9- maaf membuatmu khawatir

3.6K 615 42
                                    

Suasana di ruangan tempat injun diperiksa tiba tiba menjadi tidak enak. Mata jeno yang sedari tadi memandang tak suka kearah dokter jaehyun tak luput dari penglihatan mark.

"Injun baik baik saja. Dia hanya demam. Pastikan injun meminum obatnya."

Hei! Kenapa dia berkata seperti itu sambil tersenyum kearah injun?! Dasar !

"Baiklah. Injun boleh pulangkan? Ayo pulang injun" jeno berjalan mendekati injun yang masih terduduk. Sedari tadi si mungil hanya menunduk. Dia takut minhyung- ah bukan maksudnya mark, akan marah marah lagi seperti tadi.

Tangan injun di tarik tiba tiba oleh jeno. Tidak menolak, injun memilih berjalan mengikuti jeno. Keluar dari ruangan.

"Tolong maafkan adik saya. Dia sangat tidak sopan" mark membungkukkan badannya.

"Ah ya.. Tak apa. Mungkin saya membuatnya cemburu? Hahaha itu sudah biasa terjadi. Kalau begitu saya permisi" dokter dengan senyuman yang manis itu membungkuk hormat lalu keluar dari ruangan. Begitupun mark. Dia menyusul jeno yang sudah sampai dimobil.

🌿🍂🍂🍂🌿

Sejak hari dimana injun jatuh sakit, rubah manis itu sedikit menunjukkan perubahan di sifatnya. Dia lebih diam dari biasanya. Terhitung sudah seminggu sejak kejadian itu dan injun mulai merubah sikapnya.

Baik mark maupun jeno merasakan itu. Awalnya jeno mengira karna injun sakit jadi dia lebih memilih diam. Tapi makin kesini injun seperti orang asing. Bahkan dia jarang sekali tersenyum.

"Oh-" gelas ditangan injun hampir saja terjatuh saat tiba tiba jeno ada di hadapannya.

"Apa aku mengaget kan mu? Maaf" jeno menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Entah kenapa suasana jadi canggung seperti ini.

"Uhmm.. Y-ya sedikit" injun berusaha tidak menatap langsung ke mata jeno. Karna sungguh injun tidak mau kembali seperti dulu. Injun tidak mau melukai jeno.

"Kau haus? Ingin susu hang-"

"SUSU HANGAT?!" injun terlampau senang mendengar kata susu hangat. Rubah manis itu begitu merindukan susu buatan jeno.

"Ya. Kau mau?" tanya jeno dengan senyum yang manis. Mata bulan sabitnya begitu indah dimata injun. Ah injun merindukan senyuman jeno. Ini baru seminggu, bagaimana kalau sebulan? Dua bulan? Lima tahun? Tujuh abad?

Oke yang terakhir injun mengarang. Manusia tidak mungkin hidup selama itu.

"Boleh aku minum susu hangat?" tanya rubah manis itu dengan mata yang berbinar. Ya tuhan jeno ingin menculik injun saja rasanya. Tapi tak perlu injun sudah ada dirumahnya. Untuk apa di culik?

"Tentu saja" jeno mengusak surai keemasan milik injun. Dia membuat susu yang di inginkan si mungil. Sedangkan injun duduk manis di kursi. Sesekali mengayunkan kakinya dengan gembira.

'Menjadi lebih baik bukan berarti harus mendiami seseorang kan? Hehe aku masih bisa jadi lebih baik. Jeno sepertinya senang ketika aku mulai berbicara padanya lagi'





Tanpa sadar injun mengembangkan senyum manisnya. Benar juga. Dia tidak harus mendiami jeno. Dia akan membantu jeno mulai sekarang. Injun memutuskan untuk tidak merepotkan siapapun lagi! Injun akan baik pada jeno!

Fox Under The Moon [Noren|markren|jaeren]EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang