1) Rizal X Yudha

43K 1K 102
                                    

Tok tok tok!!!

Dengan segenap keberanian yang berhasil ia kumpulkan sejauh ini,  Rizal memaksakan diri untuk mengetuk pintu salah satu kamar yang nantinya akan menjadi saksi pelepasan keperjakaannya. Setelah 1 jam lamanya ia hanya mematut didepan pintu tanpa mengetuk,  berupaya keras mengatasi perasaan gugup dan takut yang dirasakannya.

Cklak!

Seorang pria berperawakan tinggi besar layaknya prajurit tentara memandang lama sosok rizal didepan pintu kamarnya, matanya mengintrupsi lekuk tubuh Rizal dari pucuk kepala sampai ujung sepatu dengan sorotan menelanjangi. Rizal mencoba bersikap biasa tapi jelas itu sulit, ketika ada seseorang yang menilai dirinya secara terang-terangan dan menginginkan tubuhnya, sekarang fikirannya sudah jauh membayangkan permainan ranjangnya dengan pria di hadapannya yang terlihat sempurna ini. Bukan. Bukan. Rizal tidak mesum, dia hanya ketakutan. Jadi fikirannya membayangkan hal yang tidak-tidak.

"Hm,  masuk. " Perintah pria besar itu,  yang rizal taksir usianya sekitar 31'an.  Tidak tua,  tapi tak bisa lagi dibilang muda sebab sudah berumur. Dengan langkah berat Rizal mengangguk dan mengikuti langkah orang dihadapannya.

Brak!!

Rizal tak bisa menyembunyikan rasa terkejut mendengar suara pintu yang tadi dilewatinya dibanting dengan keras, jika pintu itu memiliki mulut. Rizal yakin sekali kalau pintu akan marah-marah sebab di perlakukan kasar oleh pria besar itu.

Kasar(?).

Tunggu!  Sekarang rasa ketakutan Rizal menjalar lebih dominan dari rasa gugupnya ketika dia memikirkan sikap pria ini yang tanpa perasaan membanting ambang pintu . Kalau benda mati saja diperlakukan kasar,  apalagi dirinya yang nanti akan menjadi boneka permainan pria itu.

"Ekhm!! " suara deheman kembali mengageti Rizal. "Bisa kita mulai?"

Inilah yang paling Rizal takuti,  ketika pria itu meminta hak atas tubuhnya.  Habis sudah riwayatnya,  itulah pikiran Rizal saat ini dan menganggap dirinya sedang tidak beruntung.  Kenapa yang menjadi partner sex pertamanya adalah seorang pria ber-tempramental kasar seperti ini,  yang bahkan tak punya rasa kasihan pada sebuah pintu. Rizal gelisah dalam diamnya, membuat orang lain harus sabar menunggu respon yang diberikan Rizal dan tindakan yang harus dilakukan selanjutnya.

Pria itu hanya memandang Rizal dan ranjang secara bergantian,  dia sudah tidak sabar memulai permainan panasnya dengan tubuh ramping itu.  Tapi pria itu tak berani bersuara lagi,  dia khawatir Rizal akan ketakutan kalau dia terlalu memaksakan hasratnya. 

"Pak-eh Om. " Untuk pertama kalinya Rizal bersuara,  tapi suaranya malah gemetar.

Telinga Rizal menangkap dengan jelas suara kekehan pelan disebrang,  dalam hati Rizal merutuki dirinya yang terlihat konyol.

"Nama saya Yudha Wistara. Panggil saya Yudha. Jangan panggil saya dengan embel-embel pak atau Om." Beritahu Yudha membuat Rizal semakin salah tingkah.  Perlahan Rizal memberanikan diri mendongak dan menatap tepat orang dihadapannya ini, dia meremas jemarinya yang sudah licih karna keringat.

"Yudha." Cicit Rizal dengan volume suara yang sangat kecil.  Tapi Yudha masih mampu mendengarnya. "Ini-ini.  Ekhm.  Ini.  Pertama kalinya saya. Em.  Melayani pelanggan.  Em.  Saya be-belum berpengalaman. " ucap Rizal membuat pengakuan,  tanpa tau kalau hal itu malah membuat Yudha semakin bernafsu atas dirinya.

"Kamu masih perjaka? " Ucap Yudha tak percaya kalau dirinya akan menjadi yang pertama membobol lubang tubuh ramping itu.

Rizal mengangguk , terlalu jujur dan juga polos sampai tak bisa menganalisis situasi yang ada sekarang. Maksudnya sederhana,  ia berfikir mungkin dengan dirinya yang mengaku belum berpengalaman,  pria dihadapannya ini akan kecewa karna tak diberi service dengan baik dan tak bisa mencapai kepuasan nantinya. Rizal melakukan kesalahan.  Sekarang dia tak akan pernah bisa mundur lagi,  seseorang sudah sangat lapar menginginkannya.

Addicted(Hombreng).Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang