Putra Mahkota

5 2 0
                                    

detektif Cho menemukan sebuah petunjuk yang menunjukan tanda-tanda putri yang hilang

Mata-mata detektif Cho dimana ia ditugaskan di desa Eiris berada

"Tuan kami menemukan jejak keberadaan putri, akan tetapi kami tidak yakin kalau itu putri dari Ratu Elice" itu lah informasi dari mata-mata Cho

"Dimana dia" tanya detektif Cho

"Di sebuah desa letaknya tidak jauh dari kerajaan tepatnya di bawah kaki gunung" ucap mata-mata tersebut

"Ayo kita kesana"

Ia pun pergi dari istana dengan diam-diam
Detektif Cho yang sanggat bijak dan pintar itu menelusuri dan memeriksa kembali hutan itu, ternyata sesuai perkiraannya, di sekitar area tersebut terdapat desa kecil, lalu ia memasuki desa tersebut

Ia hanya melihat kesunyian dan kedamaian

Pemimpin desa itu atau di kenal sebagai kepala desa yang tak lain adalah Tomi ayah Eiris

Kembali lagi ketempat Eiris berada

Keesokan harinya kakek Ston mengajarkan mereka bela diri seperti ilmu pedang untuk Sam, panah untuk Eiris dan tombak untuk Tomas.

Mereka belajar dengan giat dan tekunnya hingga hari demi hari berlalu

Sementara itu
Wiliam yang memiliki ambisinya sendiri, ia belajar menjadi lebih kuat dan mengumpulkan anggota yang dapat di percaya
Sementara hari penobatan tinggal 45 hari lagi waktu semakin dekat
Wiliam pergi ketaman, datang lah seorang gadis

"Putri Lili ada apa kau kemari?" Tanya Wiliam

Lili adalah putri dari kerajaan Leon
Kedua kerajaan ity melakukan perjodohan untuk memperluas kerja sama dan sekutu

"Aku hanya ingin menemuimu Yang Muliah Wiliam" ucap Lili

"Bagaimana kondisi mu?" tanya Wiliam

Bocoran~~~
Wiliam dan Lili tidak keberatan mereka di jodohkan, karena mereka juga saling mencintai

Lili memiliki paras yang elegan dan cantik serta kemurahan hati itulah yang membuat Wiliam menyukainya

"Mari Lili aku akan mengantar mu kekamar mu" dengan menodongkan tangannya Lili berkata

"Yang Mulia bisa tidak kalau kita bicara sedikit lagi, besok aku akan kembali ke kerajaan ku aku ingin menghabiskan waktu bersama anda Yang Mulia" ucap Lili

Mereka berjalan bersama di taman dan rembulan menyinari mereka, dengan suasana kunang-kunang yang mengelilingi mereka

"Sanggat indah" ucap Lili

"Iya indah dan cantik" bukannya melihat kunang-kunang tersebut justru Wiliam memandangi wajah Lili

Sementara itu dimana detektif Cho berada

"Bagaimana apa kau mendapat informasi lagi?" Tanya nya kepada salah satu mata-matanya

"Ia kami menemukannya"

Mereka menghampiri rumah Eiris

"Perimisi, tolong buka pintunya!" Ucap Cho

"Siapa?" Tomi ayah Eiris membuka pintu tersebut. Ia pun terkejut atas kedatangan orang yang tidak di kenal yang memakai pakaian serba hitam

"Kami ingin bicara kepada anda" ucap Cho

Tomi memyuruh mereka masuk ke dalam rumahnya

"Ada apa kalian datang kemari? Apa kami membuat masalah dengan kalian?" Tanya tomi dengan badan yang gemetar

"Tenang saja kami hanya ingin bertanya kepada anda, apa yang menemukan bayi di gua beberpa tahun lalu?" Tanya Cho

"Kenapa kalian menanyakan Eiris?"

"Tenang lah kami kau tau bayi siapa itu? Itu adlah bayi Ratu Alice yang menghilang" ucapan Cho membuat Tomi terkejut mendengarnya

"Sekarang di mana anak itu"

"Ia tidak ada di sini , ia sedang pergi mencari guru"

"Dimana tempatnya?"

"Aku tidak tau!"

"Baiklah terimakasih sudah memberitahu ku" Cho pun meninggalkan kediaman Tomi dan kembali ke istana untuk menemui Raja

"Baginda Raja bertahan lah sebentar lagi aku akan menemukan Tuan Putri, bertahan lah baginda" itu adalah pembicaraan Rahasia yang di lakukan Cho kepada Raja

Tetapi tidak di sengaja Wiliam mendengar perkataan Cho ia pun merasa terkejut dan bahagia

" Yang Mulia Raja tapi hamba belum bisa menemuka Ratu Alice" ucap Cho kepada Rajanya yang sedang terbaring di kamarnya

Pembicaraan Cho berjalan beberapa menit, dan Wiliam menunggunya di depan pintu kamar Raja

"Yang Mulia Wiliam!?" Cho sanggat terkejut melihat Wiliam yang berada di depannya

"Katakan pada ku apa adik ku masih hidup? Apa Ratu Alice juga masih hidup? Dimana mereka?" Tanya Wiliam dengan tergesa gesa dan tatapan yang serius

"Kenapa anda bertanya?" tanya Cho

"Dimana adik ku!!" Bentak Wiliam ke pada Cho

"Aku tidak akan menjawab pertanyaan Yang Mulia" ucapan tegas dari Cho membuat Wiliam berkata

"Kenapa kau takut?, kau takut aku menyingkirkannya? Seperti ibu ku menyingkirkan Ibu Alice dan adikku?, dengar aku tidak seperti ibu Archel, aku sanggat menyayangi mereka. Mereka lah yang aku anggap sebagai keluarga ku" ucap Wiliam dengan mata yang berkaca-kaca seakan air matanya ingin jatuh

"Apa aku bisa mempercayaimu?" Tanya Cho dengan marahnya

"Aku mohon katakan si mana adik kuuu!!!" Ia pun menangis dan menekukan lututnya di hadapan Cho

"Kau bisa mengambil tangan ku, untuk mempercayaiku" ucap Wiliam

"Baik lah Yang Mulia aku akan mengatakannya, Yang Mulia aku juga tidak tau di mana putri berada kami masih mencarinya" ucap Cho

Wiliam memandang mata Cho dan ia berpikir kalau ucapannya itu jujur

(Profil di atas adalah detektif Cho)

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang