Part 25

1.9K 155 3
                                    

07:45

Bintang merasa matanya sangat berat untuk dibuka, perlahan-lahan dia mengerjapkan matanya walaupun yang terlihat hanyalah keburaman.

"Gue dimana?" Tanya Bintang ke dirinya sendiri didalam hati. "Aduh kepala gue kenapa pusing banget ya?"

Bintang kemudian hendak memegang kepalanya yang pusing namun rasanya tangannya ada yang memegang.

"Se-se Seungwoo?" Bintang baru sadar bahwa dia tidur bersama Seungwoo di satu ranjang yang sama dan Seungwoo masih memegang tangannya Bintang walaupun dia masih tertidur.

Karena merasa kasihan dengan Seungwoo jika Bintang bangun pasti Seungwoo juga ikut Bangun, jadi Bintang tetap diam diranjang.

"Kayaknya gue nggak bisa sekolah deh hari ini." Decak Bintang didalam hatinya.

"Udah bangun?" Tiba-tiba Seungwoo membuka matanya pelan.

"Em." Jawab Bintang singkat.

"Masih pusing?" Tanya Seungwoo ke Bintang.

"Kok lo tau?" Tanya balik Bintang bingung.

"Lo sendiri yang bilang."

"Kapan?" Bintang tidak ingat kapan dia mengatakan kalau dia pusing ke Seungwoo.

"Semalam waktu di dalam mobil." Sahut Seungwoo menatap Bintang lembut.

"Ooo." Bintang kemudian memejamkan  matanya karena malu mengingat kejadian yang terjadi didalam mobil semalam.

"Udah lo tidur aja lagi." Seungwoo kemudian memeluk Bintang dan memejamkan matanya lagi.

"Lo emangnya nggak sekolah apa? Nanti telat gimana?" Tanya Bintang menatap mata Seungwoo.

"Udah telat. Mending tidur meluk lo lebih enak." Sahut Seungwoo yang kembali memeluk Bintang.

"Udah jangan main peluk aja." Bintang kemudian melepaskan tangannya Seungwoo yang menempel di pinggangnya. "Lo nggak inget kasur lo itu dibawah, jadi sekarang lo tidurnya dibawah." Tegas Bintang kemudian duduk disamping kasur.

"Nggak mau ah, enakan tidurnya sama lo." Seungwoo memanyunkan bibirnya.

"Ogah!" Bentak Bintang.

"Kalau gitu lo harus ngelakuin sesuatu ke gue baru gue bakalan tidur dikasur bawah." Tawar Seungwoo ke Bintang yang masih berbaring memeluk guling.

"Apa?" Firasat Bintang sudah aneh.

"Cium gue 10 kali sekarang juga atau enggak lo harus tidur sama gue seranjang setiap hari." Sahut Seungwoo tersenyum tipis ke Bintang.

"Idih mesum banget sih lo!" Bintang melempar satu bantal ke wajah Seungwoo.

"Yaudah kalau enggak mau lo tidur sama gue seranjang mulai malam ini." Seungwoo kemudian memejamkan matanya dan sudah terukir senyum kebahagiaan di wajahnya.

"1 kali." Entah apa yang merasuki jiwa raga Bintang dia berani menawar ciuman itu.

Seungwoo kemudian membuka sebelah matanya.

"5 kali nggak pakek nego lagi." Sahut Singkat Seungwoo.

"Lo udah gila ya bin? Ngapain sih mau nyium dia?" Decak Bintang yang sudah menyesal berani menawar jumlah ciuman itu.

"Cepetan." Pinta Seungwoo yang sudah tidak sabar dan dia bangun dari tidurnya lalu mendekatkan wajahnya dengan wajah Bintang.

"Gue harap ini ciuman terakhir diantara gue sama dia." Doa Bintang didalam hatinya dan mencoba mendekatkan wajahnya ke wajah Seungwoo.

"Udah cepetan, mau gue cium duluan?" Tegas Seungwoo.

Cup

Ciuman pertama sukses mendarat membuat mata Bintang terpejam dan malu. Sedangkan Seungwoo hanya bisa tersenyum untuk menunggu ciuman selanjutnya.

"Bintang lo udah gila!!!!" Teriak Bintang dalam hatinya.

Cup

"Dua." Bintang menghitung.

Cup

Kali ini ciumannya ditahan oleh Seungwoo yang memegang leher Bintang.

"Emmmmm" Bintang berusaha melepaskan tangannya Seungwoo namun pinggangnya lebih dulu ditarik oleh Seungwoo.

"Oke tinggal 2 kali lagi itu hutang lo." Ucap Seungwoo yang melepaskan Bintang.

"Hutang?! Dasar lo ya!" Bintang kemudian beranjak dari kasurnya tapi saat mau berjalan Bintang hampir jatuh karena sempoyongan untung saja Seungwoo cepat memegang tangannya Bintang.

"Lo tidur aja, ntar gue minta in mama obat pusing." Ucap Seungwoo.

"Nggak usah." Tolak Bintang.

"Makanya jangan suka nerima minuman sembarangan dari orang lain, kalau isinya sianida gimana?" Ceramah Seungwoo.

Bintang hanya berdiri dan terdiam layaknya patung.

Lalu tiba-tiba Bintang mual dan berjalan cepat menuju toilet.

"Lo nggak papa kan?" Tanya Seungwoo panik.

"Nggak papa." Bintang kemudian menutup pintu toilet sedangkan Seungwoo menunggu dari luar.

Bintang kemudian muntah-muntah lalu dia membasuh wajahnya dengan air.

"Perut gue sakit banget, badan gue juga lemes." Bintang memegangi perutnya.

"Bin Bintang." Panggil Seungwoo dari luar. "Lo nggak papa kan."

"Gue ngga papa." Sahut Bintang lemas.

"Bakalan gue habisin lo Daniel!" Decak Seungwoo mengepalkan tangannya. "Sampai aja Bintang sama kandungannya kenapa-kenapa lo nggak segan gue bunuh." Decak Seungwoo yang sudah geram khawatir melihat keadaan Bintang sekarang.

Bersambung....

Jangan lupa vote⭐️Kalau banyak typo mohon dimaklumi :/ dan alur semakin ngambang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa vote⭐️
Kalau banyak typo mohon dimaklumi :/ dan alur semakin ngambang

Jangan lupa baca juga
Suami tercinta|| Hangyul
Walaupun ngambang #nggakjelas
Cek akun ini buat baca
Jangan lupa follow juga hehehe -,-

Nakal || SeungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang