Tok tok tok
Prilly terperanjat, dirinya baru saja dari kamar mandi. Siapa yang mengetuk pintu?
"Ki--"
Kiara langsung masuk dan membekap mulut Prilly agar tidak berkata lagi.
"Kamu mau apa?" Ucap Prilly pelan.
"Haha. Gue pengen lo gagalin rencana pernikahan Kak Fahri sama Kakak lo yang so alim itu."
Deg
Kenapa dengan Kiara?
Apa Kiara tak ingin Kakaknya bahagia dengan Zeera.
"Aku enggak mau!"
"Lo harus mau atau--"
"Atau apa hah! Semua nya udah di atur oleh Allah SWT, aku enggak berhak urus campur dengan takdir."
Kiara geram pada Prilly, kenapa sangat susah membujuk Prilly agar menggagalkan pernikahan Kakaknya.
Plak
Prilly merasa wajahnya panas ketika Kiara menamparnya, namun demi kebahagiaan Zeera.
Prilly rela.
"Sesungguhnya Allah SWT maha tau Ra, segala perbuatan kamu yang seperti ini. Sadarlah Ra, sebelum penyesalan terjadi."
Blam
Prilly terjengkit ketika Kiara keluar dan membanting pintu secara kasar.
"Ya Allah, ampuni dosa Kiara." Batin Prilly.
Prilly pun kembali keluar dan langsung menemui Umi dan Zeera.
"Lihatlah, dia sangat cantik daripada Kakaknya itu. Dan lebih bermoral, kenapa kamu malah memilih dia."
Deg
Perkataan ibu dari Fahri membuat Zeera menundukan kepalanya, sebenarnya sejak tadi Ibu nya Fahri tak menyukai nya.
Malahan menyukai Adiknya, Prilly.
"Afwan, kalo kurang sopan. Allah SWT tak pernah membeda bedakan manusia, di mata Allah manusia itu sama. Tak ada yang dibanding bandingkan dengan si anu atau si itu, semua nya sama." Bela Prilly.
"Kamu itu udah cantik, sholehah lagi hihi. pantas yang mengitbah kamu sangatlah tampan dan sholeh." Puji Ibu Fahri tanpa memperdulikan ujaran Prilly.
Zeera tau, dirinya tak secantik Prilly. Dan dirinya juga tau, dirinya tak akan pernah mampu menandingi Prilly.
"Cantik itu sementara, tapi kalo sholehah. In sya Allah, sedang proses."
Prang
Semua mata menatap Kiara yang dengan sengaja nya menjatuhkan gelas berisi teh hangat.
"Hihi. maaf, enggak sengaja."
Prilly bisa melihat gelagat Kiara yang aneh, namun Prilly tak ingin menghiraukan itu.
"Dek?"
Prilly menoleh ke arah Ali dan langsung menunduk ketika pandangan nya bertemu.
"Bisa berbicara sebentar?"
"Boleh."
Ali berjalan didepan Prilly, karena ajaran islam melarang berjalan secara berdampingan dengan yang belum mahram.
Karena sikap laki laki harus bisa memberi rasa aman ketika menjadi kepala keluarga.
"Afwan, saya belum bisa sesukses Arfian."
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAMKU | Proses Revisi |
FanfictionMengkhayalkan seorang imam adalah hobi seorang Prilly Humaira Az-zahra. Mau itu sedang tidur, melihat ke langit sambil merentangkan tangannya, Prilly selalu mengkhayalkan calon Imamnya yang menuntunnya ke jalan yang benar dan menuju Jannah bersama-n...