Wajah tampan, dengan segudang daya pikat, membuat siapa saja ingin mendekat..
Dengan segala tingkah dan aksi mereka, dengan segala rupa dan daya pikat mereka.
Dilengkapi dengan kisah, permusuhan dua orang yang tak berujung. Si lelaki Arogan dengan...
-hai disini author ingin menginformasikan untuk slalu votte dan komen nya untuk kelanjutan RUDAL, butuh saran dan kritik, butuh dukungan dan aspirasi dari kalian semua.. s'lamatmembaca-
🌙
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Habis olahraga capek! Hoh
_____ __________
Beberapa detik kemudian terdengar ringisan dari Reya "aww"ringis Reya melihat siku tangannya yang tergores paku yang berada di samping atas tembok dibelakang Raga Tadi sebelum jatuh di atas Raga, Tembok itulah yang menjadi tumpuannya Karna tidak cukup kuat, akhirnya Reya malah menimpa tubuh Raga
Dengan pandangan cemas, Raga mendekat Dia tidak terlalu suka dengan sesuatu yang berbau darah Melihat luka yang ada di tangan Reya, mengingatkan kejadian dimasa kecil ketika sang bunda memotong bawang dan akhirnya mengenai pinggir jari sang bunda Raga kecil menangis sedih, semenjak itu dia tidak suka darah.
Dia mengangkat tangan Reya perlahan, dia mengamati sisi jari telunjuk itu dengan seksama tanpa bicara sedikitpun Disisi lain pun Reya malah berbeda, sedari tadi jantungnya memuncak minta dilepaskan Rasa berdebar tidak bisa dia pungkiri jika itu ada Aneh menurutnya.
Tidak mau berlama lama dalam posisi seperti ini dia menarik tangannya menjauh dari mata tajam milik Raga
"Udah udah, ngapain jadi Lo ngurusin luka gue. Sana ikut berdiri di depan tiang. Awas aja Sampek kabur" ucapnya lalu hendak berbalik Belum mencapai dua langkah, tangannya terasa ditarik pelan oleh seseorang dari belakang
"Ga! Sebelum tangan lo di bersihin, gue yakin bisa infeksi" ucapnya dengan pandangan datar, sedatar triplek
Reya memutar bola matanya, Mana kata nya yang namanya raga raga itu cuek? Ga peduli siapapun?
"Iya iya nanti pas istirahat aja, gue ada kelas Bu Farah masalah nya"ucapnya lagi
"Ga bisa!"
"Lah ngapa?" Pandangan binggung plus males Kini Reya layangkan pada lelaki didepannya
"Harus sekarang! Itu kalo ga segera dibersihin bisa infeksi, Udah sekarang ikut gue"ucapnya cepat, kaku menarik tangan Reya yang satunya. Langkah nya menuruni tangga Sangat gagah, gaya berjalan nya pun sangat teratur
Reya beberapa kali meronta tapi tak digubris sama sekali "Mau kemana?!"ucapnya jengah sejengah jengah nya.
"U K S"ucap Raga dengan mengeja per huruf, supaya Reya dapat berhenti mengoceh
Disisi lain, ke 4 cowok itu mengerutkan dahi menengok ke arah rooftop