Ujian Kesatria

3 2 0
                                    

keesokan harinya Eiris bertemu Sam

"Sam aku akan mengikuti ujian kesatria" ucapan Eiris mengejutkan buat sam

"apa! kenapa tiba-tiba..?"

"aku sudah mengetahui identitasku dan aku akan keistana untuk memastikan kebenarannya" ucap Eiris

"aku akan ikut dengan mu" Sam yang bertekat untuk melindungi Eiris ingin ikut bersamanya

2 hari sebelum ujian, para perserta mengumpulkan persyaratan untuk ikut ujian tersebut. Eiris bertemu dengan Tomas

"Tomas!" teriak Eiris

"hei kalian ada apa kalian ikut ujian juga, aku kira kalian tidak tertarik akan hal ini"

"iya tentu kami akan menjadi kesatria dan aku akan mengalahkan mu dengan cepat " ucap Sam

"kau ini tidak berubah ya Sam, aku tau kau adalah rival terbaik ku" ya begitulah Tomas adalah rival Sam

para perserta lainnya adalah sebagian besar putra putri dari seorang bangsawan dan sebagian lagi hanyalah keturunan rakyat jelata atau biasa, Rakyat jelata di pandang rendah oleh keturunan bangsawan.
sementara ujian itu adalah ujian umum yang bebas di ikuti dari clan mana pun yabg tidak memandang adat, gender, agama serta setatus mereka

para wanita juga ikut mengikutinya termasuk Eiris

urutan ujian:

ujian pertama : ujian tertulis

ujian kedua     :  ujian ketahanan fisik

ujian ketiga     : kemampuan          bertarung

semua perserta telah mengikuti ujian tersebut dan banyak yang gagal di ujian kemampuan bertarung. di ujian tersebut yang dapat bertahan adalah 10 orang siswa yaitu Eiris Sam dan Tomas dan murid lainnya

di ujian bertarung ini mereka akan di adu satu sama lain, pertarungan tersebut di hadiri oleh Alex yaitu paman dari Wiliam yang di juluki sebagai panglima kerajaan

" parehatian! putra mahkota akan segera tiba" ucap seorang kasim

wiliam pun datang untuk melihat ujian itu

"jadi ini perserta yang tersisah" ucap Wiliam

berikut adalah daftar lawan

Eiris vs Nao

Sam vs Sago

Tomas vs Aly

Edword vs Sisi

Samuel vs Marko

masing masing dari mereka sanggat ingin lolos dari ujian tersebut akan tetapi keingin mereka tidak terwujud

ini lah hasil yang di dapat setelah dua hari ujian bertarung

murid yang lolos

Sam
Eiris
Tomas
Edword
Samuel

itulah yang berhasil mengikuti semua ujian
setelah ujian selesai para perserta di berikan kedudukan dan senjata
Putra mahkota sendir yang akan memberikan senjata kepada mereka

masing masing dari mereka mendapatkan panah dan busur terserah mereka akan menggunakan senjata sesuai kemampuan bertarung mereka

malam harinya
dengan menggunakan baju yang sudah di sediakan, Eiris pergi ke taman untuk mencari udara segar.
tiba-tiba di atas pohon

"hei jangan bengong sendiri di sini" suara seorang laki-laki terdengar

"kau Edword kan? sedang apa kau di situ" tanya Eiris

Edword pun turun dari atas pohon

"tidak di sangka gadis dari rakyat jelata dapat lolos dari ujian ini" ucapan Edword mengundang amarah Eiris

"jaga mulut mu atau aku akan merobek nya"

"uhhh aku takut, haha kau gadis yang menarik ya ternyata, kau mau berkencan dengan ku" ucapan Edword membuat Eiris sanggat muak

"aku tidak tertarik dengan mu" Eiris pun pergi meninggalkannya

"baiklah tapi aku tidak akan menyerah"  itulah yang di ucapkan Edword dalam hati

Eiris kembali untuk berjalan melihat-lihat istana, tiba-tiba ia terdiam dan melihat, yang tak lain adalah putra mahkota Wiliam yang berada di atas jembatan seorang diri, Eiris mencoba untuk menghampirinya

"Yang Mulia" sapa Eiris

"siapa kau?"

"saya yang termasuk lolis dalam ujian Yang Mulia" jawab Eiris dengan menundukan kepalanya

"ohh kau wanita yang satu satunya lolos yah aku mengingatnya"

"kalau hamba boleh tau mengapa Yang Mulia ada di sini sendirian?" tanya Eiris

"aku hanya sedang berpikir, bagaimana agar negeri ini dapat berjalan sesuai ke inginan ayah ku, kau tau raja sebelumnya"

Eiris terdiam mendengar ucapan Wiliam

"aku juga sedang berpikir, bagaimana caranya agar aku dapat menemukan orang yang berharga buat ku yaitu putri kerajaan ini adik ku" ucapan Wiliam membuat Eiris sanggat penasaran

"maaf Yang Mulia, hamba tidak tau kalau Yang Mulia mempunyai adik" ucap Eiris

"tentu saja tidak ada yang mengetahui termasuk rakyat ku, adik ku hilang ketika ia baru lahir"

"sekali lagi maaf jika hamba lancang Yang Mulia, bukan kah Ratu Alice telah dikabarkan meninggal? saat melahirkan dan juga bukannya bayi Ratu Alice juga meninggal"

"itu hanya rumor, kenyataan nya tidak seperti itu, kenyataan tidak seindah seperti yang di kira, dan kini aku masih mengharapkan mereka masih hidup"

semua ucapan Wiliam membuat Eiris berpikir dan berkata

"Yang Mulia, hamba bersumpah untuk menjadi pengikut Yang Mulia sampai akhir nafas hamba" Eiris menekuk lututnya dan bersujud kepada Wiliam

( di atas adalah profil Eiris fersi manusia)

Sebuah TakdirTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang