Ingin Tau

645 88 3
                                    

"Suatu hari aku berharap kamu tahu perasaanku. Tapi aku tidak yakin bahwa ini akan berakhir bahagia"





Chanyeol mengetuk-ngetukkan jarinya diatas meja belajar, tangannya yang lain ia jadikan penyangga kepala. Bibirnya mengerucut lucu, keningnya sedikit mengerut pertanda ia sedang berpikir saat ini.

Waktu sudah menunjukkan lewat tengah malah saat ini, tapi entah senapa laki-laki bertubuh jangkung itu enggan untuk terlelap. Pikirannya menerawang kemana-mana sehingga tidak ada pikiran untuk segera mengistirahatkan tubuhnya saat ini.

Chanyeol beranjak dari tempat duduknya, melangkahkan kaki menuju pintu kaca besar yang ada di dalam kamarnya. Ia singkap gorden yang menghalang disana, dibukanya pintu itu dan kakinya melangkah keluar menuju balkon.

Ia berhenti tepat di tepi balkon kamarnya, pandangannya lurus menuju satu objek di depannya saat ini. Sebuah banguanan yang sudah sangat ia kenali luar dan dalam, matanya beralih bergerak menuju satu ruang di lantai dua. Sepertinya sang empu kamar belum tidur, terlihat dari jendela kamar itu yang masih terlihat cahaya lampu tapi tidak terlalu terang tapi cukup untuk terlihat dari luar menunjukkan masih ada aktifitas di dalam sana.

Chanyeol tersenyum, entah apa yang membuat bibirnya itu mengulum senyum saat ini. Ia merogoh saku celananya untuk mengambil ponsel, jarinya bermain-main diatas layar datar itu beberapa saat sebelum benda itu ia alihkan ke telinga.

Tuut

Tuut

Tuut

"GAK PUNYA JAM APA GIMANA?!"

'Anjir langsung digas aja gue' batin Chanyeol, namun itu yang membuat senyuman di bibirnya semakin lebar. Bentakan Kyungsoo.

"Lo lagi apa?" Tanya Chanyeol mengabaikan bentakan dari Kyungsoo.

"Ini udah hampir jam setengah satu. Menurut lo aja?"

"Mikirin gue?" Goda Chanyeol.

"Dih najis!" Cibir Kyungsoo.

Chanyeol tergelak, sangat menyenangkan ketika membuat Kyungsoo kesal. Ada hal yang membuat dirinya begitu sangat ingin melihat wajah Kyungsoo saat ini.

"Kalo ngga ada hal yang penting. Gue tutup!" Kyungsoo masih kesal rupanya.

"Haha.. ngga ada. Gue cuma mau denger suara lo aja, tiba-tiba gue kesepian terus pengen denger suara lo" jelas Chanyeol.

"Yaudah!"

Kyungsoo menutup telepon sepihak setelah menjawab penjelasan singkat Chanyeol tadi. Chanyeol cengo menatap layar ponselnya yang sudah mati, padahal dirinya ingin meminta izin supaya bisa menginap di kamar Kyungsoo malam ini.
Wajahnya berubah kesal, ia ingin sekali berteriak dan mengumpat kearah jendela kamar Kyungsoo. Tapi akal sehatnya masih bekerja, ia tidak mau mendapat surat teguran dari Pak RT mengenao keluhan warga karena keributan yang ia buat nanti.

Kaki panjangnya melangkah masuk kembali kedalam kamar, wajahnya masih memberengut kesal. Pintu menuju balkon kamarnya ia tutup dengan sedikit kesal, tubuhnya ia hempaskan keatas tempat tidur berukuran king size miliknya.

Matanya ia tutup rapat, mencoba merilekskan tubuh dan pikirannya agar kantuk segera datang. Sesaat setelah ia mulai merasakan kantuk yang mulai menjalar di mata, tiba-tiba suara gedoran pintu mengusir semua rasa kantuk yang sudah mulai datang.

Perlahan Chanyeol menuju pintu depan dengan langkah malasnya, sambil menggerutu kepada orang yang bertamu semalam ini.

Brak

Best(Boy)Friend!?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang