Epilog - Bungsu Walandika

1.5K 59 14
                                    

Grea Janeva Walandika's Died

Selembar untuk Mereka
dariku yang pergi tak kembali.
Terima kasih.

Sebulan belakangan sebelumnya Grea selalu ingin menulis setiap malam ketika mengingat wajah-wajah orang-orang yang pernah dekat dengannya dan ia juga berpesan kepada -para partner in crime- agar mengirim tulisannya ini kepada nama yang tertera di kertas tersebut setelah ia pergi.

_____________________
Untuk Kakekku tersayang,

Terima kasih sudah menggantikan peran mereka untukku dan maaf aku yang tak terdidik ini tak tau aturan dan kurang ajar kepada kakek.

Maaf juga aku harus pergi seperti ini dan maaf untuk pertemuan terakhir kita. Terima kasih sekali lagi, aku sayang sama kakek melebihi apa yang ada di dunia ini.

Dari cucumu yang kurang ajar, Grea.
_________________

Setelah membaca surat singkat yang baru saja ia terima dari pemuda di depannya perasaan Gahardi hancur sehancur-hancurnya, fakta bahwa sang cucu yang ia sayangi pergi untuk selamanya-lamanya menghantamnya telak hingga jatuh, Gahardi tak bisa berkata-kata hanya air mata yang membuat kaca matanya mengembun.

______________________

Untuk Reno dan Rafi,
my brothers yang paling paling di dunia.

Terima kasih untuk uluran tangan 5 tahun yang lalu, terima kasih untuk tidak memandangku berbeda, terima kasih untuk warna hidupku yang gelap ini.

Maaf aku pergi tidak pamit karena aku tau kalian sudah mengetahui rahasiaku dan tentunya kalian akan memperjuangkanku untuk sembuhkan? Hahahaha terima kasih tapi aku lelah, kalian tau sendiri bagaimana arus dan gelombang hidupku selama ini.

Tetap menjadi Rafi dan Reno yang aku kenal. Terima kasih untuk semuanya aku sangat sayang sama kalian.

Dari Grea yang suka kalian jagain
_____________

Air mata Rafi merebak setelah membaca surat yang diberikan laki-laki di depannya. Mereka tak percaya dengan kenyataan ini, Grea mereka? Grea mereka telah pergi untuk selamanya-lamanya, pergi begitu saja tanpa pamit.


______________

Untuk Lura yang berisik

Terima kasih ya Ur, untuk 2 tahunnya lo udah bantuin gue untuk nulisin tugas-tugas gue hehehe. Ur, gue akan kasih tau satu rahasia yang akan buat lo shock sampai nysusul gue, tapi jangan dingg.

Ur, kak Robi sukak sama lo tapi dia itu malu-malu kucing jadi sosor aja ya kan elo juga suka sama dia. Ur, jangan murung ya kalau gue enggak ada dan jangan kangen Ur kita enggak akan ketemu lagi soalnya. Terus jangan lupa bego, perjanjian kita. Lo harus jadi babu kakek gue.

Dari Grea yang kata elo 'sahabat'
________________

Lura yang selasai membaca surat itu menangis, melupakan rahasia bodoh yang Grea beritau di dalam surat itu. Baginya, Grea lebih penting daripada Robi dan Lura masih mengingat tentang pagi itu, pagi di mana ia pikir Grea bercanda dengan ucapannya.

________________

Untuk Arif,
yang ngaku-ngaku temen gue padahal emang iya

GTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang