3- kesalahan dan masa depan

5.3K 789 159
                                    


Injun terbangun tengah malam. Dia masih berada di dekapan sang raja. Ingatan tentang kejadian beberapa jam lalu membuat injun bermimpi buruk. Mereka melakukan hal yang tak seharusnya dilakukan.

'Bangunlah rubah nakal...'

"S-suara siapa itu?" injun berkata tanpa membangunkan raja. Suara asing itu membuat jiwa rubahnya takut.

'Amarah,nafsu,dan dendam.. Telah menguasasaimu rubah..'

Lagi lagi suara itu. Oh astaga injun benar benar takut sekarang. Angin mulai berhembus membuat suasana semakin menakutkan. Injun tidak pernah takut pada segala hal. Namun kali ini berbeda, suara asing itu membuat injun merasa lemah dan takut.

'Aku akan melenyapkan minhyung.. Dia membuatmu hilang kendali!'

Oh tidak! Jangan minhyung nya jangan!

Injun menggeleng kuat. seketika matanya berubah menjadi semerah api. Ekornya mengeluarkan sinar seperti api. Injun bangun dari tidurnya dan melompat keluar jendela.

Malam ini bulan purnama berwarna merah. Entah akan terjadi apa. seluruh rakyat desa tiba tiba juga terbangun tanpa alasan yang jelas. Perasaan mereka tidak enak. Seperti akan terjadi sesuatu yang buruk.

Langkah kaki itu sampai pada pinggir air terjun. Air yang tenang itu seakan berwarna merah karena terkena pantulan cahaya bulan.

'Benar rubah. Kau berada di tempat mu yang seharusnya'

Injun tersadar. Dia keheranan ketika mendapati dirinya berdiri di pinggir air terjun.

"K-kenapa aku disini?" menengok kesembarang arah guna mencari keberadaan suara asing itu namun injun tak menemukan siapapun.

'Tidakkah kau merasa berdosa rubah? Membiarkan jiwa mu yang suci itu ternodai dengan amarah dan nafsu?'

"Keluar kau! Tunjukkan dirimu!"

'Aku adalah dirimu'

"Omong kosong apa itu! Keluarlah! Aku tidak takut lagi padamu!" injun berteriak sambil memutar badannya kesegala arah guna mencari keberadaan suara itu.

'Kau bersalah. Hukuman mu akan dimulai saat bulan purnama itu tertutup kabut...'

"Baiklah! Hukum aku tapi jangan sakiti minhyung ku!"

'Minhyung mu? Apakah minhyung masih bersamamu?'

Injun membelalakan matanya. Dia tidak bisa merasakan separuh kehidupannya yang ada di raga minhyung. Dia tak merasakan apapun. Minhyung nya! Oh astaga minhyung!

Raja minhyung telah meninggal.

"Yang mulia hiks... "

'Tak ada gunanya menangis. Setelah ini bahkan keadaanmu akan semakin buruk.'

Fox Under The Moon [Noren|markren|jaeren]EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang