" Kehidupan Pete"

707 50 2
                                    


         Pete adalah anak yg pintar di sekolahnya,tahun ini dia sudah memasuki kelas ke-8.

Putih,manis dan ramah itu laa...sekilas gambaran Pete dari semua orang yg bertemu dengannya.

walaupun dia sangat di sayangi guru karna dia anak yg baik dan penurut,tapi banyak teman2nya yg tak menyukainya.

Mereka selalu menjadikannya bahan olokan,entah karena merasa iri kalau Pete di sayangi guru atau karna Pete memang kurang suka bergaul dengan teman2nya.

"Hey...cowok jadi2an,kenapa kau
tidak mengunakan rok saja..,jika bermain sepak bola saja kau tak pandai. ( Ya..Pete memang kurang pandai dlm bidang olahraga )

"Lihat laa...mana ada org yg mau berteman dengan nya, berbagi meja saja aku tidak Sudi.( Ya,karna mereka bilang Pete adalah anak haram,yang tidak tau siapa ayahnya )

Yah..seperti itu laa..,kata2 yg sudah terbiasa di dengar oleh telinga Pete.

    
       Dia selalu menahan amarahnya supaya tidak terlibat masalah dengan teman2nya.
Kadang dia merasa dia terlalu lemah untuk melawan mereka,

dan disini la...dia, hanya duduk di bangku paling pojok di taman sekolahnya,sambil membaca buku pelajaran yg dia bawa.
Itu sudah seperti rutinitas baginya.

Bahkan kadang dia juga enggan untuk pulang kerumah, karna ibunya tidak pernah memperdulikannya. Ibunya hanya sibuk bekerja siang dan malam.

" Jika ibu tidak mencari uang seperti ini, bagaimana kamu bisa sekolah. Kamu tidak punya ayah yg bisa membiayai sekolah mu"

Itu laa..,yg sang ibu katakan ,bahkan kata2 ibunya Masi terdengar jelas di telinga Pete walau kejadian itu sudah beberapa tahun yang lalu.

Pete bahkan tidak pernah bertanya soal ayahnya, sejak sang ibu mengatakan kalau ayahnya sudah meninggal.

Ya...seperti hari biasanya hari ini Pete pulang kerumah,dia berteriak kepada sang bibi Yg sedang mencuci di dapur, ya..di rumah Pete ada bibi won yg bekerja hanya setengah hari, dia akan datang di pagi hari dan pulang di saat siang hari.

Bibi won hampir tidak pernah menginap karna dia Masi memiliki anak yg Masi kecil.

bibi won sangat sayang dengan Pete, karna Pete anak yg baik dan kadang Pete juga suka belajar memasak dari bibi won.

Kenapa bibi belum pulang?? Bukankah sekarang sudah hampir sore??

Itu suara Pete saat melihhat bibi won Masi mencuci piring di wastafel dapur.

Wanita itu menoleh kepada Pete sambil tersenyum " nyonya tadi pagi berpesan agar saya menunggunya pulang sebentar lagi " 

Owh..."Pete

Pete merasa sedikit aneh,tidak biasanya sang ibu menyuruh bibi won menunggunya.
Tapi dia pun tak mau bertanya lagi,karna sang bibi hanya menjawab seperti itu.yah..mungkin sang ibu ada keperluan dengan bibi."pikir Pete"

Ketika dia berlalu meninggalkan dapur hendak naik keatas kamarnya, tiba2 suara ibunya memanggil.

"Pete kesini sebentar ibu mau bicara, dan bibi won.duduklah disini bersama kami"

Setelah merasa mereka di panggil,
Pete dan bibi won pun duduk di depan berhadapan dengan ibu Pete,

"Begini sebenarnya ibu  sudah memutuskan untuk menikah lagi dan acaranya Minggu depan"

Tapi ma...,"Pete

"Tidak ada tapi,ibu sudah putuskan ini yg terbaik.

Belum sempat kata2 Pete keluar dari mulutnya.
sudah di potong ucapan sang ibu,

sungguh ironis hidup nya bahkan ibu nya akan menikah satu Minggu lagi,tapi dia belum pernah melihat calon ayah baru nya.

Tapi memang ibunya tak pernah memikirkan perasaannya,apa lagi menanyakan soal pendapat Pete.tentang ayah barunya.

Yaa..,sekarang dia hanya tersenyum getir.di depan ibunya.

" Dan bibi won,mungkin mulai Minggu depan anda sudah tak perlu bekerja disini lagi,karna setelah menikah saya dan Pete akan tinggal dengan suami saya.mungkin rumah ini akan saya jual."

Ibu Pete mengambil sebuah amplop cukup tebal,yg berisi pesangon bibi won.dan segera menyerahkannya.

" Terimakasih karena selama ini sudah bekerja dengan baik di rumah ini"
Ibu Pete,

"Ya..sama2 nyonya,harusnya saya yg berterimakasih karena di berikan kesempatan utk berkerja di rumah ini.dan selamat untuk pernikahan nyonya.

Ucap bibi won sambil memberikan salam untuk sang nyonya.





Sudah seminggu sejak kejadian itu, bahkan hari ini adalah hari terakhir bibi won bekerja,

Pete memang sengaja pulang awal,karna ingin bertemu bibi won.

Hik...hikk..!!..bibi "

Pete memeluk sang bibi,dengan air mata yg berlinang.karna dia tidak mau berpisah dengan bibi won.

Bibi won hanya bisa mengelus punggung Pete dengan lembut sambil menenangkan nya,

"Datanglah ke rumah bibi jika kamu ingin bertemu, ayoh laa...kita Masi akan bertemu lagi.kenapa kamu menangis seperti itu..

Hanya itu yg bibi won ucapkan, sejujurnya dia juga ragu untuk meninggalkan pete. Karna dia juga sangat menyanginya.

Dia tau sebenarnya Pete anak yg rapuh..karna tanpa sengaja bibi won pernah melihat Pete menangis sendirian di kamar, tapi bibi won tak pernah bertanya karna dia tau Pete tidak mau di khawatirkan olehnya.

Dan setiap pagi Pete bangun dengan senyum di bibirnya seakan tidak ada masalah yg terjadi pada hidupnya.














Maaf jika banyak kesalahan kata  atau huruf pada cerita, jangan marah ya...tipo  bertebaran.!!
Ada tersentuh dg cerita Pete?? Ada yg ambil tissue??😊
Terimakasih sudah bersedia membaca ff ku, part ini emg sengaja cuma cerita Pete sama kyk cerita Can,
Mari lanjut....ada yg mau tau cara halu aku 😁😁cuma iseng di tulis di sini..

Miss Happiness ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang