Tomas

1 0 0
                                    

"Sepertinya tidak ada yang mencurigai apa sebaiknya aku pergi saja" Tomas yang sedang mengikuti pengawal utusan raja merasa bimbang dia pun hendak ingin pergi kembali ketempat Raja

Akan tetapi langkahnya terhenti saat Tomas melihat segerombolan orang memakai pakaian serba hitam

"Kenapa orang orang itu mengikutinya" dengan diam diam Tomas kembali mengikuti pengawal itu

Isyarat pun di keluarkan oleh salah satu dari mereka

Sementara Tomas sempat berpikir

"Apa yang terjadi..." dengan cepat Tomas berlari ke arah pengawal itu

Dengan penutup wajah Tomas mengangkat senjata tombaknya

"Ada apa siapa kau" tanya pengawal itu yang kebinggungan

"Lindungi gulungan Raja aku akan menghadapi mereka, tetap di belakanh ku" ucap Tomas yang penuh dengan waspada

Ting ting tank.... ....... ..... suara pedang dan tombak mulai berbenturan
Dengan kemampuan berlatihnya Tomas mengeluarkan sepenuh tenanganya untuk melawan mereka

Mereka lawan yang sanggat tangguh dan terlatih

Alunan pedang yang terampil
Cara menghindar yang gersit

Tomas sadar mereka bukan orang sembarangan

"Siapa kalian berani menentang Raja!" Ucap Tomas dengan nada suara yang lantang

Mereka hanya terdiam dan terus menerus memberikan perlawanan

Zetttttttttttt gesekan pedang mengenai lengan Tomas

Jleppppppp Tomas menusukan Tombaknya ke perut mereka, satu persatu mati dan satu lagi kabur dengan luka yang cukup serius

"Kau tidak apa apa?" tanya pengawal itu kepada Tomas

"Pergi lah laksanakan perintah Raja, aku tidak apa apa" Tomas berlari dan bersembunyi

"Aaaahhhhgggg lukanya cukup dalam, tapi aku tidak bisa kembali sebelum gulungan itu aman" dengan luka yang cukup dalam, darah yang terus keluar di ikatnya luka itu..

Pengawal itu pun sampai di tujuan dan memberikan gulungan itu kepada kepala penjaga gerbang tersebut

"Akhir nya aman" dengan wajah yang pucat Tomas kembali, di tengah perjalanan Tomas terjatuh

Di tolonglah dengan seorang gadis yang lewat di jalan itu

"Hei kau tidak apa apa?"

Pandangan yang kabur,Tomas mulai kehilangan kesadaranya

"Aduh bagaimana ini, apa aku harus membawanya pulang?" Gadis yang lugu itu sanggat binggung dan ketakutan

Dia pun memutuskan untuk membawa Tomas ke tempat tinggalnya

Tomas tersadar dan melihat di sekelilinya
Rumah yang terlihat rapuh atap yang terbuat dari jerami

Perban menempel di badan Tomas dan di kepalanya

"Kau tidak apa apa?" Tanya Gadis itu

Tomas melihat ke arah gadis itu

Rambut hitam lurus yang panjang, kain kusam yang membalut di tubuhnya, wajah yang terlihat lugu, bibir yang terlihat pucat Tomas pun bertanya

"Aku dimana?" Tanya Tomas yang berusaha untuk berdiri

"Tuan perlu istirahat sampai luka tuan membaik, tuan berada di rumah ku, aku menemukan tuan di jalan dekat hutan, nama ku Gina, tinggal lah untuk beberapa hari sampai luka tuan membaik" ucap Gina

"Terimakasih" satu kalimat yang keluar dari mulut Tomas membuat Gina tersenyum

"Maaf tuan aku harus mengoleskan obat ini di luka tuan"

"Biar aku lakukan sendiri" Tomas mencoba untuk mengoleskannya sementara Gina masih berada di tempat itu

"Sebaiknya aku yang melakukannya tuan" Gina mengoleskan Salep  luka di punggung, lengan dan kepala Tomas

Dengan pandangan hanya menuju ke arah Gina tomas merasa jantungnya bedetak sanggat kencang

"Apa ini?? Apa aku mulai serangan jantung??? Kenapa jantungku berdetak secepat ini? Apa jantungku mulai gila?" ucap Tomas di dalam hatinya

"Sudah selesai Tuan" Gina membalut luka Tomas dengan perlahan lahan

"Terimakasih"

Gina pergi untuk beberapa jam lamanya sementara Tomas bersiap memakai bajunya

"Aku harus kembali atau Eiris akan memukul ku" Tomas menganbil tombaknya dan keluar dari rumah tersebut di perjalanan Tomas bertemu Gina

"Tuan mau kemana?" Tanya Gina

"Tuan luka tuan belum sembuh tinggal lah untuk sementara" ucap Gina dengan tatapannya

"Aku harus kembali ada tugas yang harus aku laporkan" Jawab Tomas, Tomas dengan memalingkan Tubuhnya

"Selama ini aku merasa kesepian dan selalu sendiri, meski aku tidak mengenal Tuan tapi aku merasa tuan orang yang baik, kembalilah saat Tuan membutuhkan tempat untuk pulang" ucap Gina dengan menarik baju Tomas

Tomas memalingkan tubuhnya dan melihat Gina

"Terimakasih, berkat kau aku hidup^^" senyum manis terpancar di wajah Tomas, tangan Tomas yang tiba tiba mengelus rambutnya, Gina merasa bahagia

Tomas pun pergi meninggal kan Gina
Dengan raut wajah yang penuh keinginan, Gina melambaikan tangannga

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang