Chat

54 10 0
                                    

Notif hp Rara berbunyi.

"siapa sih? Malem malem chat" kesal Rara.

"Bagas?" Rara membaca chat dari Bagas.

Bgs!
*Ra besok jalan ya??
*kebetulan besok kan minggu

(Just read)

"mau ngapain lagi nih anak? Bukannya belajar buat ujian malah ngajakin keluar" batin Rara.

Notif hp Rara kembali berbunyi.

Bgs!
*Ra,bales kenapa sih.
*sekali aja,sebelum kita pisah. Lo kan tau bentar lagi kita lulus.

Raaaaa
*nah lo tau sebentar lagi kita lulus. Kita ujian,seharusnya lo tuh belajar nggak ngajakin keluar mulu

Bgs!
*iya gue tau. Bentar aja kenapa Ra!!!

Raaaaa
*nggak,gue gak bisa. Sekali gue bilang nggak tetep enggak.

Rara pun membantingkan hp nya ke kasur. Dan segera mengambil buku,lebih tepatnya novel favoritnya untuk dibaca.

"kenapa Bagas mulu yang ngajakin hangout. Kenapa nggak sekali kali Hanif gitu,tapi kenapa ya Hanif gak kayak biasanya?" batin Rara yang duduk di balkon.

------

Keesokan hari nya.

"Rara,itu di depan ada temen kamu" ucap ayah Rara.

"siapa yah?"

"gak tau,cowok yang jelas"

Deg, jantung Rara berdegub lebih kencang dari biasanya.

"oh yaudah yah,bentar" kemudian Rara berjalan menuju ke depan. "siapa ya? Masak Bagas sih?" batin Rara.

"David? Ngapain lo ada disini?" shock Rara.

"gue disuruh jemput lo Ra,sama anak anak. Soalnya kita mau hangout,karena kan bentar lagi kita gak bisa hangout" jelas David.

"yaudah deh kalo gitu gua beres beres dulu. Lo masuk aja" suruh Rara.

Sekitar 15 menit berjalan,Rara pun kembali menghampiri David dan mereka pun berangkat.

"Ra,kenapa muka lo suntuk banget si? Oh,gue tau lo pasti kesel kan gak di jemput Hanif?" goda David.

"jangan sampek tumbler ini kena ke wajah lo Vid" ancam Rara.

"iye iye sorry. Lo kenapa sih Ra? Cerita napa,biasanya kan lo juga cerita ke gue"

"ya kan sekarang status nya udah beda Vid. Dulu lo masih jomblo sama kek gue,lah sekarang lo kan udah ada Shandra"

"yaudah deh kalo lo gak mau cerita, cuma kalo lo butuh temen curhat,lo bisa kok cerita ke gue" balas David.

"sebenernya iya sih Vid,apa yang lo bilang tadi. Cuma gue gak mau berharap lebih dari itu,ya mending gue mikir ujian lah daripada mikir Hanif"

"tuh kan, tapi gue ngerasa ada yang beda dari Hanif. Cuma gue gak tau itu karena hal apa,ya kalo dulu dulu sih karena lo anak berandalan,tapi lo sekarang kan udah insyaf. Wkwk" tawa David pecah.

"bener nih tumbler kena ke wajah lo"

"iye Ra iye,sorry sorry"

"gue juga sih Vid. Kayaknya ini masalah dari keluarga deh,bukan dari kita" lanjut Rara.

"ya biar waktu aja deh Ra yang jawab"

"haah"

"tunggu tunggu, kenapa lo berhenti Vid? Jangan jangan?" mata Rara terbuka lebar.

"ya berhenti lah,noh lu liat gak sih? Udah sampek" teriak David ke telinga Rara.

"ih,demi apa gue punya temen kayak dia" omel Rara.

"masih untung lo gue jempur Ra"

Mereka pun keluar dan segera menyusul anak lainnya.

"sorry lama ya,nih David takut ngebut. Jadi ya gitu,jalannya kayak mobil" ucap Rara.

"un...." ucapan David di potong Rara.

"udah,gausah alesan. Gimana nih,jalan?"

"iya lah," jawab Zia.

Rara,David,Zia,Egy dan Shandra pun berjalan beriringan. Dan bergurau bersama.

--------

Keesokan harinya.

"Ra,gue pinjem pr Bahasa Inggris lo dong"ucap Egy.

"lah emang Zia belum selesai?" jawab Rara.

"semalem gue ketiduran Ra,jadi belom selesai" balas Zia.

"yaudah nih" ucap Rara meberikan buku nya.

"Zi,kamu sadar gak? Rara itu pinter banget bahasa Inggris ternyata. Kayaknya dia bakal jadi pengusaha deh" ucap Egy.

"iya bener. Doa nya aja deh,semoga kita bisa sukses nanti" lanjut Zia.

"amin" balas Egy.

"Ra, bukannya hari ini ultahnya Hanif ya? Tapi kenapa dia gak masuk?" ucap David.

"lah,emang Hanif kemana?" tanya Shandra.

"di surat sih izin,ikut ayahnya"

"sorry guys gue bohong. Ini demi kebaikan kita semua. Hanif nggak ikut ayahnya,Hanif kecelakaan" batin David

"mungkin mau ngrayain ultah bareng keluarga," balas Rara santai.

"iya juga si" balas David.

Rara terdiam dan melamun "gue rasa ada yang aneh dari Hanif" batinnya.

"guys,tugas BIG nya dikumpulin. Hari ini ada rapat,jadi kita jamkos" ucap ketua kelas.

"yes, bisa tidur gue" ucap Shandra.

"dasar kebo" balas Zia.

"bodo amat"

Rara melanjutkan lamunannya tentang Hanif.

Assalamualaikum
Sorry up nya lama, nunggu kalian vote dulu:)
Makasih yang udah vote.
Wassalamualaikum

𝙰𝚗𝚐𝚔𝚊𝚜𝚊 𝙱𝚒𝚛𝚞[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang