--fortinn

644 106 1
                                    

"Sebenernya mau nyari apa siii Minju sayangku cintaku cantikkuuu...." ujar Yunseong gemes sekaligus kesal.

Sudah tak terhitung berapa toko dan berapa lama waktu yang digunakan mereka hanya untuk berjalan-jalan.

Mungkin jika bukan suruhan kakanya sebagai pengganti pacarnya, Yunseong pasti sedang tertidur pulas di alam mimpi.

Kakanya dan Yuta, merupakan sebuah pasangan, dan tidak berlebihan pula jika disebut bucin sejati.

Maka dari itu saat Minju mengajak Yuta untuk menemani belanja, kaka Yunseong langsung menghubunginya untuk menggantikan Yuta karena mereka ada jadwal jalan.

Minju cemberut sambil menghempaskan tubuhnya di kursi pinggi jalan, "Gatauuuuuu.... kasih saran kek apa kek bukannya marah-marah mulu ke gueeee.. gue juga cape tau ga?"

Yunseong ikut duduk dengan perasaan tak kalah kesal, "Ya makanya lu bilang ke gue mau nyari apa, dalam rangka apa, untuk siapa, biar gue bisa ngasih rekomendasi..."

"Buat temen se asrama, cowo, dalam rangka dia ulang tahun tapi bodohnya gue baru tau sekarang padahal ulang tahunnya kemaren kemaren."

"Jaemin ni ya?" mata Yunseong menyipit.

"Kok tau?" kaget Minju.

"Bucin lu mendarah daging anjing."

"Heh! Si—siapa juga yang bucin!” panik Minju.

Yunseong menghela nafas, "Ya udah deh, lu tau kaga dia lagi butuh apa atau seneng apa gitu.”

Minju mengangguk semangat lantas terdiam lama sebelum menggeleng muram.

Yunseong menepuk puncuk kepala Minju prihatin, "Trus maksud lu bawa-bawa gua apaan ni mon maap."

"Ya lo kan cowo, siapa tau tau gitu apa yang biasanya disukain."

"Kok bawa gua si, mana gua tau kalo masalah fashion."

Minju rasanya ingin menjerit frustasi, namun hanya berhasil menjambak ujung rambut kesal, "YA MAKANYA GUE AJAKNYA BANG ATUYY IH!"

Yunseong segera menutup mulut Minju,"Iya iya anjing, gua yang salah iya! Kaga usah teriak-teriak kan bisa!"

Minju menggigit tangan Yunseong lantas mengusap mulutnya kasar.

Membiarkan Yunseong kesakitan dengan bekas gigitan di tangan.

"Jadi gimana," ketus Minju.

Yunseong menggeleng, heran kenapa lelaki bernama Jaemin itu mau kepada perempuan semacam Minju yang memiliki banyak wajah.

"Dia suka make apa masa lu ga tau si Ju,"

Minju terdiam sebentar, "Kalau dinget-inget sih, Jaemin kayanya suka banget pake hal-hal nyentrik. Apa lagi aksesoris."

Yunseong mengeluh dalam hati.

plis deh

Yunseong itu orangnya kelewat sederhana, kemana-mana cuman pake baju, celana item, sama sendal swallow udah paling favorit.

"Harusnya gue ajak Jeno aja kalau gini," gumam Minju tanpa sadar.

Yunseong berekasi, "Hah? Apa? Jeno? Ya udah, kenapa dari awal lu ga sama dia aja hah??! Nih gua panggilin orangnya sekarang juga."

Yunseong mulai menelfon seseorang.

Minju panik.

Yunseong dan Jeno, dua orang yang tidak pernah akur entah kenapa.

mungkin sebenernya cuman Yunseong aja yang sensian pada tiap hal yang berhubungan dengan Jeno,

sementara Jeno ke Yunseong?

κοιτώνα ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang