tujuh belas

532 54 0
                                    


"Ayo Mon, cerita"

Lisa mendudukkan dirinya di kasurnya. Ia memeluk guling kesayangannya dan menghadap Mona. Mona menatap Lisa ragu.

"Tapi kamu jangan takut ya, kalau aku cerita begini"

Lisa meneguk salivanya kasar. Jangan bilang-

"Yang kamu liat itu bukan manusia"

Seketika Lisa merinding.

Mona meringis. Merasa tidak enak setelah melihat raut wajah Lisa yang terkesan takut.

"Maaf Sa, tapi emang gitu"

Lisa masih termenung. Ia menatap Mona didepannya.

"Maksud kamu, yang aku liat itu, hantu?"

Mona mengangguk pelan. Lalu berdiri.

"Mon, mau kemana?"

"Cuci muka sebelum tidur, udah ngantuk nih"

Lisa berdeham. Ia tahu betul bahwa Mona enggan melanjutkan ceritanya. Apa karena wajah Lisa terlihat ketakutan?

"Aishh, ni muka gak bisa kekontrol ih"





Duk duk


Lisa mengalihkan pandangannya ke arah jendela. Jendela kamar yang terbuka dan mulai bergerak karena tertiup angin.

"Mau hujan ya,"

Lisa beranjak untuk menutup jendela. Di luar sana angin kencang menerbangkan daun-daun kering di halaman rumah.

"Dingin,"

Gerakan Lisa memegang gagang jendela terhenti. Saat sebuah objek tertangkap lensa matanya.

Seorang gadis.

Berdiri di samping pohon di halaman rumah. Dengan gaun putih yang kotor dan wajah pucat.













Sedang menatapnya tajam.

Sister; LalisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang