nine

1K 166 31
                                    

╔═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╗

g h o s t - 8
"gaffe"

╚═══*.·:·.☽✧ ✦ ✧☾.·:·.*═══╝

Beomgyu agak mundurin wajahnya saat dahi mereka bersatu, "gyu?"

"Ha- hah?"

"Gue sama Yeonjun yang sekarang itu orang yang sama, percaya gue. Kita cuma beda waktu kehidupan."

"I- iya, Beomie percaya."

"Pertahanin percaya lo," kata Yeonjun sambil menutup mulut Beomgyu, "sebelum ini jadi hak milik gue."

Beomgyu nelen ludahnya sebelum mengangguk. Yeonjun nyium punggung tangannya sendiri, "lo suka sama gue kan?" katanya sambil naikin alisnya.

Beomgyu muterin bola matanya lalu nepis tangan Yeonjun, "nyesel ah ngomongnya!"

"Dih, kok gitu?"

Beomgyu bangun dari posisinya terus pengen bergegas, tapi ditahan Yeonjun, tapi entah kenapa nggak ketangkep.  Yeonjun cuma mikir, 'mungkin emang tadi nggak nyampe,' lalu dia ngebiarinin Beomgyu nidurin dirinya di ranjang yang udah diturunin sejak Yeonjun pulang.

Ngerasa nggak punya kerjaan, akhirnya Yeonjun memutuskan untuk membersihkan diri.

─── ・ 。゚☆: *.☽ .* :☆゚. ───

Yeonjun ngucek matanya, mastiin jam berapa sekarang. Tidurnya jadi nggak seefektif dulu karena tertanam mindset 'besok sekolah' di dalam otaknya.

Yeonjun ngebuka selimutnya lalu menekan tombol untuk melipatnya, dia keluar dan agak kaget. Seingetnya, tadi dia melihat jarum menunjuk ke angka tujuh, tapi kenapa matahari belum nongol juga?

Yeonjun memicingkan matanya, seperti melihat siluet punggung seseorang di balkon. Dengan keadaan setengah sadar, secara refleks Yeonjun membuka balkon, nggak kepikir hantu sama sekali.

Orang itu nggak nengok pas Yeonjun buka pintunya, malah Yeonjun yang kaget. Dia tau punggung itu. Punggung seseorang yang akhir-akhir ini mewarnai harinya. Tapi yang membuatnya kaget bukan itu. Karena posisi Beomgyu yang duduk diatas pembatas balkon. Rasanya Beomgyu kaget sedikit aja, dia pasti hilang keseimbangan dan jatuh ke bawah.

"G- gyu?" panggil Yeonjun hati-hati. Beomgyu menjawab. Dengan tawa terbahak-bahak. Tawa yang tidak lagi membuat dunia ini menjadi tenang. Tawa yang mungkin adalah pengiring mimpi buruk Yeonjun tadi.

Tangan kanan Yeonjun masih memegang knop pintu, tak mau melepasnya.

"Ada apa? Ngapain kesini? Takut?" kata Beomgyu belum memutar lehernya.

"Ng- nggak. Kamu ngapain disana? Jangan duduk disana, nanti jatuh."

"Hmmm... Kalau aku jatuh nanti mati nggak?"

"Pokoknya jangan coba-coba! Ayo masuk!"

"Nggak mau."

"Disini dingin."

"Disini selalu dingin."

"Beom.. Ayo nurut."

"Cuma dipelukan Yeonjun hangat."

Yeonjun ngehela napas, "kamu kenapa sih?"

"Yeonjun pergi."

"Nggak! Kamu masuk dulu."

"Yeonjun harus pergi."

"Kalo aku pergi, kamu harus turun, oke?"

"Hmm.."

"Oke, kalau gitu, aku nggak akan pergi."

"Aku nggak boleh liat Yeonjun."

"Boleh. Siapa bilang nggak boleh?"

"Aku bilang. Yeonjun pergi. Aku bakalan pergi juga."

"Pergi dari sini, oke? Jangan ngelakuin hal kayak tadi."

"Iya."

"Oke," dengan perlahan Yeonjun memutar knop dan mundur dari sana.

Yeonjun lebih kaget, pas tau apa yang dilakukan Beomgyu selanjutnya. Loncat ke bawah. Persis yang dilakukan Taehyung BTS di MV BST.

Yeonjun nutup mulutnya, mundurin langkahnya perlahan-lahan. Namun, dengan cepat menuruni tangga, hingga bahkan hampir tersandung.

Ia menarik pintu rumahnya. Suara jantungnya memenuhi otaknya, matanya belum selesai melihat pundak dia.

"Temui aku disana, jam 6 pagi," katanya lalu berjalan ke depan, seperti orang yang diam-diam kabur, namun dengan tangan kosong.

Nggak. Yeonjun nggak sebodoh itu untuk mematuhi semua komandonya, dia mengikutinya.

"Jangan ngikutin, aku nggak suka diikutin."

Yeonjun memberhentikan langkahnya. Hanya melihatnya yang makin menjauh, sebelum akhirnya memutuskan kembali ke kamarnya karena semua kejanggalan yang terjadi sejak tadi.

Aneh. Sejak awal Yeonjun bertemu Beomgyu, perasaannya memang aneh. Suara Beomgyu yang sangat imut, dan suara sama yang sangat menyeramkan. Membuat seluruh bulu kuduknya berdiri. Mata Beomgyu yang selalu kosong, dan paras yang amat imut. Semuanya bertolak belakang. Terlalu banyak definisi yang ada pada Beomgyu. Hingga sebuah keceriaan dan kesedihan yang bersatu dalam satu tubuh dan situasi.

To be continued.

Part ini agak pendek gais hwhw, aku lagi lomba, asli kaki aku mau copot, malah lecet lecet lagi :(

Asw

[2.0] ifyoureGhost; Yeongyu/Yeonbeom/BeomjunTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang