konspirasi

23 2 0
                                    

Di saat itu juga terjadi lah konspirasi yang di rencanakan oleh Ratu Arcel

"Kita harus membunuh bayi itu berserta alice" ucap ratu dengan amarah

"Jangan gegabah, itu akan membahayakan posisi mu jika kau ketahuan" ucap Alex

" aku tidak peduli kakak, aku harus menyingkirkan anak itu"

"Baik lah kita lakukan besok pada malam hari"

Sementara di tempat Ratu Alice

"Bagaimana keadaan Ratu Alice?" Tanya Raja kepada tabib

"Yang Mulia saat ini Yang Mulia Ratu hanya perlu istirahat, karna beliau masih sangat lemah efek dari melahirkan

"Dimana anak ku sekarang" tanya raja

"Ini Yang Mulia, dia seorang anak perempuan" ucap tabib itu sembari memberikan bayi

"Cantik" ucap Raja

"Baginda?" Ratu pun tersadar

"Ratu ku lihat anak kita perempuan" dengan raut wajah senang Raja mengendong bayinya

"Aku ingin melihatnya Baginda"

"Ini Ratuku, beri dia asi" Ratu pun memberi nya asi untuk pertama kali

"Aku ingin memberinya nama Eiris Anatasya" ucap Ratu

"Nama yang indah Ratuku"

Malam harinya kastil Ratu Alice di serang oleh orang yang memakai topeng

"Siapa kau!?" Teriak Alice dengan mengendong putrinya
Dan orang itu pun mengeluarkan pisau

"Tolong! Toling! Siapa saja tolong! Penjaga!" Teriak Alice

"Percuma semua penjaga di kastil ini telah mati, sekarang serahkan anak mu" ucap penjahat itu dengan menodongkan pisau

Ratu mencari akal supaya bisa kabur,ia melemparkan lilin yang berada si dekatnya
Dengan lemas ratu berlari keluar menuju hutan, kastil Ratu Alice pun terbakar habis

Ratu terus dan terus berlari dan orang bertopeng itu terus menerus mengejarnya dan pada akhirnya Ratu menemukan sebuah gua kecil ia meletakan anaknya di gua tersebut, sementara Ratu kembali di arah yang Berbeda agar orang bertopeng itu mengejarnya

Dan sementara di keadaan Kerajaan sanggat panik karna hilangnya ratu dan terbakarnya kastil

"Bagida tenang lah" ucap Ratu Arcel

"Siapa yang tega melakukan semua ini, panglima!" Teriak Raja dengan Amarah

"Iya Yang Mulia?" Ucap Alex

"Cepat cari Ratu Alice sekarang juga!" Ucap Raja dengan tegas

"baik Yang Mulia hamba laksanakan"

Sementara itu di keadaan Ratu Alice berada
Ratu Alice terus berusaha untuk melarikan diri dari kejaran musuh. Seketika ia melihat sebuah gua di situ

"Maaf sayang, ibu harus meninggalkan mu di sini, ibu yakin akan ada orang yang membawamu dan ibu harap orang itu baik pada mu dan menganggapmu sebagai anaknya, kah harus tetap hidup Eiris dan kembalilah untuk melindungi negri ini, ibu yakin di istana ada yang ingin berusaha menyingkirkan ibu dan kamu  Eiris, maaf kan ibu Eiris"

Elice memberikan sebuah liontin dan meletakannya di leher Eiris dan meninggalkannya di Gua, sementara Elice sendiri berusaha untuk mengecoh musuhnya

Ha ha huufff dengan nafas yang terengah-engah, Alice mencoba untuk bersembunyi

"Apa mereka masih mengejarku?, bagaimana ini aku harus kemana?"

Tiba-tiba salah satu dari mereka mengbadang di depan Alice

"Bagaimana ini mereka mengepungku, di belakang ku hanya ada jurang...tidak ada pilihan lain selain meloncat"

"Jangan mendekat! Atau aku kan loncat"

Mereka mendekat perlahan-lahan dan tampa di duga Alice loncat ke jurang tersebut yang dalamnya mencapai 100 km

"Bagaimana ini? Bagaimana kita akan melapor?" Ucap salah satu dari mereka

Hari pun menjelang pagi dan malam begitu panjang dengan keadaan awan yang berwarna abu-abu bertanda akan datangnya hujan

"Ayah kau mau kemana?"

Ucap seorang istiri dari petani yang sedang menyiapkan sarapan pagi untuk mereka berdua

"Sebentar saja aku akan pergi kehutan untuk melihat hasil buruan ku" ucap sang suami

"Baiklah tapi kau harus bawa ini, hari mulai gelap sepertinya hujan akan turun, untuk berjaga-jaga bawa ini, pulanglah secepat mungkin"

Dengan pengeriannya sang Istri memberikan mantel hujan yabg terbuat dari jelami yang di anyam

Sesampainya di gunung

"Ahh sepertinya keberuntungan ku kurang berpihak hari ini, lagi-lagi aku tidak dapat mendapat buruan hasil jerat hari ini, lebih baik aku pulang"

Di tengah perjalanan sebuah suara datang dan membuat petani itu penasaran

Oekkk oekkk oekkk

"Suara bayi?" ucapnya dalam hati

Lalu petani itu mencari tau dari mana asal suara itu, ternayata yabg tak lain suara itu berasal dari gua, ia pun menghampirinya

"Bayi!!!! Bayi siapa ini" petani itu mengendong bayi tersebut dan melihat ke sekitar gua itu

Ia pun membawa bayi itu ikut pulang bersamanya

"Ibu!!!!!" Teriak petani itu

"Ada apa kenapa aku teriak? Ayah bayi siapa itu" serontak istri terkejut

"Apa ini bayi dari selingkuhan mu!?" Tanya istri dengan marah

"Hehhh bukan ibu, ini bayi aku menemukannya di gua saat aku melihat jerat"

"Ugghh manisnya,, ada namanya, namanya Eiris" nama itu berasal dari liontin yang di kalungkan di bayi itu

Oh iya nama dari petani tersebut
Iayalah Tomi dan istrinya adalah Oudera mereka tinggal di kaki gunung tentu saja didesa kecil dan masih dari bagian kerajaan Violet

Airis adalah bayi yang baru berumur 2 hari dengan kulit yang lembut dan lembek serta berwarna merah muda

Sementara di situasi kerajaan Violet

Ratu Archel sanggat cemas setelah mengetahui kalau jasat Alice menghilang dan begitupun dengan bayinya yang tidak di temukan jejaknya

"Aahhhhhhh bodoh kalian dasar tidak becus!, bisa-bisanya melakukan hal yang ceroboh seperti itu! Aku tidak mau tau! Cari jejak mereka bagaimanapun caranya! Aku menginginkan kepala mereka! Pergi!" Kemarahan Archel meledak-ledak hingga Alex kakak Archel yang seorang Panglima angkat bicara

"Adik ku, jangan kau membuang tenagamu dengan marah-marah, aku kakak mu ini akan mencarinya hingga menemukannya" dengan sorotan mata yang tajam Alex pun pergi

Dengan waktu yang sama di kerajaan di mana Raja berada, situasinya yang sanggat mencengkram dan Raja yang dilanda duka akan hilangnya Rati dan putrinya yang baru lahir

"Tenang lah Yang Mulia..." ucap seorang kasim kepercayaan Raja

"Bagaimana aku bisa tenang, putri dan istriku belum juga di temukan, panggil kepala dektetif sekarang!"

"Baik Yang Mulia"

Kasim pergi untuk melaksanakan perintah Rajanya

"Bima? Apa kau sudah menemukan jejak Ratu?" Bima adalah kepala dektetif di kerajaan Violet, ia handal dalam bidangnya

"Iya Yang Mulia hamba menemukan jejak darah di sekitar kaki gunung belakang istana tapi hamba belum menemukan jejak atau tanda lainnya, hamba harap itu bukan darah manusia melainkan hewan" itualah penjelasan Bima

"Terus mencari keberadaan Ratu" ucap raja

"Baik Yang Mulia"

6 tahun kemudian.....

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang