Langit mulai menggelap. Oranye itu kian tenggelam tergantikan oleh langit gelap dengan hembusan angin malam.
Lisa masih asyik menangkap capung dan serangga lainnya bersama Bambam.
Saking asyiknya ia terus berusaha mencari dan tak sadar bahwa ia sudah terpisah dari Bambam dan berada di halaman rumah kosong di ujung jalan.
Lisa menatap jeli semak semak disana. Barangkali menemukan belalang atau pun serangga lainnya.
Tuk tuk
Lisa berhenti sejenak. Kemudian menoleh ke arah rumah gelap itu. Saat itu, Lisa belum mengenal apa itu hantu, setan atau hal hal misterius lainnya. Lebih tepatnya ia tidak peduli.
Lisa mengendikkan bahu tak peduli saat tak menemukan asal suara itu. Ia pun melanjutkan kegiatannya.
Sruk sruk
Lisa mengernyit. Semak semak didepannya bergerak. Ah, kali ini Lisa yakin, ia akan jadi pemenang kalau iya menemukan belalang atau pun laba laba. Atau bahkan, seekor anak kucing atau anak anjing yang lucu.
Lisa mendekat dengan hati- hati berusaha untuk tidak menimbulkan suara.
Tanggannya sudah terulur untuk menyibak semak tersebut.
"Lisa!"
"Oh gosh!"
"What's wrong gurl?" Pekik Lisa.Tanpa memperdulikan Lisa, Mona menarik Lisa paksa. Tentu saja, Lisa memberontak.
"Hey! What's wrong,"
"Lamona!"Mona berhenti dengan tangan masih menggenggam erat tangan Lisa. Air mukanya menggelap dan Lisa tahu, bahwa Mona sedang marah.
"Kita pulang, sekarang."