🔞🔞
Ia tak mengingat apapun.
Rubah itu terbangun tanpa tau apa yang sebenarnya terjadi. Ia merasa telah kehilangan sesuatu,dan ia merasa harus mencarinya.. Tapi bahkan ia tak tau apa itu. Apa yang harus ia lakukan?
Jaehyun pergi tanpa jejak. Dia meninggalkan haru untuk memulihkan kekuatannya.
Meninggalkan si rubah yang ingatannya telah memudar.
Pedang itu di jaga jaehyun dengan baik. Kekuatan di dalamnya bukan main main. Saat jaehyun tak mampu mengendalikan rubahnya maka pedang itu akan membantunya. Sebab itu jaehyun harus memulihkan kekuatannya agar tak perlu menggunakan pedang itu.
Ia tak mau melukai haru. Haru masih miliknya, ia akan menjemput haru suatu saat nanti. Untuk sekarang biarkan haru menikmati kebebasannya sampai jaehyun datang dan menaklukkannya untuk kedua kalinya.
🌿🌿🌿🌿🌿
Panas!
Tiba tiba kamar injun terasa panas padahal diluar hujan sangat deras.
Injun tak tau bagaimana awalnya,namun dirinya sedang duduk dipangkuan jaehyun. Lehernya di jamah oleh jaehyun. Injun merasa jaehyun mempermainkannya, ia ingin ada yang menggigit lehernya karna demi apapun lehernya terasa panas.
Sedangkan jeno mulai berulah, dia mencium rahang injun terlebih dahulu sebelum bermain lidah dengan si rubah. Ciumannya benar benar panas.. Injun tak tau jeno bisa menjadi seperti ini. Dia terlihat tampan....
Berbeda dengan mark.. Kakak jeno itu lebih suka bermain langsung.Hatinya sudah tertutup kabut nafsu. Tangannya bergerak untuk menyentuh milik injun. Memanjakan milik injun hingga membuat si rubah melenguh nikmat di sela ciumannya dengan jeno.
"Mhhhh-aahmm" lidah itu saling membelit, menyalurkan nafsu yang sudah memuncak. Ciuman itu begitu panas dan menggairahkan.
Tubuhnya bereaksi. Jaehyun tak melakukan apapun. Tiba tiba dia menjauh dari kegiatan panas itu.
Hanya ingin melihat bagaimana rubahnya bergaul dengan manusia.
Seringai tipis tercipta di bibir jaehyun.
Permainan tangan mark semakin cepat, cairan itu keluar sedikit demi sedikit. Milik injun benar benar di manjakan oleh tangan mark. Mulut mark mengulum puting injun, menghisap dengan rakus juga meninggalkan tanda di dada injun.
Tak kuat dengan kenikmatan itu, injun melepaskan ciumannya. Mendesah saat pelepasannya akan datang. Tattoo di lehernya kembali bersinar dan memudar.
"Aaahhh- h-hyunghh- emhhh" injun mengerang saat tiba tiba mark menghentikan permainan tangannya.
Jeno melirik kearah mark yang sedang menyibakkan rambutnya kebelakang dan tersenyum kearah injun.
"Jenoo~" mohon injun ke jeno. Miliknya benar benar terasa sakit. Jeno tersenyum dan mengecup ranum merah si rubah.
Jeno menarik tangan injun hingga terduduk di pangkuannya . Tangan jeno melingkari pinggang sempit si rubah. Ciuman panas kembali mereka lakukan.
Mark yang melihat punggung putih injun langsung menyerangnya. Menciumi bahu injun juga meninggalkan tanda. Tangan jeno memaikan milik injun. Mengocok dengan tempo cepat hingga si mungil mendapatkan pelapasannya.
Injun sangat cantik. Cantik sekali. Tangan mungil nya mengusap dada jeno dengan sensual. Kepalanya dipaksa menoleh oleh mark, bibir injun kemudian di lumat dengan lembut.
"Injun..." panggil jeno. Mark menyudahi acara ciumannya. Mata rubah itu berwarna terang. Telinga serta ekor rubahnya keluar.
"Mark hyung akan melakukannya terlebih dulu-" saat jeno hendak mengangkat injun untuk memindahkannya ke pangkuan mark, rubah itu malah memeluk leher jeno.
"Aku.. Aku ingin kalian berdua"
"Lakukan bersama..."
🌿🌿🌿🌿🌿
Mereka meraup udara sebanyak mungkin. Nafas mereka tak beraturan setelah mendapat kenikmatan dari rubah kecil yang jeno selamatkan.
Tubuh injun berada di tengah kedua lee bersaudara yang menutup mata karena kelelahan.
Jaehyun yang sedari tadi diam kini melangkah mendekati ketiga orang itu, mata injun menatap kosong kearah jaehyun.
Kilatan kebencian dapat injun rasakan saat menatap mata jaehyun. Injun memeluk kedua leher mark dan jeno seperti seekor induk kucing yang melindungi anaknya.
"A-aku menyayangi jeno dan juga hyung" kata si mungil, jaehyun menggeram.
Rencananya gagal, injun tidak menyerap semua energi jeno dan mark seperti yg sudah ia rencanakan. Padahal jaehyun tidak menyegel jiwa rubah injun.
"Apa maksud mu haru?" rahang jaehyun mengeras.
Injun takut,sangat takut terhadap jaehyun. Tapi ia tak bisa membiarkan nyawa mark dan jeno dalam bahaya. Injun harus melindungi mereka berdua.
"Jangan sakiti mereka" lirih si mungil. Emosi jaehyun sudah berada di ujung.
Tangan jaehyun bersinar,dan sebuah pedang muncul. Pedang yang sama seperti saat itu. Mata injun membola.
Tidak tidak tidak
"Kumohon jangan sakiti mereka" melihat air mata injun membuat jaehyun semakin marah. Rubah milik nya telah jatuh hati pada manusia yang lemah.
"Kau ingin pedang ini menembus jantung mereka atau kau bunuh mereka dengan tanganmu sendiri JUNG HARU?"
Air mata semakin membasahi kedua pipi injun. Mana mungkin ia rela membunuh kedua orang yang telah berbaik hati padanya?
"A-aku ingin mereka tidak merasakan sakit" maksudnya cara membunuh mark dan jeno.
Jaehyun mengangguk. Dia keluar dan membiarkan mereka bertiga menghabiskan waktu untuk terakhir kalinya. Setelah ini haru akan kembali menjadi miliknya.
Dah la bubar bubarMakin aneh aja :')
Btw aku ngetik ini lama banget :) ide ku mengalirnya lama banget :)
Maaf klo update nya lama ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Fox Under The Moon [Noren|markren|jaeren]End
FantasiaAku menemukannya kemarin saat berkemah dihutan. -MARK- -RENJUN- -JENO- and others. . .