Jin Ae's POV
Aku sedang menunggu Yong Ju selesai bermain basket, tentu saja disini juga ada Hyun Ki. Mereka berlatih untuk turnamen mendatang. Akhir-akhir ini aku jarang menemani Yong Ju karena aku sudah disibukan dengan tugas akhir. Aku akan segera lulus. Dari awal tujuan ku memang segera lulus magister kurang dari dua tahun. Hyun Ki juga akan segera lulus. Turnamen mendatang adalah turnamen terakhirnya sebagai mahasiswa magister UNS. Aku dan Hyun Ki benar-benar pintar bukan? Kami selalu mengambil jalur akselerasi dan kini diusia kami yang baru 22 tahun kami akan sama-sama menyelesaikan magister.
Tentang hubunganku dan Yong Ju sudah melewati satu tahun. Kami semakin dekat dan akrab. Aku sudah sepenuhnya jatuh cinta padanya. Bagaimana mungkin aku bisa menahan diri dari pesona dan sikap manisnya yang di tujukan setiap hari padaku. Aku rasa Yong Ju juga sangat mencintaiku.
Hyun Ki membiarkan hubungan kami. Aku asumsikan bahwa dia merestui kami. Dia tidak berkata hal buruk tentang Yong Ju. Karena itu juga aku memutuskan untuk percaya pada Yong Ju. Pernikahan? Tentu masih jauh dari angan kami. Kami masih terlalu muda dan banyak yang harus kami raih. Hanya saja, pasti menyenangkan jika kami saling mendukung untuk meraih impian kami masing-masing.
Aku tersenyum ketika Yong Ju berjalan mendekatiku. Wajahnya penuh keringat. Aku menyerahkan botol minuman dan handuk yang sengaja aku bawa. Yong Ju selalu manis padaku, tidak ada salahnya jika aku membalas perlakuannya bukan?
Yong Ju menerima botol minum yang aku berikan namun tidak dengan handuknya. Dengan isyarat dia memintaku mengelap keringat yang membanjiri wajahnya. Aku tertawa tapi melakukan apa yang dia minta. Aigoo.. kekasihku sungguh menggemaskan.
"Jangan bertingkah menjijikan di depanku" Hyun Ki menginterupsi kegiatan kami. Aku hanya meliriknya sekilas, tidak memperdulikannya dan melanjutkan kegiatanku mengelap keringat Yong Ju.
"Jin Ae-ya, kau tidak lupa kan besok ulang tahun Appa" kata Hyun Ki sambil duduk di sampingku.
"Aku tidak lupa. Mandilah, setelah itu kita cari hadiah untuk Choi Appa" jawabku akhirnya. Hyun menurut, dia langsung pergi meninggalkan kami. Sepertinya dia menuju ke ruang ganti, disana dilengkapi kamar mandi. Hyun bisa mandi disana.
Besok adalah ulang tahun Appa Hyun Ki. Sejak dulu, keluargaku dan keluarga Hyun Ki selalu mengadakan makan malam jika salah satu anggota keluarga berulang tahun. Jika sudah begitu seluruh anggota keluarga akan datang dan berkumpul tidak peduli sesibuk apapun kami. Besok Omma dan Appa ku juga akan datang dari Incheon. Khusus untuk makan malam dengan keluarga Hyun Ki.
Aku pernah bertanya, kenapa kami masih harus makan malam bersama padahal sudah tinggal jauh. Lalu Omma menjelaskan, bahwa moment bertambahnya usia seseorang harus disyukuri dan dimanfaatkan untuk berkumpul bersama. Tidak hanya untuk bercengkrama tapi juga untuk mendoakan yang berulang tahun. Selain itu, makan malam bersama bisa menunjukan betapa kita menghargai orang tersebut. Siapapun bisa memberi hadiah, tapi waktu adalah hadiah yang lebih berharga.
Keluarga kami memang sedekat itu. Omma ku dan Omma Hyun bersahabat sangat dekat. Kata Omma, Omma Hyun banyak membantunya ketika awal pernikahan dengan Appa.
"Chagi, bisakah kali ini kau tidak ikut makan malam keluarga Hyun Ki? Besok aku ada reuni SMA, aku ingin mengajakmu" kata Yong Ju.
"Mian Chagi, sudah ku ceritakan bukan bahwa ini tradisi keluarga kami. Omma dan Appa ku saja akan datang dari Incheon, apa kata mereka jika aku tidak datang?" Jawabku merasa bersalah. Yong Ju hanya mendesah kecewa.
"Keureonde, kapan kau akan membawaku untuk bertemu orang tua mu Chagi?" Tanyaku pada Yong Ju.
"Aku akan memperkenalkan kalian jika waktunya tepat. Aku harap secepatnya Chagi" jawab Yong Ju sambil tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Sky
General Fiction~Be my darling, my darling And I want you to always be by my side.. glistening diamond sky~ Cerita ini menggunakan Korea Selatan sebagai latarnya karena author terinspirasi dari bermacam Drama Korea