Jatuhnya posisi

2 0 0
                                    

Malam itu di mana malam yang yang sepi dan dingin, angin yang nampak sedang bernyanyi
Suara kecapi yang di mainkan pemain musik di kerajaan terdengar sanggat jelas

"Eiris?" Panggil Sam yang melihat Eiris berdiri sendirian di jembatan

"Oh Sam ada perlu apa?" Tanta Eiris
Rambut yang panjang terurai dengan baju yang nampak feminim layaknya seorang wanita

"Kenapa kau ada di sini?" Sam berdiri di sampingnya

"Tidak ada, aku hanya merasa bersyukur, karena aku berada di sini dan di negara ini, kau tau sam kakak ku sudah mengetahuinya kalau aku adiknya, malam ini bulan nampak indah tapi suatu saat ada dimana bulan akan berwarna merah di negara ini" ucap Eiris dengan menatap bulan

"Kau benar, Eiris tapi kau jangan khawatir apapun yang terjadi di malam bulan merah aku akan selalu melindungi mu" ucap Sam dengan senyum manisnya

"Sam kenapa kau ingin melindungiku?" Tanya Eiris

"Suatu saat kau akan tau^^"

Pagi harinya

" baik lah saatnya kita bongkar semuanya, pertama kita pojokan panglima Alex" ucap Eiris

"Bagaimana caranya?" Tanya Tomas

Setelah membicarakan rencanya mereka bergerak, dan sementara Eiris meminta stempel kerajaan untuk perintah penangkapan

"Kepung tempat itu, jangan gegabah sampai aku memberikan aba aba mengerti?" Ucap Tomas yang memimpin pasukan pribadi Raja

"Tempat ini telah di kepung jangan ada yang lari atau kalian akan mati!" Tomas yang teriak dari luar membuat Alex bergegas meninggalkan markas

"Tuan tentara mengepung tempat ini, apa yang harus kami lakukan?" Tanya pengawal pribadi Alex

"Tenang lah aku sedang berpikir, ulur waktu sementara, serang mereka yang mencoba memasuki markas"ucal Alex

Sementara di kerajaan
Ratu sanggat terkejut atas apa yabg terjadi kepada kakaknya yaitu Alex

"Apa! Raja mencoba menangkap Alex!" Ia pun bergegas menemui Raja Wiliam

"Wiliam! Apa maksudnya ini! Atas dasar apa kau menangkap Alex paman mu" tanya Ratu dengan lantangnya

"Paman?" tatapan tajam mengarah ke Ratu

"Aku tidak punya paman seperti dia! Orang yang merampas tanah Rakyat ku, orang yang membuat konspirasi untuk melawan ku, dan orang yang mencoba membunuh ibuku dan adik ku, dia bukan paman ku, asal kau tau saja Yang Mulia Ratu
Selama ini aku diam dan terus berdiam diri menahan apa yabg sudah kau lakukan, kau pikir aku tidak tahu?
Jangan Bodoh, aku mengetahuinya dan menyelidiki semuanya, tidak lama kedudukan mu akan hancur, tidak lama pemerintahan mu akan kubuat revolusi.. akan aku buat dimana rakyat bisa hidup dengan tenang" ucap Wilian, tampa ragu ia melawan Ibu nya sendiri

"Selama ini aku salah, aku telah membesarkan seorang monster yang akan menghancurkan ibunya sendiri, aku tidak akan tinggal diam WILIAM, KAU AKAN MENYESALINYA!!!!!" Ucap Ratu

Tomas yang sedang menghadapi Panglima Alex

"Kau cukup kuat juga yah" ucap Tomas dengan nafas terengah engah

"Hah, kau yang lemah" ucap Tomas

" tuan biar aku yang menghadapinya" ucap seorang laki laki

"Kau terlama Edword aku serahkan kepadamu" Alex meninggalkan mereka dan pergi

Sementara Tomas melawan Edword

"Aku tau kau adalah orang yang kuat Edword aku melihat saat ujian waktu itu, tidak ku sangka aku akan melawan mu"

Tombak Tomas yang menodongkan ke arah Edword sementara Edword yang mengambil pedangnya

Mereka pun mengambil posisi untuk bertarung

Kelincahan yang Dimiliki Edword sanggat merepotkan Tomas yang tidak bisa menandinginya

"Gerakannya sanggat cepat, aku harus membuat rencana" ucap Tomas dalam hatinya

"Sepertinya kau kesulitan ya Edword, apa kau perlu bantuan?" Ucap anak laki laki

"Samuel, kau juga!!" Tomas terkejut siapa sangka kemenangan Edword dan Samuel di rencanakan saat ujian kesatria

"Tomas!" Eiris dan Sam pun datang untuk membantu Tomas

"Pantas kau sanggat lama, ternyata lawan mu merepotkan" ucap Sam

"Diam kau Sam!" teriak Tomas

"Tomas dimana Alex?" Tanya Eiris

"Dia lari ke arah utara" jawab Tomas

"Sial,, kalian urus mereka aku akan mengejar Alex" dengan sanggat marah Eiris berlari akan tetapi

" tidak semudah itu" sebuah Katana menodong Eiris

"Jangan mengalangi berengsek lawan mu adalah aku!" Sam menangkis katana tersebut

"Eiris kau yakin bisa melakukannya?" Tanya Sam

"Aku bisa melakukannya" Eiris pun berlari kearah utara dengan cepatnya

"Baiklah karna Eiris sudah tidak ada lagi di sini kami tidak akan menahannya, ayo kita lakukan SAM!!!!!"

Tomas dan Sam masing masing bertarunh dengan lawan nya yaitu Edword dan samuel

Pertarungan yang seimbang membuat mereka kelelahan

Luka memenuhi tubuh mereka, darah yang keluar dari hidung dan mulut menodai tanah yang mereka pijak

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang