seorang Guru

6 2 0
                                        

"Boleh aku duduk disini nona?", ucap laki-laki itu

"Jangan ganggu dia" ucap Sam dengan tegasnya

"Ahh apa dia ini kekasihmu nak?" Laki-laki itu berusaha memancing kemarahan Sam

"Ayolah nona minumlah bersama ku"

Sementara Eiris yang sedang memikirkan ucapan peramal itu tidak memperhatikan pembicaraan mereka dan terus berdiam diri

"Hei apa kau bisu" ucap laki-laki itu

"Beraninya ka....." Sam yang marah tiba-tuba di hentikan oleh Eiris

"Tenang Sam, aku akan berbicara dengannya" ucap Eiris dengan raut wajah yang serius

"Hei, aku ingin berbicara dengan mu, apa kau tau pak tua yang bernama Ston, kabarnya ia tinggal di sebelah utara?" tanya Eiris

"Kenapa kau mencarinya? Dan alasan apa kalian ingin menemuinya?" Tanya balik laki-laki itu

"Ohh sebelum itu kita perkenalkan diri dulu, namaku Eiris dan laki-laki ini namanya Sam, kami hanya ingin menjadi murid nya" seperti itulah perkenalan singkat

"Hah... murid dia tidak akan menjadikan mu murid, oh ya perkenalkan namaku tomas, kebetulan aku mengenal pak tua itu, dan kebetulan aku baru menemuinya, tujuanku  sama dengan kalianingin menjadi murid pak tua itu, akan tetapi apa....? DIA ITU GILAAA!!!! Tempat tinggalnya di penuhi dengan ranjau" ucap Tomas yang tidak sengaja bertemu dengan orang yang tujuannya sama

"Bagaimana kalau kita ke sana" ucap Sam

"Dengan kerja sama kita pasti bisa melewatinya" itulah pemikiran Eiris

Di malam yang sama, tiba-tiba terjadi keributan di lingkungan tersebut, terdengar suara teriakan

"Eiris bangun" Sam menggambil pedangnya dan membangunkan Eiris

"Ada apa?" Tanya Eiris

"Sepertinya tempat ini telah ketahuan oleh kepolisian kerajaan" ucap Tomas dengan sembunyi

"Bukankan wilayah ini bukan termasuk wilayah kerajaan?"

"Intinya kita harus segera pergi, atau kita akan berakhir di penjara" ucap Tomas

Mereka pun pergi memasuki hutan yaitu jalan teraman, di tengah perlarian mereka berhenti

"Kenapa polisi ada di sana" tanya Sam

"Sepertinya mereka menemukan barang yang di curi dari kerajaan, dan bukankah itu termasuk akal, bazar itu adalah perdaganggan ilegal mayoritas barang yang ada di sana adalah hasil curian atau perbudakan" pemikiran Tomas yang masuk akal

"Barang kerajaan???" Pikir Eiris

Keesokan harinya, mereka melanjutkan perjalanan dan tibalah di tempat yang di tuju

"Baiklah, begini aku sudah masuk dan melewati ranjau yang ada,, tapi setiap hari ranjau itu akan berpindah posisi, jadi aku tidak tau dimana ranjau tersebut di sembunyikan, apa kalian mempunyai rencana?" Tanya Tomas

"Bagaimana bisa kau melewatinya" tanya Eiris kepada Tomas

"Aku... etto menggunakan prisai" jawab Tomas

"Kalau begitu kita pake cara yang sama seperti kau melewatinya waktu itu, aku punya rencana" Sam IQ tinggi, sesuai dengan penampilannya (profil sam di cerita sebelumnya)

Mereka membuat prisai dari kayu, Sam yang seorang pengerajin dan pandai besi membuat prisai yang besar dan kuat

Mereka melewati ranjau tersebut dengan 3 prisai dan membentuk formasi segi tiga

"Perhatikan langkah kalian"

Ranjau yang terdiri dari panah, batang kayu yang di ikat hingga membentuk palu, serta ledakan yang berada di bawah kaki mereka

Tekkkkkkkkk suara injakan ranjau

"Apppa... apa yang kau lakukan bodoh" ucap Sam kepada Tomas

"Uppps...."

"Cepat lari" teriak Sam

Dummmmmmmmmmmm suara ledakan

Sementara di dalam rumah

"Sepertinya ada penyusup" gumam kakek itu

"Dasar bodoh,, hampir saja kita mati karna kau!!" Sam yang berteriak menggejutkan Eiris

"Sam hentikan, lihat kita sudah ada di depan pintunya

"Heii paktua, aku kembali cepat buka pintunya" teriak Tomas dengan tidak sopannya

"Sudah ku bilang aku tidak akan menerima murid sebodoh dirimu, pergi dasar kau tikus darat" yap begitulah orang tua itu marah

"Apa kau habis melakukan sesuatu yang buruk Tomas?" Tanya Sam

"Hahha etto...."

Cerita tomas sebelum kembali
Awalnya Tomas yang mencari seorang guru untuk menjadikannya lebih kuat akan tetapi karena kecerobohannya itu membuat pak tua itu menggalami kerugian besar dalam bisnisnya ia pun di tendang keluar

"Ahh begitu ceritanya" ucap Tomas yang merasa tidak mempunyai dosa

"Permisi kek, namaku Eiris, kami kesini ingin mennadi murid mu, kami sanggat membutuhkan mu, mohon bimbingannya kakek!" Ucap Eiris

Gerbang pintu rumah itu pun di buka, terlihat tempat tinggal yang kecil sederhana senjata di mana-mana

"Siapa yang memberitahu mu?" Tanya kakek itu

"Ayah ku yang menyuruh ku untuk menemuimu dan berguru disini, nama ayah ku Tomi" jawab Eiris

"Ahhh anak ity aku mengingatnya, duly dia sanggat pintar saat berbisnis bersama ku, dulu saat dia masih muda ia membantu meringgankan beban ku, kami berjualan senjata"

Sekilas kakek itu melihat pedang tang di bawa oleh Sam

"Kau mendapatkannya darimana?.. aku kenal motif pedang itu, itu seperti milik temanku, dari mana kau mendapatkannya" tanya kakek itu kepada Sam

"Aku mendapatkannya dari bazar" jawab Sam

"Menggapa bisa ada di bazar, tapi tidak apa-apa karna kau sudah membelinya maka itu menjadi milikmu, pedang itu memiliki karisma dan kekuatan yang besar, jaga pedang itu dengan baik" itulah ucapan kakek itu

"Hei pak tua kami ke sini tidak ingin mendengar ocehan mu" Tomas sanggat tidak menyukai sifat kakek itu karna dia cerewet dan bawel

(Profil di atas adalah Wiliam)

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang