SICK 2

1.6K 191 25
                                    

Sudah jam lima sore langit sudah cukup gelap sore ini, Tapi kampus tempat Seungyoun berkuliah masih terlalu ramai dengan lapak kakak tingkat yang sedang promosi kegiatan ekstra dan intra kampus.

Jujur saja, Seungyoun sangat ingin mengikuti salah satu dari semuanya terutama pada bidang seni, Tapi tidak dulu ia hanya ingin fokus pada belajar.

Hari ini jadwalnya cukup padat Seharian penuh tanpa pulang ke kamar dan beristirahat, Makan pun ia hanya sempat menyuap beberapa sendok

malang sekali nasip Cho Seungyoun ini

Dan sore ini dengan tergesa ia berjalan di lorong yang lumayan padat menuju keluar gerbang, Keinginan membuncah untuk membeli minuman soda

Ia haus, sangat haus!

Seungyoun agak menunduk saat ponsel di genggamannya berdering, Melihat sekilas Seungyoun sungguh benci jika harus menunduk demi menjawab panggilan- apalagi memainkannya saat berjalan.

Namun, ia harus. Setidaknya menjawab sebentar.

"Apa? Aku di jalan," Seungyoun bicara dengan nada ketus, Terdengar temannya disana meringis pelan,

"Maaf, Kau dimana youn?"

"Menuju gerbang pengen beli sesuatu. Katakan, ada apa?"

Dan panggilan terputus Seungyoun mendengus kesal.

Sambil melewati padatnya entah kakak tingkat atau teman seangkatannya, Seungyoun harus menahan umpat saat mendengar ponselnya berdering lagi singkat, mungkin ada pesan masuk.

Yohan💩
Aku titip susu coklat ya, Cho sayang 😘

Demi membaca, Seungyoun tanpa sadar jadi menunduk untuk melihat sepenuhnya pada ponsel.

BRUK

PRAK

TAK

Disenggol

Ponsel nya terjatuh, Berakhir dengan terinjak oleh sepatu kakak tingkat.

Seungyoun melongo.

Ponselnya. Tidak. TIDAK MUNGKIN!

Sedang pemuda yang menabraknya tadi sudah melesat jauh, mengabaikan mata merah milik Seungyoun yang mulai berair.

Sang kakak tingkat yang menginjak ponselnya ikut melongo merasa bersalah.

Di sisi lain, Seungyoun melupakan rasa nyeri di bokong dan juga pinggang yang agak keras menubruk lantai akibat senggolan orang tadi.

"Astaga hei! Ponselmu terinjak olehku. Aku minta maaf-"

Baik hati, Sekejap Seungyoun menatap kakak tingkatnya ini kagum, tapi ia kembali termenung saat memandang kepingan kaca ponselnya yang pecah.

"H-hiks hiks"

Seungyoun bangun, menggapai serpihan ponselnya dan segera berlari menuju lorong yang akan membawanya menuju kamar.

Seungyoun tinggal di asrama kampus, Tepatnya asrama kedokteran

.

.

.

Yohan dan Wooseok gelisah, Seungyoun panas tinggi sambil mengeluh pinggangnya sakit dan ngilu.

Mereka tahu penyebab Seungyoun begini karena apa.

Karena sejak masuk kamar sore tadi Seungyoun terisak keras dengan menampakkan ponsel yang sudah hancur berkeping keping.

Bukan Seungyoun anak tidak mampu, kelewat mampu malah.

ANDANTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang