kemil x kemut

46 4 0
                                    

"Apa maksud lo bohongi caca?!" Bentak gemma kepada dendi dengan raut wajah marah

"Soal nya gue ngak mau caca suka sama orang lain, terus gue ngak suka caca muvon dari gue, nanti dia ngak nangis lagi donk" Jawab dendi tampa merasa bersalah, Sontas membuat emosi gemma memuncak

"Kalo pengen nyakiti cewek, jangan caca, masih banyak cewek lain!" Ucap dimas yang tidak terduga disebelah gemma

"Kak dimas?" Suara gemma terkejut

"Lo lagi, kakak kelas yang gue hormati!" Ucap dendi, membuat dimas jijik dan menampar wajah dendi

"Lo ngapain hah, abis ngelem lo?!" Ucap dimas "ngak usah munafik ya!" Lanjut dimas kemudian melihat nama lengkap dendi "DENDI MAHESA" Ucap dimas menyebut nama dendi

"Udah lah gue ngak mau ada masalah sama kakak kelas." Ucap dendi kemudian pergi

"Kak dimas makasih ya" Ucap gemma berterima kasih kepada dimas dengan tersenyum

"Ya" Ucap dimas lalu pergi meninggalkan gemma

Jam istirahat

"Eh caca apa kabar" Salam hangat ari

"Oh iya kak ari, baik, klo kakak?" Balas caca tak kalah hangat

"Mau kemana?, kabar kakak baik kok" Balas ari

"Mau ke perpus" Ucap caca kepada ari

"Oh sama dong, mau bareng?" Ucap ari berbohong padahal tujuan ari adalah ke kantin

"Ya.....boleh aja" Ucap caca
Kemudian mereka ke perpus bersama, dan sedikit mengobrol di jalan.

"Rengking umum brp?" Tanya ari kepada caca

"54" Balas caca, caca tidak terlalu pintar dia biasa biasa saja

"Ohh lumayan" Balas ari lagi, kemudian hening lagi.

•Sesanpai diperpus•


"Duduk sini aja caca" Ajak ari

"Oh iya kak mau cari buku dulu" Balas caca, sesudah caca mencari buku, caca duduk di bangku yang disiapkan ari tadi

"Baca apa?" Tanya ari

"Ini buku, fisika kelas 11" Balas caca

"Emang kamu suka fisika?" Tanya ari lagi ingin berusaha dekat sama caca

"Justru gue ngak bisa belajar fisika mangka nya gue ambil buku fisika" Ucap caca meberikan pernyataan

"Ooh" Jawab ari

"Hm, dari kelas 10 gue ngak ngerti pembahasan ini" Ucap caca

"Mana, ini mudah banget caca" Ucap ari meremehkan soal fisika yang dibuku caca

"Cara nya gimana" Tanya caca

"Gini, ini dikali dengan beban yang diberikan oleh benda tersebut" Penjelasan ari dan masih banyak lagi, tak sengaja jarak antara ari dan caca begitu dekat, sehingga membuat caca tidak memperhatikan soal malah memperhatikan wajah ari yang begitu tampan

"Woy, perhatiin malah liat wajah kakak" Ucap ari yang membuat caca malu

"Lo sih ke deketan jarak nya sama gue" Ucap caca pembelaan diri

"Emang deket ngak boleh ya?" Ucap ari dengan wajah tersenyum, dan membuat caca tersenyum balik kepada ari

"Udah ah, gue mau masuk kelas" Ucap caca

"Yaudah, yuk kuanter ke kelas" Ajak ari

"Ngak!" Bentak caca

"Kenapa?kok kamu tiba tiba Kasar" Tanya ari kepada caca yang merasa bingung akan perubahan sikap nya, caca tidak menjawab, dia langsung pergi dari perpustakaan

Saat caca keluar dari perpustakaan, dia bertemu salah satu pria yang sangat dekat dengan dirinya, yaps itu dimas.
Caca hanya masa bodo melihat dimas dia langsung membalikan badan, kemudian pergi, dan itu tidak berhasil, kening caca ditahan oleh dimas.

"Sombong yahh, pintarrr!" Ejek dimas

"Ehh lepasinn, diam gue lagi badmood" Ucap caca dengan raut wajah cemberut

"Kenapa lagi?" Tanya dimas

"Kak ari, sok deket sama gue" Ucap caca sambil melihat pintu perpustakaan

'Kak? Why? Kok gue ngak di panggil kakak sih?' ucap dimas dalam hati 'apa ari udah spesial di hati caca' lanjutnya

"Ohh yuk kantin" Ajak dimas dengan menjulurkan tangan

"Paan sih ngak ush pegang tangan" Tolak caca

"Ngak apa apa, sekali sekali" Ajak dimas lagi

"Ngak mauuuu" Tolak caca bersi keras

"Ya udah" Ucap dimas kecewa

"Hehehhhheheheh, kemut kecewa!" Ejek caca

"Kemut?, apaan kemut?" Tanya dimas tak tau apa apa soal nama panggilan nya

"Kemut itu........ Ngak tau tiba tiba teucap" Balas caca dengan tawa

"Ya serah lahhh" Ucap dimas

"Heheheh, yok skuy ke kantin" Ajak caca

"Yahh kemill" Ejek dimas balik dengan ketawa manis

"Kemill apaan sih!, sok imut" Ucap caca

"Diam kemill" Ucap dimas sambil memegang kening caca

"Woy kemut lepasin" Tolak caca saat dimas memegang kening caca

"Diam berisik kemil" Ucap dimas

"Bacot an*ing" Kata kata kasar keluar sudah dari mulut caca

"Ehh bisa kasar mulut lo"

"Bisalah lo pikir gue anak kecil"
Dan masih banyak lagi pertengkaran mereka yang di lihat oleh ari

Sepulang sekolah

"Mama, caca pulang" Ucap caca memberi tau bahwa ia sudah pulang

"Ganti baju, solat, terus makan sini" Perintah mama nya

"Iya ma, papa mana?" Tanya caca mencari tau papa nya

"Ada tugas diluar negri seminggu" Ucap mama caca

"Oo" Ucap caca kemudian pergi ke kamar nya.
Tak di sangka ada chat dari ari

*caca udah makan* tertulis di chat itu

*lum*jawab caca singkat

*ya udah makan sana nanti sakit* balas ari lagi

*y*balas caca singkat

"Paansih kakak kelas ini, ngak suka banget gue" Ucap caca sambil mengganti pakaian nya

*p*
*woy kemil*
*sok sibuk*
*padahal kerjaan cuman tidur, makan berak!*
Pesan dari dimas membuat caca tertawa

*ohh kemut*
*ehh memang sibuk eh*
*dari pada lo ngak ada kerjaaan ganggu gue mulu* balas caca

*serah lo*
*oh ya besok nonton yuk, ada film joker*
Tanya dimas mengajak caca nonton

*hmmm, okeh lah, jam berapa?, gue stay dimana?* tanya caca

*jam 12,nanti gue jemput, dandan yang cantik ya kemil* balas dimas membuat caca tersenyum

*ngak mau, nanti lo suka sam gue* balas caca

*emang udah suka* chat itu akan dikirim dimas kemudian di hapus nya

*udah sana makan, nanti mati, ngak mau gue sokongan buat kematian lo*balas dimas lagi

*ihs ya udah* balas caca lagi

*dada kemil, hati hati di jalan, semoga arwah mu tenang*

*bangsat*

YOU PERFECT!! [SELESAI]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang