Dengan tubuh yang terasa menegang, Rara berulangkali mengatur deru nafasnya agar terasa netral dan santai namun buktinya hingga detik ini Rara masih gelisah.
Pak Adi, adalah bosnya lebih tepatnya adalah ayah dari Bagas. Perawakannya atletis, tubuh tinggi dan kulit putih, rahangnya yang kokoh dan hidungnya mancung dan selalu menunjukkan raut muka yang datar. Meskipun tampan dan terlihat keren tetap saja Rara merasa takut bila berhadapan dengan Pak Adi sedekat ini. Bukan cinta lho.
"Akhir-akhir ini Bagas sering menemui kamu di tempat cuci piring?" Satu pertanyaan dingin keluar dari bibir Pak Adi yang tipis.
Rara mengangguk, "benar, Pak."
"Untuk apa?"
"Membantu saya." Rara berkata jujur.
"Kenapa dia mau membantu kamu?"
"Saya tidak tahu, Pak."
"Siapa nama kamu?"
"Tiara Rahmadani."
"Tiara, tolong jauhi Bagas mulai detik ini." Pernyataan dari Pak Adi membuat degub jantungnya berpacu dengan frekuensi yang berbeda diatas normal. Secara tidak langsung Pak Adi seperti mengancam jika Rara tidak segera menjauhi Bagas maka pekerjaannya akan melayang. Rara hanya mengangguk tanpa berfikir lebih dalam lagi, toh dia akan semakin senang dengan begitu Rara punya alasan terhadap Bagas.
_________
"Selamat pagi, Kak!" Seorang cewek dengan postur tubuh tegap dan wajah yang menungil menyapa Rara saat dia sudah menampakkan dirinya di depan gerbang. Kemudian diikuti oleh sapaan-sapaan lainnya. Terkadang ada yang memberinya sarapan juga.
Raut wajah Rara tidak berbeda dari biasanya, tetap terlihat lelah, jutek, dan menyeramkan. Jika dilihat dari sudut berbeda seseorang akan melihat sisi cantik dan baik dari Rara namun setelah semua mata orang-orang dibutakan dengan status Rara sebagai ketua geng yang jago berkelahi membuat kesan cantik dan baik itu hilang, justru terlihat tomboi dan sangat menyeramkan karena Rara tidak pernah tersenyum, paling mentok ya di smirik saja.
Rumor tentang Hanif dan Nurul yang telah menjadi sepasang kekasih baru didengar oleh cewek itu. Marah? Dia sebenarnya tidak punya hak untuk itu. Atau cemburu? Well Rara bahkan sama sekali bukan siapa-siapanya Hanif.
Hanif itu tampan, sangat jago dibidang sepak bola dan cerdas serta mempunyai hati yang baik. Siapapun akan kalah banding dengan proporsi sempurna Hanif itu. Hanif pernah menyukai beberapa cewek di SMA itu tapi tidak ada satupun cewek yang mau Hanif dekati karena takut dengan Rara. Namun ada satu yang tidak takut yaitu Nurul. Nurul adalah gadis cerdas dan merupakan anak dari guru Fisika killer yang terkenal.
"Nih, PR lo udah gue kerjain," ucap Zia sambil memberikan buku tulis Rara yang semula dia bawa untuk menuliskan PR Rara.
"Thanks," balas Rara singkat.
"Lo udah tau belum?"
"Hmm." Rara hanya menjawabnya dengan deheman.
"Apa?" tanya Zia ingin memastikan apa yang diketahui sebenarnya oleh Rara.
"Hanif kan? Sama Nurul? Gue udah tau," ucap Rara percaya diri.
"Bukan, ih!"
"Trus?" Rara menaikkan satu alisnya bingung.
"Ada murid baru," bisik Zia.
"Oh," cuek Rara. Dia benar-benar tidak tertarik. Hanif dan Nurul yang hanya dipikirkannya.
Kring kring kring!!!
Setelah bel legendaris di SMA Bina Muda itu dibunyikan, pertanda bahwa jam pelajaran segera dimulai. Seluruh siswa berada di dalam kelas.
Pak Ramlan selaku guru Matematika yang selalu disiplin, bahkan kelewat disiplin. Bagaimana tidak? Baru bel di bunyikan lebih satu menit beliau sudah menampakkan batang hidungnya hendak masuk ke dalam kelas.
Pagi ini beliau tampak berbeda, di belakang Pak Ramlan ada satu cowok bertubuh jakung yang mengikutinya.
"Assalamu'alikum anak-anak. Selamat pagi," sapa Pak Ramlan seperti biasanya.
"Wa'alaikumsalam warrahmatullahi wabarakatuh, pagiii Paaak," dan dijawab seperti biasa oleh murid-muridnya.
Pandangan seluruh siswa tertuju kepada cowok jakung di belakang Pak Ramlan, terutama bagi kaum perempuan hampir tidak berkedip.
"Silahkan perkenalkan diri kamu," perintah Pak Ramlan kepada cowok di sampingnya.
Cowok itu mengangguk. "Halo teman-teman perkenalkan nama gue......."
__________
.....nama gue...jodoh mu.
Eak-eak kepo khaaann?
Hehe..
Keep vote and coment guys
See you on the next chapter.
By yxxnvrwlkaln
KAMU SEDANG MEMBACA
𝙰𝚗𝚐𝚔𝚊𝚜𝚊 𝙱𝚒𝚛𝚞[END]
FanficWanita yang tidak memiliki rasa takut. Sedikit psycho tapi masih dalam kadar normal. Dan kini terjebak cinta dengan sahabat lamanya sendiri? Lalu apa yang membuat dia jatuh cinta? Hingga akhirnya dia menjadi benci bahkan dalam level sangat benci kep...