
Hanya saja.
"Mana topi lu?!" Tanya Abil 10 menit sebelum upacara dimulai.
"Ada."
"Kenapa gak lu pake?!" Abil facepalm melihat kelakuan chairmatenya ini.
"Iya, nanti gue pake. Cerewet amat sih lu jadi laki." Ucap Luky misuh-misuh.
"Mana dasi lu?!"
"Ada di tas."
"Kenapa gak lu pake?!"
"Gue gak bisa ngebentuknya."
Yap--Luky gak bisa make dasi.
"Lu payah banget sih, masa masang dasi aja kaga bisa, belum satu tahun lulus SMP terus giliran masuk SMA masa lupa cara masang dasi!"
"Bukan gitu, zaman SD sampe SMP dasi gue ada karetnya, jadi gak perlu ribet ngebentuk."
Mendengar itu Abil antara setengah tertawa dan kesal dengan kelakuan Luky, jadilah dia hanya bisa mengelus dada sabar, dadanya syahrini.
"Ambil dasi lu." Suruh Abil, dan setelah Luky kembali dengan dasi ditangannya, Abil melepas dasinya dan mengajari Luky tutorial membentuk dasi, maka pagi itu dimulailah Abil berceramah.
Pasang dasi, yang bagian ujung ini pendek, blablabla...
Terus ini lipat ke sini, blablabla...
masukin terus tarik, kaya gini, blablabla....
"Selesai." Riang Abil setelah dasinya rapih, lalu menatap bentuk dasi Luky yang dalam kondisi lipatan absurd yang memprihatinkan, Abil pundung dipojokan memikirkan dosa apa yang telah dia buat hingga mendapat teman seperti ini.
"Lu dengerin gue gak sih, pet~" Abil facepalm, membuat efek dramatis dengan menggeleng-gelengkan kepala. Hayati tuh gak bisa diginiin bang~
"Udah ah ribet." Ucap Luky cuek. Twich.
Alis Abil berkedut.
Abil sebenarnya tak habis fikir dengan jalan pikiran Luky yang-lebih baik gue berdiri di samping tiang, dari pada ribet belajar make dasi. Meski coba gak peduli, toh Luky sendiri yang dihukum, tapi hati kecil Abil tak membiarkannya untuk terus menutup mata. Secuek apapun Luky, Abil memiliki rasa peduli pada kelangsungan sahabatnya.
Karna Abil dulunya mantan anak Pasuska, sudah terpatri dalam hatinya untuk membantu sesama yang dalam kesulitan, dan mungkin saatnya dia menerapkan dasa dharma yang ke lima, Rela menolong dan tabah.
"Sini, biar gue aja yang masangin dasi buat lo."
"Gak per--"
"Nurut coba sama gue! Blablablabla....."
Dimulai dari situlah, Abil punya kebiasaan membantu Luky memakai dasi setiap hari senin sebelum upacara dimulai, Luky sendiri menikmati proses itu biar kupingnya harus mendengar ceramah Abil setiap paginya, itu bukan masalah. Intinya, secerewet apapun Abil padanya, dia tetap sahabat terbaik yang Luky punya.
Pernah di senin pagi, Abil kembali membantu memasang dasi dikerah seragam Luky, sambil bergumam "Kok kita kaya homo ya, Ky."
Mendengarnya, Luky mendadak lupa cara bernafas.
Bersambung~
KAMU SEDANG MEMBACA
Addicted(Hombreng).
Short Storyoneshoot HOMBRENG 18+ 😁jangan tertipu sama cover tercipta karna tekanan kerja dan ujian yang membuat pusing kepala.