++twentieittt

378 36 1
                                    

"Beres jam berapa tadi?"

"Jam empat tapi gatau habis itu ada apa."

"Nanti kabarin aja."

Minju mengangguk, "Iya, ayo cepetan."

Jaemin mengunci kamarnya sambil menguap.

"Tadi, kamu mau dianter kemana?"

"Ke rs Jaemin," Minju menjawab dengan sabar sambil memegangi Jaemin yang kembali tersandung sendalnya sendiri.

"Oiya ke rs..." Jaemin mengangguk paham, "....dimana?"

Minju menghela nafas. Menatap penampilan Jaemin yang memakai celana pendek, baju putih polos, dan rambut menyeruak kemana-mana seakan berteriak pada dunia bahwa dirinya baru membuka mata.

"Gue pergi sendiri aja ya? Bisa kok?"

Jaemin kembali menggeleng sambil menguap. Menepuk-nepuk kedua pipinya untuk lebih menyegarkan diri sebelum menggengam tangan Minju erat di dadanya. "Ayo, aman kok. Bismillah."

Minju nyikut pinggang Jaemin. "Jangan bismillah! Yang yakin!"

Jaemin ketawa. "Iyaa yakin! Yakin seratus persen yakin! Sesuai titik kan Kak?"

Minju menerima helm dari tangan Jaemin sambil tertawa kecil setelah berusaha mempertahankan wajah kesalnya. "Jangan ketiduran."

"Baik, ada request lainnya?" Jaemin kembali bertanya sambil mengancingkan helm Minju.

"Sedikit cepet ya Pak, ini saya udah telat."

"Baik saya tampung. Kalau kecepetan bisa dipegang aja ya Ka punggung saya, kebetulan kosong."

Bukannya dipegang Jaemin malah mendapat rasa nyeri di punggungnya.

"Ju! Sakit!"

"Bagus. Saraf sensoriknya masih berfungsi berarti."

Jaemin menatap Minju tak percaya dengan wajah memelas.

Akhirnya Minju tertawa sambil naik ke jok belakang, "Maaf ya, punggung Jaemin."

"Maaf aja ini?"

"Ngelunjak banget jadi orang?"

"Ini mengambil kesempatan Ju, bukan ngelunjak. Coba kalau kamu dihadapin sama pilihan mau-"

"BUSET! PERGI BURUAN ANJING LO BEDUA BAU BANGET, MENGOTORI PEMANDANGAN INDAH PAGI GUE!"

"SEMBUR LIX SEMBUR. ADA YANG MASIH NGANTUK NOH!"

Tanpa perlu diliat Minju Jaemin tau siapa yang barusan teriak.

Siapa lagi kalau bukan si kembar toa, alias Chaewon yang lagi sarapan dan Felix yang lagi nyiram taneman.

"Sumpah ya gatel banget ini tangan gue mau ngarah kesono, tapi nanti motornya ikut bersih."

"Emang kenapa kalau bersih?" tanya Chaewon bingung.

"Unpaid. Skip."

"Oalahhh..." Chaewon mengangguk sambil mengangkat mangkok didepannya, "LO AJA YANG GUE SEMBUR GIMANA? PAKE KUAH SOTO NIH ENAK, MAU?"

"AMPUN CHAEWON! KOK LO JADI MARAHIN GUE SI?? ITU TUH MARAHIN SI BUDAK KASMA- eh loh? ilang?"

"Budak kasmarannya udah terbang. Sini lo aja jadi pengganti," Chaewon bagun mendekati Felix.

Felix refleks mengarahkan selang ke arah Chaewon takut, "Jangan deket-de- EH WON! YA TUHAN! CHAEWON! LO BASAH!"

"MENURUT LO GUE BASAH KARENA SIAPA HAH? SINI SELANGNYA!"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 19, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

κοιτώνα ; Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang