Thirteen

12 0 0
                                    

Jin Ae mendengar pintu apartemennya dibuka ketika sedang memasak. Jin Ae sudah bisa menebak siapa yang datang.

"Ya! Apa kau sudah gila?" Hyun Ki berteriak keras saat melihat wajah Jin Ae.

"Pelankan suaramu Hyun. Aku tidak tuli" jawab Jin Ae tenang.

"Apa kau sudah gila? Kenapa kau mau menikah dengan Hyun Shik Hyung? Apa kau pikir dia mencintaimu?" Tanya Hyun Ki emosi.

"Aku tau dia tidak mencintaiku, belum mencintaiku tepatnya." Jin Ae masih menjawab dengan tenang sambil mengaduk sup buatannya.

"Lalu kenapa kau menerimanya? Kau bilang kau ingin pernikahan atas dasar cinta!" Hyun Ki semakin emosi.

"Mungkin aku terlalu naif. Aku tidak punya alasan menolak Hyun Shik Oppa." Jin Ae mematikan kompor. Supnya sudah matang.

"Kau menerima tawarannya begitu dia bertanya. Kenapa kau tidak bisa menerima ratusan tawaranku?" Tanya Hyun Ki lagi.

"Kalian berbeda Hyun. Dia bertanya serius, dan bukan atas dasar iba padaku. Kau bertanya hanya untuk menggodaku, bagaimana aku bisa menerima tawaran yang aku tahu kau sendiri saja tidak serius mengucapkannya." Jin Ae mulai emosi.

"Tidak serius? Apa kau lupa dimana pertama kali aku bertanya padamu?" Hyun Ki berteriak. Jin Ae tercekat.

"Sudahlah Hyun, tidak perlu di bahas lagi. Aku akan menikah dengan Hyun Shik Oppa. Kau sebaiknya jangan keluar masuk rumahku seperti ini. Bukankah aneh seorang calon adik ipar sebebas ini di rumah calon istri kakaknya? Dan kita perlu menjaga jarak Hyun." Kata Jin Ae serius.

"Terserah kau saja." Hyun Ki segera keluar dari rumah Jin Ae.

Setelah Hyun Ki keluar Jin Ae menutup semua makanan yang terhidang di meja makan dengan tudung saji. Kemudian dia masuk ke dalam kamar. Selera makannya hilang setelah Hyun Ki pergi.
__________________________________________

"Hyung, mengapa kau lakukan ini?" Tanya Hyun Ki begitu Hyun Shik masuk ke dalam rumah.

"Apa maksudmu Hyun?" Tanya Hyun Shik.

"Menikahi Jin Ae, kenapa kau ingin menikahinya? Jin Ae ingin menikah dengan orang yang mencintainya Hyung, apa kau mencintainya?" Hyun Ki sudah dikuasai emosi.

"Apa kau mencintainya?" Hyun Shik bertanya balik.

"Ck, ini bukan tentang aku Hyung. Jangan mengalihkan pembicaraan." Jawab Hyun Ki.

"Benar, ini bukan tentangmu. Ini tentang aku dan Jin Ae. Jin Ae sudah setuju, jadi kau tidak perlu ikut campur." Jawab Hyun Shik tenang.

"Kau sangat jahat Hyung" kata Hyun Ki.

"Jahat? Jahat pada siapa? Padamu? Sudah kukatakan jangan jadi pengecut. Saat itu aku sudah bertanya padamu dan kau bilang tidak mencintainya. Lalu apa salahnya jika sekarang aku ingin menikahinya? Apa kau cemburu?" Tanya Hyun Shik emosi.

"Terserah kau saja." Jawab Hyun Ki sambil menaiki tangga. Dia ingin masuk ke kamarnya dan mengurung diri disana. Entah kenapa hatinya menjadi tidak enak.

"Satu hal lagi Hyun Ki-ya, kau tidak perlu menambahkan dolphin di gelangnya lagi. Aku akan memberinya hadiah yang lain. Dia calon kakak iparmu Hyun. Berlakulah selayaknya calon adik ipar." Kalimat Hyun Shik membuat Hyun Ki berhenti di anak tangga terakhir. Kemudian Hyun Ki memutar badan hingga melihat ke arah Hyun Shik.

"Kau gila Hyung. Gara-gara kau Jin Ae ingin menjauh dariku, dan kini kau memperingatkan ku? Kalian berdua sangat menyebalkan." Hyun Ki berlari menuju kamarnya dan membanting pintu. Hyun Shik hanya menggeleng melihat kelakuan adiknya.
___________________________________________

Diamond SkyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang