cctv

87 11 0
                                    

"loh,loh ini kok Rara gak ada ya? Kok malah...." shock bu Sindy.

"Nurul?" David pun ikut shock.

"berarti,Nurul yang fitnah Rara bu. Dan pelakunya adalah Nurul" lanjut David.

"iya, untung kamu mengingatkan ibu Vid,kalau disini ada cctv" ucap bu Sindy.

"kalo gitu besok kamu ajak Rara ke sekolah,kita selesaikan masalah ini" lanjutnya.

"iya bu. Yaudah kalo gitu,saya permisi ya bu" David pergi meninggalkan bu Sindy.

------

"Vid,lo tadi dari mana sih?" tanya Hanif yang nebeng David naik motor.

"ga dari mana mana" cuek David.

"serius lo? Kayaknya ada yang lo sembunyiin deh dari gue..." belum selesai ngomong,tiba tiba David mengerem mendadak motornya.

"aelah lu kenapa sih Vid? Oh bener ya lo sembunyiin sesuatu dari gue?" lanjut Hanif.

"sebenernya gue udah janji sama dia,tapi kalo gue gak cerita ke lo. Rasanya kek ada yang ganjel,mending kita ke warung sono ntar gue jelasin" ucap David.

Mereka pun kembali naik motor,dan menuju ke warung di sebrang jalan.

"mbak,saya semur jengkol sama telor trus minumnya es jeruk. Lo mau pesen apa Nif? "

"samain aja mbak" balas Hanif.

"gimana Vid?" lanjut Hanif.

"ntar lo juga bakal tau kok,udah yok makan" lanjut David.

"ye dasar,udah bikin gue kepo. Yudahlah gue tunggu " balas Hanif.

Tak ada suara lagi dari mereka,karena sibuk dg makanannya sendiri sendiri.

3 hari berjalan,akhirnya David berhasil membujuk Rara kembali untuk bersekolah.

David sudah mengajak Rara,dan Rara kembali ke sekolahana. Entah jurus apa yang digunakan David untuk membujuk Rara kembali,yang jelas David merasa lega.

"Vid,ada apa sih? Gue kan udah ngurus surat pindah jadi gue gak perlu sekolah disini lagi" omel Rara.

"setelah lo tau nanti,gue yakin lo gak bakal pindah dan dikeluarin dari sini Ra" santai David.

"ih,ni anak makan apa sih? Tumben banget" batin Rara.

David mengajak Rara ke ruang BK, Rara lumayan kaget. Sebenernya apa yang direncanakan David. "Vid?seriusan nih lo bawa gue ke ruang BK?" dumel Rara. "Iye Ra,udah lo ikutin gitu aje napa sih. Repot amat" balas David dengan santai nya.

Mereka masuk. Dan disana sudah ada bu Sindy ,dan didepan bu Sindy ada dua orang laki laki dan perempuan.

"David. Syukur kamu bawa Rara,Rara silahkan duduk dan David silahkan duduk" ucap bu Sindy.

"ini kenapa ada Hanif sama Nurul juga Vid?" Rara masih sempat menanyakan ke David.

"udeh diem aje. Ntar tau sendiri"

"jadi gini Ra. Sebelumnya ibu selaku perwakilan sekolah,kami minta maaf ke kamu,karena kami sudah berani menentang kamu dari sekolah,padahal kami belum tau benar atau salah nya masalah ini. Dan akhirnya kamu memilih untuk pindah sekolah" jelas bu Sindy.

"maksudnya apa ya bu? Saya sudah merelakan kejadian lalu. Dan saya juga sudah mengurus surat pindah,jadi ibu tenang aja. Dan setelah saya pindah,gak ada biang kerok lagi kok bu" jawab Rara.

"enggak,belum tentu kamu pindah gak ada  biang kerok. Bisa aja ada biang kerok lagi yang lebih dari kamu dan dia juga suka mem fitnah orang" mata bu Sindy mengarah ke Nurul.

"maksudnya apa ya bu? Saya gak mengerti?"

"jadi beberapa hari yang lalu,David menemui saya. Dan dia menyadarkan saya bahwa seharusnya sebelum mengambil keputusan ibu dan pihak sekolah melakukan pengelidikan soal masalah kamu yang merusak fasilitas di perpus" bu Sindy mulai menjelaskan.

"dan David juga mengingatkan ibu tentang adanya cctv di perpus,dia juga menemani ibu melihat cctv itu. Dan memang benar,kamu tidak bersalah. Ada yang memfitnah kamu" lanjutnya.

"lalu siapa bu yang memfitnah saya?"

Bu Sindy hanya menyodorkan hp ke Rara.

"Nurul?" shock Hanif.

"iya betul. Jadi ternyata yang merusak buku di perpus itu bukan Rara,tapi Nurul. Dan dia memfitnah Rara se akan akan Rara yang merusaknya,dan dia sebagai saksi mata" lanjut bu Sindy.

"gue gak nyangka Rul. Ternyata sifat asli lo kayak gini?" ucap Hanif lalu keluar.

"Nif,tung..."

"Nurul,jangan kemana mana. Ibu masih ingin bicara sama kamu"

"dan Rara,kamu tidak perlu keluar karena sebentar lagi kamu akan mewakili sekolah bersama Hanif" lanjut bu Sindy.

"baik bu. Kalau gitu saya permisi dulu,saya mau kembali ke kelas" ucap Rara.

"silahkan"

Rara dan David keluar. Sedangkan Nurul masih diberi pengarahan.

Rara masuk kelas dan di sambut hangat oleh teman temannya.

"ya ampun Raraaaaa" teriak Shandra sambil berlari ke arah Rara dan langsung memeluknya.

"gue seneng banget lo bisa balik kesini lagi Ra. Karena gak ada lo,obrolan kita jadi sama sama garing" ucap Egy.

"iya,tau gak Ra. Pas lo gak masuk,ada yang diem aja. Diajak ke kantin ogah,diajak ngobrol diem aja. Hobinya ngelamun terus Ra" lanjut Zia.

"hah?serius? Siapa? David ya? Vid lo kan sering banget ketemu gue. Waktu gue gak masuk lo kan temuin gue" ucap Rara.

"ye GR lo. Bukanlah,ngapain juga gue lamunin mak lampir" sahut David yang langsung mendapat cubitan dari Rara.

"bukan David kok Ra. Tapi gue" laki laki itu berdiri di belakang Rara.

"Hanif?" shock Rara. Gimana gak shock,orang biasanya Hanif bodo amat sama keadaan Rara.

"iya,apa yang mereka bilang itu bener. Ya walaupun gue gak cerita ke mereka,tapi mereka ngerti" lanjut Hanif.

Rara belum sempat menjawab dan tiba tiba Bagas masuk.

"Ra?lo gak jadi pindah?"

"ya enggak lah. Lo kan liat sendiri Rara ada disini" sengit Zia.

"kenapa lo keluar dari resto papa Ra?" tanya Bagas.

"gue males aja ngladenin orang yang gak bisa percaya ke gue" Rara pun berjalan menuju kursinya yang kini di tempati Hanif.

"lah ini tas Hanif? " ucap Rara.

"gue kan udah pernah bilang Ra. Kalo sekarang Hanif duduk sama gue" sahut David.

"terus gue duduk dimana nih?gue sama Nurul?"

"jangan" ucap Zia. Lalu Zia mengatur formasi.

"gimana?" tanya Zia.

"jadi Rara duduk sama gue, terus Egy sama Hanif, dan David sama Shandra ya" lanjutnya.

"oke,gimana yang lain?" tanya Rara.

"gue juga oke. Gak ada masalah. Gimana Nif?"sahut Egy.

"oke gak papa" sahut Hanif.

"lo Vid,Shan?" tanya Zia.

"iyadah" sahut Shandra. "jawaban gue sama kek Shandra" balas David sambil cengengesan.

Mereka pun bercanda tawa seperti biasa,malah lebih dekat.

Yey,ini gua nulisnya lebih dari 1000 kata gais.jadi jan lupa vote.

𝙰𝚗𝚐𝚔𝚊𝚜𝚊 𝙱𝚒𝚛𝚞[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang