Keputusan

7 2 0
                                    

Setelah Eiris merasa tenang Sam bertanya

"Lalu apa yang akan kau lakukan selanjutnya?"

"Aku akan mencari siapa diri ku sebenarnya, yang pertama aku harus kuat, besok aku ingin pergi keluar desa,, aku akan mencari seorang guru" itu yang di katakan Eiris dengan tekat yang bulat

"Aku akan ikut bersama mu" Sam uang sanggat khawatir ingin ikut pergi bersama Eiris, tetapi

"Tidak Sam kau tidak boleh ikut bersama ku, bagaimana keluarga mu"

"Bagaimana pun aku akan ikut dan melindungimu" ucap Sam dalam hati

"Aku akan bicara pada ibuku, jika aku di perbolehkan, izinkan aku ikut bersama mu Eiris" ucapan Sam yang penuh tekat membuat Eiris sadar bahwa teman sejati adalah orang yang selalu ada di saat suka dan duka

"Baik lah Sam"

Keesokan harinya

"Kau yakin bisa sendirian Eiris? Di luar sana sanggat bahaya" ucap Ayahnya

"Tak apa-apa ayah, aku bisa menjaga diriku^^ aku kan sudah besar, lagi pula ini sudah menjadi tugasku untuk mencari tau siapa sebenarnya diriku"

"Eiris bawa ini, bawa selimut dan makanan ini, kau akan membutuhkannya,,, tolong segera lah pulang nak, rumah ini selalu terbuka untukmu kapan pun" ibu nya yang menangis karna tidak kerelaan Eiris pergi

"Ibu jangan menangis,, Eiris akan segera pulang, pastikan ibu jaga kesehatan sampai Eiris pulang yah" eiris pun ikut terbawa suasana

"Baiklah Eiris berangkat dulu ya,, aku menyayangi kalian" Eiris pun melangkahkan kakinya, dan berpaling

"Eiris jaga kesehatan nak" ibunya yang terus menerus menangis

Karna Eiris tidak tahan ia berlari dan memeluk kedua orang tuanya

"Eiris pasti pulang"

Eiris berjalan dan mulai perjalanannya, sementara Sam memutuskan untuk ikut pergi bersama Eiris karna ia pun sudah di setujui oleh ibunya

"Jaga dirimu Sam,, lindungilah orang yang berarti buat mu, bawa dia kembali bersama mu" itulah kata kata harapan dari Ibu Sam

Berjam-jam mereka berjalan dan memasuki hutan, mereka pergi untuk mencari seorang guru, dimana ia juga adalah teman baik dari Ayah Eiris, yang tempat tinggalnya berada di sisi hutan selatan tepatnya di gunung Everot

"Hari sudah mau gelap, lebih baik kita bermalam di sini"

Mereka bermalam di hutan,, hanya beralaskan kain dan berhanggatkan Api unggun yang di buat Sam, serta makanan yang di bawakan oleh ibu Sam

"Sam?"

"Ada apa?"

"Kenapa kau memutuskan ikut bersama ku?" Tanya Eiris

Sam pun terdiam sejenak "kita kan berteman dari kecil tidak ada alasan apapun untuk mengikuti mu" itulah kebohongan yang Sam buat

"Apa hanya kita teman?" Eris menundukan kepalanya

"Sebaiknya kau tidur aku akan berjaga malam ini," Sam memalingkan wajahnya

Keesokan harinya
Ditengah perjalanan mereka menemukan sebuah bazar, dimana bazar itu adalah perdagangan ilegal yang berada di hutan, hanya orang tertentu yang mengetahui lokasi tersebut.

"Hai Sam di tempat ini mengapa ada bazar" tanya Eiris dengan penasarannya

"Setttt,, sepertinya ini perdagangan ilegal, sebaiknya kita jangan terlalu mencolok di sini kau paham" ucap Sam

"Boleh aku melihat sekitar sini Sam?"

"Baik lah"

Saat mereka melihat barang, mereka mendatangi kesebuay toko yang menarik perhatian mereka, yaitu tomo senjata, sam tertarik dengan pedang yang ada di toko tersebut, ia mencoba untuk membelinya

"Paman ini berapa?"

"Ohh itu 10 rb" kata penjual tersebut, di zaman itu 10 rb adalah uang bagaika 500rb

"Mahal sekali" ucap Sam

"Kau tau kenapa pedang ini mahal? Pedang ini sanggat langka dan memiliki kualitas yang bagus jadi harga segitu termasuk murah bagaimaba kau mau mengambilnya?" Yap pedanggang itu berusaha membujuk Sam

Sam yang waktu berada di desa ia berkerja di pandai besi, jadi ia dapat melihat kualitas dari pedang tersebut

"Baiklah aku akan mengambilnya"

Dilain tempat Eiris yang tertarik di sebuat tenda kecil
Tenda itu adalah toko barang antik sekaligus peramal

"Hai nak... mata mu terlihat indah, berwarna merah tua, aku yakin mata itu akan membawa mu kepada keberuntungan" ucap peramal itu yang sekilas melihat Mata Eiris

"Apa kau tau tentang mata ini?" tanya Eiris

"Ikutilah takdirmu, itu bukan yang dia katakan?" Peramal itu membuat Eiris semakin ingin tau

"Buakan kah itu ucapan dari cahaya biru itu, kenapa dia mengetahuinya" ucapan dalam hati Eiris

"Kau beruntung nak, hampir sebagian orang yang di berikan anugrah seperti itu yaitu bertemu dengannya, ketahuilah.... itu akan menjadi petujuk mu, tetap ikutilah takdirmu jangan kau lupakan itu, ohh aku ounya sesuatu untuk mata itu, terimalah ini pastikan kau tidak akan melepasnya sampai saat tiba dimana takdirmu menanti"

Sekilas peramas itu menyampaikan keingin tahuan Eiris untuk memilih

Peramal itu memberikan penutup mata kepada Eiris, Eiris yang tidak tau alasannya mengapa ia harus mempercayai peramal itu, tetapi hati kecilnya menginginkan nya untuk mempercayainya, Eiris memakai penutup pemberian peramal itu

"Eiris apa yang kau gunakan?" Tanya Sam

"Tidak apa-apa Sam mata ku akan menarik perhatian orang makannya aku menggunakan penutup mata" penjelasan singkat dari Eiris

"Kita harus mencari tempat untuk bermalam disini, pasti di sini ada penginapan, besok kita akan melanjutkan perjalanan" Ucap Sam

Mereka mengginap di sebuah kedai minuman yang letaknya tidak jauh dari tempat bazar di saat itu Sam dan Eiris sedang makan di kedai tersebut, tiba-tiba seseorang laki-laki dengan berbadan besar mendatangi mereka

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang