Perpisahan-Ayah dan Anak

5 1 0
                                    

"Baiklah kita sembunyikan ini, ini akan menjadi rahasia antara kita berdua, jangan sampai ibu Ratu mengetahuinya. Aku bersumpah akan melindungi adik ku" dengan ucapan yang terdengar begitu serius Wiliam bersumpah dihadapan Cho

Lalu setelah perbincangan antara Wiliam dan Cho selesai
Wiliam memasuki kamar Raja untuk melihat keadaannya, akan tetapi Raja atau Ayahnya yang hampir menjelang Ajalnya membuat Wiliam menangis dan berbicara kepada ayah nya

"Ayah aku senang saat mengetahui kalau adik perempuan ku masih hidup, ayah harus bertahan agar ayah dapat melihatnya aku akan membawanya kehadapan ayah. Aku yakin saat ini pasti ia sudah setinggi ini, dan cantik seperti ibu" wiliam memegang tangan Ayahnya

Raja yang mendengar ucapan Wiliam, perlahan membuka matanya

Wiliam sanggat terkejut karna Ayahnya telah membuka mata

"Wiliam?" Ucap Raja

"Ayah, ayah jangan bicara dulu, ayah istirahat yah" itulah yang di katakan Wiliam dengan menahan Air matanya

"Wiliam kapa kau menangis, sebagai calon pengganti Raja dan sebagai laki-laki jangan lah kau menangis seperti itu, aku ingin kau menjadi pemimpin yang adil dan bijaksana, Wiliam aku medengar ucapan mu, jaga adik mu.. namanya Eiris, itu nama pemberian ku dan Elice"
dengan suara yang terpitus-putus Raja dengan senyum terakhirnya mengejamkan mata untuk selamanya

"Ayah!!!! Ayah bangun ayah!!!" Tangan yang di gengaman Wiliam terjatuh lemas di hadapannya

"Siapa saja Tolong!!!!!!! Tabib!!!!!" Teriak Wiliam

Kematian Raja dengan cepatnya meluas ke seluruh rakyatnya dan ke telinga Ratu Archel

"Apa Raja mati, hah akhirnya suami ku yang penyakitan mati juga, dengan begitu aku dapat mengendalikan kepemimpinan Wiliam" ucapan yang sanggat kejam dan senyuman yang jahat, Archel merencanakan sesuatu yang besar

Keesokan harinya, dimana hari pemakaman Raja
Pemakaman di hadiri oleh rakyat, Ratu, Putra Mahkota dan para Mentri lainnya, untuk melakukan penghormatan terakhir rakyat yang berkumpul di depan istana untuk melepaskan lentera penghormatan

Yang paling berduka saat ini adalah Putra Mahkota dan Pelayan Setianya
Putra mahkota menaburkan bunga mawar di sungai

Selesai upacara pemakaman, Wiliam pergi ke kamar Raja.
Ia termenung di kamar tersebut, lalu detektif Cho menghampirinya

"Yang Mulia? Hamba kepala Detektif Cho akan mengabdi kepada anda, yang sudah di percaya oleh Baginda Raja"mendengar ucapan Cho, wiliam yang masih terdiam dan memiliki tatapan yang kosong

" Yang Mulia sadar lah sudah beberpa minggu ini, anda terus seperti ini, jangan putus asa karena anda masih memiliki Putri, adik Anda Yang Mulia

Ia pun bangkit dan berkata

"Aku akan menghentikan masa pemerintahan ibu ku, aku akan menjatuhkannya" ucap nya dengan serius

Hari demi Hari telah di lewati. Latihan Eiris dan kawanya sudah matang atau siap, dan waktu semakin dekat untuk ujian masuk kesatria di kerajaan Violet
Tiba-tiba para prajurit datang ke kediaman kakek Ston untuk mengambil peralatan perang

"Kami kesini ingin mengambil peralatan perang dan ini bayaran harganya, terimakasih atas kerja samanya" ucap kepala tentara

Sementara di kerajaan, Wiliam yang sibuk untuk mempersiapkan ujian masuk kesatria dan persiapan penobatan dirinya sebagai Raja

Tak lama 5 hari sebelum ujian masuk, Eiris dan Sam kembali ke desa mereka

"Guru terimakasih sudah mau membimbing kami, kami tidak akan melupakan jasa Guru" ucap Eiris

"Baiklah datang saja kapanpun tapi jangan lupa bawakan ayam kalkun untuk ku mengerti haha" kata kakek Ston

"Baiklah, Tomas? Kau akan kemana?" Tanya Sam

" aku akan ke ibu kota untuk mendaftar ujian masuk kesatria" ucap Tomas

Mereka pergi bersama dan berpisah di gunung dekat desa Eiris

"Hati-hati Tomas"

"Baiklah sampai berjumpa lagi" ucap Tomas

Sesampainya di rumah, otang tuanya tidak ada di rumah, lalu Eiris ingin membuat kejutan.
Eiris memasak dan membersihkan rumah, sorenya kedua orang tuanya pulang dan mereka terkejut

" Eiris!!!!!!!!" Teriak ibunya

"Ibu!!!!!" Mereka berpelukan dengan eratnya

"Eiris ayah ingin bicara kepada mu dan ini penting" ucap ayahnya dengan serius

"Ada apa ayah"

"Kau tau kau bukanlah anak kami?"

"Iya aku tau ayah"

"Beberapa minggu lalu detektif dari kerajaan mendatangi rumah kita, dan berbicara dengan ayah, dia berkata kau adalah anak dari Ratu Alice yang hilang" ucap ayahnya membuat Eiris sanggat terkejut

"Detektif itu menceritakan semuanya kepada ayah, waktu itu terjadi kebakaran di kastil Ratu Alice tinggal, lalu Alice kabur bersama bayi perempuannya. Itu yang di katakan, dia sudah mencarimu selama bertahun-tahun" eiris terdiam mendengar ucapan ayahnya

"apa keputusan mu Eiris? apa yang akan kau lakukan selanjutnya?" tanya ayah Eiris

"aku akan mencari tau siapa dalang di balik semua ini, itu berarti aku harus memasuki istana dengan mengikuti ujian masuk" ucapan yang sanggat serius

"baiklah kalau begitu terimalah ini" Ayah Eiris memberikan sebuah pedangnya kepada Eiris

"tapi ini kan milik ayah"

"tidak apa apa, bagaimana pun aku tetap ayah mu

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang