"Oppa..." Jin Ae terkejut dengan kehadiran Hyun Shik yang diikuti Hyun Ki ke rumahnya.
"Ada yang ingin Oppa bicarakan Jin Ae-ya." Kata Hyun Shik. Jin Ae menyuruh mereka masuk dengan gugup.
"Duduklah Jin Ae-ya." Kata Hyun Shik lembut. Jin Ae duduk di sofa tunggal, sementara Hyun Shik dan Hyun Ki duduk di sofa yang lebih besar.
"Dengarkan pertanyaan Oppa dan jawablah dengan jujur. Apakah kau mencintai Hyun Ki?" Jin Ae tercekat. Dia hanya diam dan menunduk dalam.
"Jujurlah pada Oppa.. Oppa mohon." Hyun Shik menyudutkan Jin Ae yang tak kunjung bicara. Jin Ae mengangkat wajahnya dan memandang Hyun Shik serta Hyun Ki bergantian.
"Nee.. aku mencintainya Oppa." Jawab Jin Ae lirih.
"Baguslah.. akhirnya aku bisa mengakhiri semua ini.." kata Hyun Shik lega. Jin Ae dan Hyun Ki memandang bingung pada Hyun Shik. Sementara yang dipandang hanya tersenyum simpul.
"Oppa.. kau...?" Kalimat Jin Ae menggantung.
"Aku hanya bersandiwara selama ini." Jawab Hyun Shik tidak tega melihat kedua dongsaeng nya bingung.
"Ya Tuhan Hyung, kau benar-benar gila. Bagaimana jika Jin Ae benar-benar memutuskan untuk menikahimu?" Tanya Hyun Ki emosi.
"Ck, aku pengacara terhebat di Korea. Semua tindakan ku sudah aku perhitungan. Hyung tau pernikahan itu tidak akan terjadi, karena kau mencintainya. Hyung tau kau bukan tipe orang yang akan merelakan seseorang yang kau cintai, meskipun untuk Hyung nya sendiri." Jawab Hyun Shik.
"Dari mana Oppa tau dia mencintaiku?" Tanya Jin Ae.
"Ya Tuhan.. kalian berdua benar-benar ya.. seluruh dunia tau jika kalian saling mencintai sejak dulu. Kalian saja yang membuat semua ini rumit. Berlindung di balik persahabatan kalian, tidak ingin mengakui perasaan sendiri." Hyun Shik terlihat frustasi.
"Oppa sampai harus berbuat begini. Dengar Jin Ae.. Hyun Ki mencintaimu.. sejak dulu.. Hanya saja selama ini dia merasa posisinya begitu aman. Dia menjadi satu-satunya orang yang kau andalkan dan kau butuhkan bahkan ketika kau sudah memiliki kekasih. Hyun Ki pasti merasa jika tidak ada namja lain sebaik dirinya yang bisa merebut hatimu dan menjadi suamimu. Tapi dia merasa terancam dengan kehadiranku. Dia tau aku tidak pernah main-main dengan ucapanku, dan aku bisa menjadi calon suami yang kompeten untukmu. Makanya dia begitu frustasi saat kau menerima lamaranku." Jin Ae mendengar Hyun Shik dengan baik. Begitu juga dengan Hyun Ki. Diam-diam Hyun Ki mengakui kebenaran dari ucapan Hyung nya. Hyun Ki memang merasa terancam dengan kehadiran Hyung nya. Berbeda saat Yong Ju yang hadir. Hyun Ki yakin Yong Ju bukan orang terakhir untuk Jin Ae.
"Sekarang kau yang dengar Hyun. Jin Ae mencintaimu.. sejak dulu. Dia tidak menyadarinya karena kau yang selalu berkeliaran di sekitarnya. Sama sepertimu, dia juga merasa posisinya aman karena kau selalu menempatkan Jin Ae diatas semua kekasihmu dulu. Dia baru menyadari jika dia mencintaimu saat kau kabur ke Dubai dan tidak menghubunginya. Dia bahkan kalah di persidangan untuk kasus yang kecil. Sejujurnya Hyung merasa sangat heran, bagaimana pengacara secerdas dia tidak bisa memahami perasaannya sendiri di saat dia bahkan tidak bisa jauh darimu." Hyun Ki lagi-lagi takjup mendengar penjelasan Hyung nya. Jin Ae juga tertegun, mengakui kejituan analisis pengacara nomor satu di Korea.
"Dan kapan tepatnya dirimu menyadari jika kau mencintainya Jin Ae-ya?" Tanya Hyun Shik.
"Saat makan malam bersama SHINee. Mereka berkata jika tatapan kami berbeda." Hyun Shik bertepuk tangan mendengar penjelasan Jin Ae.
"Lihat.. bahkan orang asing saja mengetahui perasaan kalian. Kenapa dua dongsaeng ku ini begitu bodoh?" Tanya Hyun Shik jengah. Jin Ae dan Hyun Ki masih membeku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Diamond Sky
General Fiction~Be my darling, my darling And I want you to always be by my side.. glistening diamond sky~ Cerita ini menggunakan Korea Selatan sebagai latarnya karena author terinspirasi dari bermacam Drama Korea